Bagian 38

1.1K 101 18
                                    

Aku sudah melepasmu jadi kau bisa bebas dan tak memikirkanku lagi. Dan jika kau ingin aku kembali maka berjuanglah seperti aku memperjuangkan kau dulu

Sakitnya memang tak seberapa tapi rasa kecewa yang membuatku tak bisa kembali padamu sayang

Tariklah kata katamu dulu. Kata yang pernah terlontar dan seketika membuat hatiku membeku

Kau tau seberapa banyak aku berkorban untukmu?? Sudahlah aku tau kau tak akan memahaminya

Jika seseorang terlanjur pergi untuk membawanya kembali kau perlu telat dan perjuangan lebih dari yang dulu pernah ia lakukan.

Wanita tak memerlukan kata manis atau janji dari seorang pria. Dia hanya memerluka pembuktianmu saja.

Karna terkadang aku memang bodoh lebih mencintaimu yang membuatku terluka daripada dia yang membuatku bahagia.

Skip setelah rapat selesai.

Aisyah sedang ada di sebuah taman dia duduk sambil memandang kendaraan yang berlalu lalang. Betapa indahnya dunia ini jika saja dia tak menyia nyiakan waktunya untuk memikirkan laki laki itu.

"Huft.... Gua udah siap buat lepasih semua. Harapan yang gua taruh ke dia kayaknya percuma aja." ucap Aisyah lalu memejamkan matanya.

Tak terasa ada sebuah tangan yang memeluknya dari belakang. Pelukan yang hangat. Pelukan yang lama tak ia rasakan dan itu terasa sangat nyaman untuknya. Dia tau tangan siapa yang sedang memeluknya. Tangan dari seseorang yang ingin dia buang jauh jauh dari fikiran dan hatinya. Tangan dari orang yang membuatnya takut untuk jatuh cinta kembali dan merasa sakit.

Aisyah memutar tubuhnya dan wajahnya sangat dekat dengan wajah pria tersebut. Dia menatap lekat mata itu. Mata indah yang sangat dia rindukan. Tak terasa air matanya jatuh dengan sendirinya.

"Ngapain lo ada di sini ri. " ucap Aisyah berusaha melepaskan pelukan Ari.

"Gua kangen sama lu ais, gua kangen jalan bareng sama lu, gua kangen ketawa sama lu lagi." ucap Ari yang menatap wajah Aisyah lekat.

"Lo itu udah punya yori ri, jadi plis lo jauhin gua. Gua ga mau lukain hati siapapun." ucap Aisyah dalam isak tangisnya.

Ari memper erat pelukannya pada Aisyah. Dia saat menyeasal atas perlakuannya pada gadis tersebut.

"Gua ga sadar kalau ternyata gua sayang sama lo ais, gua juga cinta sama lo. Gua pacaran sama yori biar gua bisa lupain perasaan gua sama lo karna gua ga yakin kalau lu juga sayang sama gua." ucap Ari

Aisyah melepaskan pelukan Ari dan menatapnya.

"Gua belum siap buat buka hati gua lagi ri, udah cukup rasa sakit yang gua terima. Sampe bikin hati gua hancur. " ucap Aisyah sambil mengusap air matanya kasar.

"Tapi gua sayang sama lu. " ucap Ari berusaha meyakinkan Aisyah.

"Lo kira gua cewe bodoh apa??? Gua tau lo bilang gitu supaya bisnis papa lo aman kan. Gua denger ri pembicaraan lo sama papa lo tadi. Gua masih punya telinga." ucap Aisyah yang kesal.

Flasback

Setelah rapat Aisyah memutuskan untuk pergi ke sebuah caffe. Namun saat dia tiba di sana dia melihat 3 orang yang sangat amat ia kenali. Yaitu Papa Ari, Ari, dan Yoriko. Mereka sedang membicarakan sesuatu yang kelihatannya penting. Tak sengaja Aisyah mendengar pembicaraan mereka

"Ri, kamu harus punya hubungan baik sama nona Azzahra kalau tidak bisnis papa bisa hancur. "

"Tapi pa ari udah punya pacar. Ari sayang sama yori. " ucap Ari sambil melihat ke arah kekasihnya itu.

"Yori pasti ngerti kok ri, kamu cuma perlu pura pura pacaran sana nona Azzahra. Usahain supaya dia ga curiga."

"Iya ga papa kok ri aku ngerti. Kamu kan sayangnya sama aku bukan Aisyah. Jadi ga papa kalau kamu pura pura pacarab sama dia." ucap Yori berusaha untuk meyakinkan ari agar menurut pada perintah ayahnya.

"Baiklah kalau begitu. "

Aisyah yang mendengar itu seperti merasa tak percaya. Apa yang mereka rencanaka ?? Belum puas kah mereka membuat Aisyah sakit hati sehingga harus merencanakan itu semua.

Aisyah langsung pergi dari caffe itu dan pergi ke taman untuk menangkannya.

Sedangkan di sisi lain Ari sedang mencari Aisyah untuk menjalankan rencananya.

Flasback off.

Ari terkejut mendengar perkataan Aisyah. Ternyata dia sudah tau semua yang di rencanakan oleh ayahnya.

"Cukup lo hancurin hati gua ri, dan lo ga bisa hancurin harapan gua yang lain. Orang kayak lo ga bakal ngerti penderitaan orang lain. Gua ga tau kalau hati lo lebih kejam dari iblis." ucap Aisyah sambil menatap Ari dingin. Sebuah tatapan yang membuat siapa saja memilih untuk pergi karna sangat menakutkan.

"Gua ga kayak gitu ya ais. Lo jangan se enaknya nilai orang." ucap Ari berusaha membela dirinya yang memang berasalah.

"Hahaha dengan cara lu berkeluh kayak gitu ,, membuktikan kalau sebenarnya lo tu salah. " ucap Aisyah sambil tersenyum penuh dengan kemenangan.

Karna tak tau mau mengatakan apa lagi Ari memutuskan pergi meninggalkan Aisyah begitu saja. Aisyah hanya tersenyum kecut melihat punggung Ari yang semakin menjauh.

"Maaf kalau setelah ini hidup lu yang hancur ri,  anggap aja ini pelajaran berharga buat lo. " ucap Aisyah kemudian meninggalkan taman itu.

Sedangkan di rumah Aisyah keadaannya sudah seperti kapal pecah karna hampir semua teman laki laki bang Razka dan kak Raka datang ke rumah.

Aisyah yang baru saja datang sontak merasa kaget. Apalagi Prilly yang terlihat bodo amat sama keadaan rumah.

"Bisa gak sih kalau main kesini tuh ga usah obrak abrik rumah gua!!!!!!!" triak Aisyah yang masih ada di ambang pintu.

Rumah yang tadinya ramai seperti pasar burung tiba tiba saja hening seperti di hutan saat mendengar triakan Aisyah.

"Aelah dek ini kan ruma mom sama dad lu. " ucap bang Kevin.

Aisyahpun melangkah masuk kedalam rumah. Kepalanya terasa pusing bagaimana bisa rumahnya jadi seperti ini.

"Ini rumah gua, jadi patuhin peraturan yang ada di sini. Bisa ga sih kalau bertamu tuh ga usah buat gua jadi repot beresin rumah??" ucap Aisyah menatap tajam.

"Maaf dek kita kan ga tau kalau kamu bakalan pulang cepet." ucap Raka.

"Emang kamu dari mana sih kok cepet banget pulangnya?" tanya Prilly.

"Serah gua mau kemana aja,, awas kalau kayak gini lagi rumah gua. Gua jitak lo satu satu. " ucap Aisyah yang sudah emosi sambil memijat kepalanya.

"lu kenapa sih dek pulang pulang kok marah marah kayak gitu?" tanya Razka.

"Besok urusin surat buat pemberhentian kerja sama wijaya grub dengan perusahaan mabel milik pak Hendra. " ucap Aisyah lalu langsung pergi ke kamarnya.

Razka sedikit tak mengerti ada masalah apa sehingga harus memberhentikan kerja sama.

"Adek lu ngomong apa sih bang. Dan dia dari mana. Mana sia ngaku ngaku ini rumahnya. " ucap Kevin mewakili temannya yang lain

"Ini rumah dia kita cuma numpang di sini makanya jan bikin rusuh lu, dia abis rapat di kantor cabang WG, Aisyah itu pewaris tunggal Wijaya Grub punya kakek  gua. " ucap Razka yang membuat mereka terkejut.

"Whattt?????? Jadi adek gua itu pewaris tunggal?" tanya Raka yang juga terkejut.

"Kok bisa cuma aisyah aja sih bang?" tanya Prilly yang tak percatya.

"Kan keluarga ini anaknya banyak kok cuma Aisyah doang sih?" tanya kevin yang Kepo.

"Ya karna isi surat wasiat dari kakek gitu mau gimana lagi? Untung gua masih kebagian usaha mebelnya. " ucap Razka yang senang.

Hy gays maaf ya gua baru bisa next sekarang. Buat yang suka sider mendingan ga usah baca gua kesel liatnya. Jangan lupa vote and komen ya hargai karya orang lain gays karna buat cerita juga ga gampang. 😊😊😊😊 makasih yang udah baca sejauh ini

2 Hati 4 JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang