Bagian 30

1.3K 93 10
                                    

~ Aku mulai takut untuk jatuh cinta lagi, aku takut terluka oleh nama perasaan yang sama. - Aisyah.

Aisyah berjalan ke kelasnya dia menunduk di sepanjang jalan berusaha menahan air matanya yang hendak keluar. Menahan rasa sakit yang sedang ia rasakan. Hatinya serasa di sayat perlahan.

Sesampainya di kelas Aisyah langsung menenggelamkan wajahnya ke dalam lipatan tangannya. Air matanya mulai jatuh tanpa seizinnya.

Punggungnya bergetar dia sudah tak perduli jika ada orang lain yang melihatnya menangis seperti itu.

Di kelas Raka....

Raka, Devan, dan kevin sedang mengobrol.

"Ka kita ke kelas ais yuk. Gua mau ngobrol sama adek lu. Mumpung nanti jam kos. Daripada di kelas mulu. " ucap Devan.

"Ngapain lu mau pdkt sama adek gua apa gimana?" ucap Raka sambil tersenyum jahil.

"Mau ngobrol doang jangan neting lu nyet. Dah yuk. " ucap Devan.

Lalu mereka bertiga pergi ke kelas Aisyah. Tangisan Aisyah belum berhenti. Rasanya seperti dia menyiram luka sayat dengan air asam,, perih sangat perih. Walau banyak temannya yang sudah datang tak ada yang tau kalau Aisyah sedang menangis karena mereka sibuk dengan urusan masing masing.

Saat hendak ke kelas Aisyah Raka dan yang lainnya bertemu dengan Ali dan Prilly.

"Dek, Aisyah kok gak sama kalian sih?" tanya Raka pada Prilly.

"Tadi aku cari Aisyah di kantin tapi gak ada kak. Makanya aku mau cari dia di kelas. " ucap Prilly.

"Yaudah kita ke kelas lu barengan ya. " ucap Raka.

Mereka semua berjalan bersama. Saat sampai di kelas Aisyah mereka mencari dimana Aisyah duduk.

Saat itu Prilly yang pertama kali melihatnya. Dia melihat punggung Aisyah bergetar. Prilly langsung berlari memeluk adiknya dari belakang.

Sedangkan yang lain menyusul menghampiri Aisyah.

"Dek kamu kenapa. " tanya Prilly yang masih memeluk Aisyah dari belakang.

Aisyah hanya diam dan berusaha menahan isak tangisnya agar tak terdengar oleh Prilly. Namun Prilly tak sebodoh itu dia tau jika adiknya itu sedang menangis.

"Udah dek jangan di tahan kalau kamu mau nangis sini peluk kakak." bisik Prilly di telingga Aisyah.

Mendengar itu Aisyah langsung membalikkan badannya dan memeluk Prilly dengan erat. Dia menangis lebih kencang daripada sebelumnya.

"Hiks hiks hiks makasih kak. " ucap Aisyah

"Sama sama dek. "

Raka, Devan, Kevin, dan Ali melihat Aisyah menangis mereka menghampirinya dan memeluk Aisyah. Banyak orang yang sayang pada Aisyah. Karna Aisyah selalu ada di saat mereka membutuhkan.

Teman teman sekelas mereka yang tau hal itu. Langsung mengerumuni Aisyah. Mereka bertanya tanya apa yang membuat aisyah menangis seperti itu. Atau lebih tepatnya siapa yang tega membuatnya terluka???

"Dek kamu kenapa nangis kayak gini sih?" ucap Raka yang tak tega melihat adiknya rapuh sepeti itu.

"Pasti ini gara gara cowo brengsek itu kan. Gua harus kasih pelajaran tuh orang. " ucap Devan yang geram pada Ari. Dan dia hendak pergi untuk menghajarnya,namun Aisyah menahannya.

"Udah ga papa kak devan. Gua baik baik aja kok. " ucap Aisyah sambil tersenyum untuk menutupi semuanya.

Mereka yang ada di kelas itu berusaha untuk menghibur Aisyah. Keadaan Aisyah mulai membaik dan dia sudah bisa tersenyum lagi.

Tawa pecah terdengar dari kelas Aisyah semuanya merasa senang.
Walau masih ada satu yang mengganjal di hati Aisyah.

"Dek kalau ada apa apa cerita sama kakak kamu jangan kayak gini lagi ya. " ucap Raka sambil mengelus pucuk kepala Adiknya. Karna saat ini Aisyah sedang bersandar di bahunya.

"Iya kak lain kali ade cerita sama kak Raka. Maafin adek ya yang selalu buat kakak khawatir. " ucap Aisyah dengan penuh rasa bersalah.

Raka mengecup pipi adiknya sekilas. Aisyah menatapnya dengan penuh tanda tanya karna ink pertama kalinya kak Raka menciumnya.

"Apa sih kak main cimum aja ih. " ucap Aisyah yang masih melihat kakaknya itu.

"Ya ga papa kali sama adek sendiri masa ga boleh sih?" ucap Raka.

Aisyah hanya tersenyum entah mengapa ia merasa senang saat tah banyak orang yang menyayanginya. Dia tak usah lagi memikirkan Ari yang tak pernah memikirkannya.

"Makasih ya kak udah jagain adek." ucap Aisyah sambil tersenyum tulus.

"Iya sama sama dek. " 

Lalu Devan yang tadinya mengobrol dengan Prilly menghampiri Aisyah dan Raka yang tampak seperti pasangan kekasih.

"Hemmm yang berduaan aja ga mau di ganggu ya?" ucap Devan sambil tersenyum jahil.

"Apa sih kak Devan. Kita kan saudara kembar jadi wajar lah kalau kayak gini. " ucap Aisyah lalu menjulurkan lidahnya. Hal itu membuat Devan sangat gemas dan ingin sekali mencubit pipi Aisyah.

"Uh gemes gua lama lama sama lu. Ka gua izin ya nyubit pipi adek lu. " ucap Devan sambil melihat Raka.

Raka hanya mengagguk sambil tertawa. Entah apa yang membuatnya tertawa ia tak tau. Namun baginya seorang Devan bertingkah seperti itu adalah sebuah keajaiban.

Devan langsung mencubit kedua pipi Aisyah dengan gemas. Devan mencubitnya pelan agar Aisyah tak merasa kesakitan.

"Uh di kira pipi gua permen kenyal apa gimana sih kok ga di rumah ga di sekolah di cubitin mulu. " ucap Aisyah sambil memanyunkan bibirnya.

Devan yang melihatnya ingin sekali mengecup bibir yang membuatnya sangat gemas. Namun dia sadar bahwa hal itu akan melewati batas.

"Udah jangan monyong monyong gitu kalau lu ga mau gua cium. " ucap Devan pelan.

Sontak Aisyah langsung menutup mulutnya. Dia menatap Devan dengan tajam sepertu ingin menerkamnya.

"Ahahaha becanda kali dek lu mah serius amat. " ucap Devan lalu meningalkan Aisyah dan Raka.

Ari dan Yoriko baru tiba di kelas karna mereka tadi jalan jalan berdua mengitari sekolah.

"Loh kenapa kok rame rame di kelas. " ucap Ari.

"Ga ada apa apa ri. " ucap Devan sambil melihat Ari malas.

"Loh kok ada kakel di sini ngapain lu kak di kelas gua?" tanya Ari lagi.

Hal itu membuat Raka, kevin, dan Devan menatap ke arah Ari. Sedangkan Aisyah menatap Ari dengan dingin. 

"Kita ke sini ya mau jenguk adekel kesayangan kita lah ya gak gays. " ucap Devan sambil tersenyum pada Aisyah. Aisyah juga membalas senyum itu.

"Oh cewek kampungan itu kesayangan kalian. " ucap Yori

"Jaga ya mulut lo aisyah ga kayak gitu. " bela Devan.

"Halah kalau gitu kenapa para kakel suka sama tuh cewe? Dasar cabe." ucap Yori lagi.

Raka yang mendengar itu merasa sangat kesal dan ingin memukul Yori namun di tahan oleh adiknya.

"Hahahaha kenapa lu yor iri sama gua? Maaf ya ga ada waktu buat ngurusin orang semacam lo yang suka jelek jelekin orang lain. Awalnya aja baik tapi kok bisa ngehina teman sendiri?" ucap Aisyah berjalan memdekati Yori.

"apa apaan sih lo syah, lu tuh yang munafik. " ucap Yori.

"Gua??? Hah? Dari gua masuk sekolah ini sampe sekarang sifat gua ga berubah. Gua ini ga jahat juga ga baik. Gua bakal perlakuin orang lain sama kayak yang mereka lakuin ke gua. Kalau mereka baik gua juga baik. Kalau mereka jahat gua bisa lebih jahat. Gua harap lo ga pernah lihat sisi jahat dari seorang Aisyah Aqilah Azzahra. " ucapnya sambil menatap Yori lekat.






Hy gays sorry ya baru bisa lanjut.  Jangan lupa vote and komen ya. Btw jumat gua UAS jadi ga bisa next nih cerita. Tapi habis UAS gua pasti lanjutin kok. Makasih ya yang udah ngikutin alur cerita aku.

2 Hati 4 JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang