Aku tak akan pernah lupa saat dimana kamu datang dan memberiku janji untuk selalu bersama lalu kemudian kamu menghilang seperti tak pernah ada
Aisyah hanya duduk diam sambil memandang pantulan wajahnya di cermin dia tersenyum sekilas. Entah perasaan apa yang sedang menggangunya.
"Aku cape Tuhan, maafkan aku yang terlalu banyak mengeluh padamu. Tapi bisakah aku seperti kebanyakan orang yang bisa tersenyum tanpa beban??" tanya Aisyah pada dirinya sendiri. Wajar saja dia merasa lelah dengan apa yang terjadi padanya.
Karna merasa lelah Aisyah memutuskan untuk istirahat. Raka sekarang sedang kuliah di Amerika, jadi Aisyah di rumah cuma sama bang Razka and Prilly.
Pagi telah tiba Aisyah baru saja bangun dari tidurnya.
"Hoaamm udah pagi aja, perasaan gua baru tidur deh." ucap Aisyah sambil mengucek matanya.
Aisyah berjalan gontai menuju kamar mandi. Dia harus bergegas pergi ke sekolah agar tak berpapasan dengan dua dedemit yang buat darah tinggi.
"Bang gua berangkat dulu ya,, bilangin kak Prilly suruh bareng sama Ali soalnya mobil gua yang bawa." ucap Aisyah sambil bersalaman pada abangnya.
"Iya dek bawel amat lu dah sana berangkat." ucap Razka yang sedang menonton tv.
Saat ini Aisyah sedang berada di lapangan basket dia sedang sibuk mendribel bola.
"Hah nanti gua kuliah dimana ya. Ogah gua di sini nanti ketemu sama tuh moyet dua." ucap Aisyah
Tak lama bel masuk berbunyi Aisyah bergegas pergi ke kelasnya karna hari ini ada ulangan harian matematika.
"Heyooo guys bertemu lagi dengan Aisyah Aqilah Azzahra yang cantik ulalala." ucap Aisyah sembari memasuki kelas.
"Astaga Aisyah!!!!!!! Lu datent dateng triak kek toa masjid." ucap Siska yang juga berteriak.
"Njir lu juga teriak dodol." ucap Revan yang ada di samping Siska.
"Hehehe maap." ucap Siska dengan cengiran Khasnya.
"BTW nih jadi ulangan gak sih gurunya lama bat abis kemana tuh pak botak." ucap Aisyah kemudian duduk di bangkunya.
"Katanya pak botak sakit wooyyy. Yeeeeee gak jadi ujian!!!!!" triak salah seoarang siswa yang memasuki kelas.
Seketika kelas menjadi ricuh. Sedangkan Ari sedang sibuk VC dengan chili chili kresnya.
Gila Aisyah yang cantik ulalala badai di tinggalin gitu aja sedangkan cabe cabean di pilih. Sliwer tuh matanya Ari. Apa jangan jangan di guna guna tuh anak.
"Sis gua ke toilet dulu ya." pamit Aisyah pada teman sebangkunya.
"Iya jan lama lama syah tar tua di kamar mandi lu." ucap Siska sambil tertawa.
Aisyah berjalan menuju kamar mandi. Setelah sampai dia segera membasuh mukanya. Huh sepertinya dia sangat lelah.
"Ehh ketemu kak Aisyah." ucap Simi yang ternyata ada di toilet juga.
"Ck ketemu sama makhluk aspal lagi." ucap Aisyah sambil menatap Simi malas.
"Apa lu bilang tadi kak ha!!! Iri ya lu sama gua. Gua itu lebih cantik daripada lu makanya kak Ari lebih milih gua." ucap Simi tertawa dengan bangganya.
"Hah gua iri sama lu??? Ck gak iri gua sama sampah yang ga bisa di daur ulang. " weh ucapan Aisyah pedes amat dah. Mungkin nih Aisyah yang dulu udah balik sifatnya.
"Halah bilang aja lo iri sama kecantikan gua, makanya lo bilang gitu ke gua iya kan!!!!" ucap Simi yang tak terima dengan perlakuan Aisyah.
Yakkkk!!!!! Maunya apa sih tuh anak boncel bikin gua kesel aja sumpah pen gua ucel ucel terus gua karungin buang dah ke laut.
Authornya kesel.........."Percuma paras cantik tapi hatinya busuk. Beli dimana sih muka lu kok ada dua???" ucap Aisyah kemudian pergi meninggalkan Simi yang marah marah gak jelas di kamar mandi.
Aisyah berjalan ke kelas dengan senyum mengambang di bibirnya. Sekarang dia tak akan diam saja di saat ada orang yang menghinanya. Sudah cukup harga dirinya di injak injak sejarang tisak lagi.
"Weh lama amat lu syah." ucap Siska yang melihat Aisyah masuk ke kelas.
"Duh gua tadi tuh lagi ngurusin cabe internasional dulu sia makanya lama." ucap Aisyah kemudian duduk.
"Emang siapa cabe internasional??" tanya Siska yang tak mengerti.
"Yang pasti manusia. Udah jan di bahas 3 minggu lagi kita bakal UN mending belajar aja." ucap Aisyah yang sedang menobrak abrik tasnya.
Waktu cepat berlalu hari ini adalah hari pertama Aisyah menjalani UN. Semalam ia sudah belajar bersama Prilly dan Razka.
"Baiklah kerjakan soal yang ada di komputer dengan hati hati jika masih ragu sengan pilihan kalian pilig yang warna kuning dan jika sudah yakin pilih warna hijau mengerti waktu kalian 120 menit. Jangan menyontek jangan bertanya pada teman kami tak akan mentolerirnya." ucap Pengawas yang sedang mengawasi ujian.
Aisyah sedang fokus dengan soal soal yang ada di hadapannya. Ada beberapa soal yang membuatnya pusing. Untung saja Aisyah gadis yang pintar.
"Weh ini apa ya gua kok lupa sih. Nih otak pakek acara macet segala." ucap Aisyah sambil menyangga kepalanya.
Waktu ujian tinggal 30 menit lagi Aisyah sudah selesai mengerjakan soal dan dia sekarang sedang berada di kantin bersama dengan Prilly.
"Kak lu nanti mau kuliah dimana???" tanya Aisyah sambil menatap Prilly.
"Emm aku sama Ali udah sepakar buat lanjutin di jogja aja dek. Kalau kamu mau kuliah dimana??" tanya Prilly.
"Emm ga tau kak lihat aja nanti."
Hy gays maaf ya baru bisa next sekarang. Gimana udah pada masuk sekolah ya hehehe..... Semangat ya aku juga masuk, ga tau di sekolah diem ae kayak patung pancoran. Jangan lupa vote and komen ya gays makasih
![](https://img.wattpad.com/cover/110397736-288-k71251.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
2 Hati 4 Jiwa
Любовные романыCerita ini mengisahkan dua kisah antara orang yang saling jatuh cinta. Prilly dan Aisyah adalah saudara mereka meliliki sifat yang berbeda. Dan inilah kisahnya.