Bagian 18

1.4K 95 10
                                    

"jangan ada rasa padaku jika kamu tak dapat memahami apa yang menjadi duniaku. " ~ Aisyah

Skip sekolah

Setelah sampai di sekolah Aisyah pergi terlebih dahulu ke kelas karna Ali sedang ada keperluan.

"Nananana. " senandung Asiyah sambil terus berjalan.

Lalu di kelas sudah ada Prilly dan Ari. Mereka seperti sedang bercengkrama dan entah apa yang mereka berdua bicarakan. 

"Dek kamu kok ga pulang ke rumah sih?" ucap Prilly sambil menatap Aisyah.

"Ga papa prill, gua belum mau pulang ke rumah. " ucap Aisyah sambil meletakkan tasnya.

Ari hanya menatap Aisyah dengan heran. Dia sedang berfikir apa yang membuat Aisyah tak betah di rumah.

"Kata papa kalau kamu ga pulang,, kamu bakal di keluarin dari daftar pewaris dek. " ucap Prilly lagi.

Lalu Aisyah membalikkan badanya dan melihat ke arah Prilly dan Ari.

"Maaf prill hidup gua itu bukan soal uang. Mungkin semuanya bisa di beli pakek uang tapi engga dengan kebahagiaan prill,, harta itua sewaktu waktu juga bisa di ambil sama Allah. Percuma gua punya banyak harta kalau hal itu ga pernah buat gua bahagia mendingan buat lo aja. " ucap Aisyah.

"Tapi kan kamu masih keluarga aku dek. Kamu harus pulang. "ucap Prilly.

Aisyah hanya tersenyum penuh dengan arti. Ari yang melihatnya hanya merasa heran.

Tak lama kemudia ada yang menelfon Aisyah

Via telfon

"Hallo assalamuallaikum kak, ada apa kok tumben telfon. " ucap Aisyah

"Waalaikumsallam,, ini dek nanti pulang sekolah kakak jemput ya. Kamu anterin kakak ke mall. " ucap Kaia.

"iya kak ade udah lama ga ngemall hehehe. " ucap Aisyah sambil ketawa.

"Yaudah ya dek semangat dek sekolahnya. "

"Siap kakak ku tercinta. "

Lalu Aisyah mematikan sambungan telfonnya. Yaps yang menelfon Aisyah tadi adalah Kaia. Aisyah sudah terlalu nyaman dengan kehadirannya di tengah keluarga Ali.

Aisyah kembali duduk di bangkunya. Ari dan Prilly menatap Aisyah dengan heran banyak pertanyaan di otak mereka.

"Dek kamu kok akrab banget sama orang yang telfon kamu tadi. Dia siapa??" tanya Prilly

"Dia adalah orang yang ga lama ade kenal,, dia buat adek ngrasa nyaman ada di samping dia. Dan dia adalah kakak ade. " ucap Aisyah.

Lalu entah mengapa tiba tiba Ari berdiri dan menarik tangan Aisyah. Dia membawa Aiayah ke taman belakang sekolah.

"Apaan sih ri lu tarik tarik tangan gua sakit tau. " ucap Aisyah sambil memegang pergelangan tangannya.

"Maksut lo apaan bilang kayak gitu di depan Prilly.'' sangkal Ari sambil menatap Aisyah dengan tajam.

"Lo ga tau apa apa tentang hidup gua ri. Jadi lo ga berhak buat bentak bentak gua. " ucap Aisyah

"Tapi gua ga suka kalau lo bilang gitu ke Prilly!!! Bisa ga sih lo hargain dia sebagai kakak lo!!! Jadi cewe tuh jangan muna. Keenakan lh hidup di rumah Ali cuma numpang doang!!!" bentak Ari.

Hal itu membuat Aisyah menundukkan kepalanya. Bukan karna dia merasa bersalah, tapi karna dia kecewa menagapa banyak orang yang menilainya buruk. Tanpa tau untuk apa hal itu dia lakukan.

Aisyah lansung tertunduk lemas dan terduduk di tanah. Entah mengapa dia menangis.

Ari yang tadinya sangat marah. Menjadi merasa bersalah karna telah memarahi Aisyah.
Ari membantu Aisyah berdiri dan seketika dia tau bahwa Aisyah sedang menangis.

"Hey kenapa lo nangis?? Mana Aisyah yang gua kenal yang ga pernah nangis ?" ucap Ari.

"Hiks hiks hiks lo ga tau apa apa tentang gua ri. Tapi lo selalu ngebentak gua. Gua cape lo tau ga gua cape. Hiks hiks. "Ucap Aisyah dalam isak tangisnya.

"Lo ga tau gimana rasanya jadi gua ri. Lo hanya tau gimana gua cuma dari cerita kakak gua doang. Lo ga tau apa yang gua rasain. Gua kecewa sama lo. " ucap Aisyah yang langsung berlari meninggalkan Ari.

Ari pov on.

Bodoh banget gua udah bentak Aisyah kayak tadi. Dan sekarang dia benci sama gua. Argh

"iya Ais lo bener gua ga tau apa apa tentang lo. Tapi gua selalu judeg lo ,,maksut gua ga gitu. "

Gua bisa apa aisyah itu kayak awan. Dia bisa neduhin hati gua dan sekarang lagi turun hujan.  Awan yang tadinya biru berubah jadi abu abu. Ini semua karna kebodohan gua.

Ari pov off

Aisyah hanya duduk diam di kelas. Ali yang dari tadi memanggilnya tak di gubris. Baru kali ini Aisyah merasakan sakit yang teramat sangat.

"Aisyah lo kenapa sih kok diem aja dari tadi lo sakit. " ucap Ali sambil menggoyang2 badan Aisyah. Namun tetap tak ada respon.

"Aisyah jawab gua kek jangan nunduk gitu mulu. Lo kenapa siapa yang buat lo kayak gini??"  Ali masih mencoba berbicara dengan Aisyah.

Tak lama Ari kembali ke kelas dan dia duduk di samping Aisyah. Dan Ali kembali ke bangkunya. Ari hanya menatap Aisyah yang masih menenggelamkan wajahnya. Ari merasa bersalah atas hal itu.

"Aisyah lo marah sama gua. " ucap Ari sambil memandang Aisyah.

Aisyah tak mau menjawab perkataan Ari atau siapapun dia hanya ingin sendirian untuk beberapa waktu.

Untung saja hari ini bu Duwi dan pak Hasim yang mengajar jadi mereka bisa memaklumi Aisyah.

"Baiklah anak anak sekian pelajaran Hari ini. Assalamualaikum. " ucap Pak Hasim.

Lalu semua siswa bersiap siap untuk pulang sedangkan Aisyah masih saja pada posisi yang sama. Hal itu membuat beberapa sahabatnya merasa cemas.

"Ais ayo lah kita pulang masa lo mau kayak gini terus. " ucap Rasyifa yang mencoba untuk membujuk Aisyah.

"Iya Ais lo bangun dong tar gua traktir ice cream dah. " ucap Azka.

Ali, Ari, Yovan. Juga berusaha untuk membujuk Aisyah namun hasilnya nihil. Sedangkan Prilly hanya diam menyaksikan semua itu.

"Prill lo coba deh bujuk adek lo biar mau pulang. " ucap Ari.

"Percuma dia ga akan mau dengerin apa perkataan aku. " ucap Prilly

Tak lama Kaia datang dan dia langsung melihat ke arah seorang gadis yang sedang menenggelamkan wajahnya.
Kaia langsung duduk di samping Aisyah.

"Hy dek kakak dateng nih mau jemput adek yuk kita pulang. " ucap Kaia sambil mengelus rambut Aisyah perlahan.

Aisyah masih diam.

"Dek kakak ngerti apa yang ade rasain yuk kita pulang. Sini peluk kakak. "

Mendengar itu spontan Aisyah langsung memeluk Kaia dengan erat dia menangis sejadi jadinya di pelukan kaia. Kaia berusaha menenangkan adik yang ia sayangi itu.

"Udah dek jangan nangis,, ada kakak di sini yang akan jagain kamu. " ucap Kaia

"Aku cuma mau sama kakak. Ade ga mau pulang kak. Mereka jahat sama ade. " ucap Aisyah

Sedangkan yang lain hanya diam dan menyaksikan. Tak lama Kaia berhasil membujuk Aisyah untuk pulang.

"Yovan ,Ali , cipa , Azka sama yang lain maaf aisyah udah bikin kalian cemas. Aisyah ga bermaksut buat kalian Khawatir sama gua. " ucap Aisyah

"Ga papa kok Ais kita semua sayang sama lo. Jadi lo jangan ngrasa kesepian. " ucap Cipa dan upan.

Lalu mereka berprlukan bersama. Kecuali Ari dan Prilly.  Setelah itu Aisyah menepati janjinya untuk ke mall bersama kaia.


Hy all sorry gua baru bisa lanjut malam ini. Soalnya tadi gua ada keperluan. Dan gua udah nepatin janji buat post hari ini. Tahanks jangan lupa vote dan komen ya

2 Hati 4 JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang