Bagian 55

999 83 14
                                    


Razka dan Raka yang baru tiba di rumah sakit langsung tersulut emosi saat melihat wajah Devan. Mereka berfikir itu ulahhnya.

Bugh

Sebuah pukulan yang cukup keras mendarat tepat di perut Devan.

"Apa yang lo lakuin sama Aisyah ha!!! Kenapa dia sampe kayak gini. Ga puas lu bikin dia takut." ucap Razka dengan nada tinggi.

Devan hanya diam sambil menundukkan kepalanya dia merasa gagal dalam menjaga Aisyah.

"Maafin gua bang gua ga bisa jagaij dia di saat kembaran gua David sama Yori mau lukain dia." ucap Devan yang menitihkan Air mata.

"Maksut lo jadi selama ini yang mau nyoba ngelecehin adek gua itu bukan lo tapi kembaran lo?" ucap Raka yang bingung.

"Jadi gini pas gua pulang dari Rs buat jengukin Aisyah 1 minggu yang lalu, tiba tiba ada mobil yang ga gua kenal nyegat gua. Gua kaget pas yang keluar itu David sama Yoriko. Dan ternyata mereka pacaran, gua tau Yori cuma manfaatin kakak gua buat bales dendam sama Aisyah. Gua udah coba buat nyegah tapi mereka malah nyekap gua."Jelas Devan dengan Air mata yang sudah betjatuhan.

Raka selaku sahabatnya memeluk Devan untuk menenangkannya.

"Kita ngerti sorry udah nuduh lo." ucap Raka dan Devan hanya mengangguk pelan.

Tak lama dokter keluar dari ruang UGD.

"Gimana keadaan adik kita dok?" tanya Razka yang panik.

"Adik kalian akan kami pindahkan ke ICU karna kondisinya belum stabil hingga sekarang." ucap Dokter.

"Lakukan yang terbaik untuk menyelamatkan adik saya dok." ucap Razka.


Sedangkan saat ini Yoriko sedang asik berpesta di rumahnya untuk merayakan keberhasilannya mencelakai Aisyah.

"Mampus aja lo syah, semoga lo cepet dipanggil sama Tuhan lo itu hahahah." ucap Yoriko dengan lantang.

Brak

Pintu Yoriko di dobrak oleh seseorang. Lalu masuklah Ari, Azka, Rasyifa, Siska, dan Ali.

"Bangsat lo apa yang lo lakuin ke Aisyah ha berani beraninya lo nyentuh dia lagi." ucap Ari dengan kesal.

Yoriko kaget dengan kedatangan mereka dirumahnya pasalnya tak ada yang tau bahwa ia merencanakan pembunuhan ini David selaku rekannya saja tak tau.

"Ya salah dia udah ngrebut lo dari gua. Gua masih cinta sama lo ri gua masih sayang sama lo dan gua ga rela lo jadi milik orang lain kenapa lo ga bisa ngertiin gua sih." ucap Yoriko dengan menatap Ari lekat.

"Cewe bego lu kan udah punya pacar kenapa lo masih bilang suka dan sayang ke ari." ucap Rasyifa sambil tersenyum miring.

"Diem lo anjing!! Gua ga ada urusan apa apa sama lo." ucap Yoriko tegas.

"Cih dia mangil namanya sendiri." ucap Rasyifa tersenyum penuh kemenangan.

"Asal lo tau aja ri gua tuh ga sayang dan cinta sama David sepupunya Devan. Gua cuma manfaatin dia supanya bisa mempermudah rencana gua melenyapkan Aisyah dari dunia ini dan milikin lo lagi." ucap Yoriko dengan mata berkaca kaca.

Lalu keluarlah seseorang dari balik pintu yang ternyata David dengan muka merah padamnya.

"Bangsat jadi selama ini lu cuma mainin perasaan gua padahal gua sayang sama lo. Jiji gua sama lo. Gua bakal lapor ke polisi dan gua bakal nyerahin diri gua juga." ucap David kemudian pergi begitu saja.

"Argh kenapa rencana gua bisa gagal gini sih." ucap Yori sambil mengacak rambutnya kasar.

"Hah sekarang rasain apa yang bakal terjadi sama lo dan gua pastiin lo ga bakal lolos dari hukuman itu walau lo nyewa pengacara terbaik sekalipun." ucap Ari sambil tersenyum sinis.

"Maksut kamu apa sayang? Aku lakuin ini semua buat dapetin kamu tapi kamu malah gini sama aku. Cuma gara gara seorang Aisyah Aqilah Azzahr Yang kayak cabe itu?" triak Yori yang merasa frustasi.

"Diam ya lo jangan berani beraninya lo hina dia di hadapan gua kalau lo ga mau ini jadi hari terakhir lo." ucap Azka yang geram dengan gadis ular di depannya itu.

Ali dan Azka segera mencekal tangan Yori agar dia tidak kabur sembari menunggu polisi yang akan segera datang.

Mampus lu nyet salah sendiri mau nyelakain anak orang lu kira gedeinnya ga susah apa. Uang masih minta ortu aja bangga lo.

Tak lama polisi datang dan membawa Yoriko. Sedangkan Ari dan yang lain segera bergegas ke rumah sakit untuk melihat kondisi Aisyah.

Skip Rumah Sakit.

Aisyah masih belum sadar karna luka di kepalanya cukup parah yang membuatnya koma beberapa waktu. Razka, Raka, dan Devan tak bisa tenang saat melihat kondisi Aisyah yang seperti itu. Bahkan alat penyambung kehidupan banyak yang melekat pada tubuh gadis mungil itu.

"Kak Raka gimana kondisi Aisyah?" ucap Ari yanh baru saja tiba.

"Belum ada perkembangan ri, gua khawatir sama dia. Gua takut kalau dia bangun nanti dia bakal ga ngenalin kita semua. Karna kata dokter kemungkinan besar Aisyah amnesia." ucap Raka sambil menundukkan kepala.

Rasanya Ari tak terima mendengar penjelasan dari kakaknya Aisyah itu. Seharusnya Aisyah tak berada di rumah sakit jika dia bisa menjaganya dengan baik. Andai saja dia tak berpacaran dengan Yori semua ini tak akan terjadi pada gadis cantik itu. Sudahkah terlambat jika sekarang Ari menyadari bahwa ia sangat mencintai sosok Aisyah yang dulu selalu ada untuknya.

Ari hanya bisa berdoa semoga Tuhan masih memberinya kesempatan untuk memperbaiki segala kesalahan yang ia lakukan.

"Syah gua harap lo bisa cepet sadardan kita bakal bareng bareng lagi." ucap Ari sambil menatap Aisyah dari luar karna belum ada yang boleh masuk menjenguk.

"Sabar ri, Aisyah itu gadis yang kuat dia bakalan bangun kok." ucap Azka sambil menepuk pundak Ari.

"Iya dia harus sadar karna gua kangen sama dia." ucap Ari sambil tersenyum miris.





Hy gays maaf ya baru bisa next setelah beberapa hari hehehe jangan marah ya sama author. Btw gimana ceritanya ???? Emm jangan lupa vote and komen ya gays. Makasih love you

2 Hati 4 JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang