Bagian 82

769 73 12
                                    


Yang ku pelajari dari soal mencintai seseorang adalah bukan bagaimana cara kita mendapatkannya tapi bagaimana kita tetap bahagia atas kebahagiaannya ~ Steffi

Aku terlalu bodoh untuk melepas gadis sebaik kau dan lebih memilih dia yang jelas jelas baru saja datang dalam hidupku tanpa tau apa apa
~Ari

Aku mencintaimu hingga sekarang namun kau sudah jadi milik orang lain yang bisa ku lakukan hanya berusaha menerima kenyataan
~Aisyah. 

Skip rumah Aisyah.

Aisyah tengah berjalan gontai sambil memasuki rumahnya. Dia bingung dengan perasaannya sendiri.

"Huh.... Gua harus gimana?" ucap Aisyah sambil mendudukkan dirinya di sofa.

"Lu kenapa dek?" ucap Razka yang tiba tiba saja datang. Sambil membawa segelas air putih untuk Aisyah.

"Gua galmop." jawab Aisyah singkat. Razka yang mendengar jawaban dari adiknya langsung menatap Aisyah.

"Lu masih cinta sama Ari dek?" tanya Razka memastikan perasaan adiknya itu.

"Iya bang gua ga akan pernah bisa boongin perasaan gua sendiri. Kadang gua benci sama diri gua sendiri, kenapa gua ga bisa buat lupain dia padahal dia udah banyak dan sering buat gua kecewa. Kadang gua nganggep gua ini bodoh. Hah sebuah cinta yang bodoh. " ucap Aisyah setelah itu dia memejamkan matanya untuk menahan Air mata yang hendak keluar.

"Mungkin lo udah terlalu sayang sama dia dek. Gua juga ga bisa apa apa. Tapi gua harap lo jangan pernah nyalahin diri lo sendiri." ucap Razka sambil mengacak rambut Aisyah kasar.

"Abang!!!!! Nanti rambut adek lepek." Triak Aisyah namun Razka segera kabur ke kamarnya.

Gu heran deh masa baru aja melow langsung triak triak kayak Tarzan ae lu syah. Ga jadi galau nih lu ceritanya😂😂😂😂😂

Aisyah langsung kembali ke kemarnya dan beristirahat.  

Skip kamar Aisyah

Aisyah sedang menatap langit langit kamarnya dia teringat saat masih bersama dengan Ari. Andai saja dulu dia tak jatuh hati pada pria itu mungkin Aisyah tak akan pernah tau rasanya putus harapan karna cinta. Ya semua yang ia alami memberikannya pelajaran berharga.

"Huh gua balik lagi ke Londen apa enggak ya, di sini gua ngrasa ga nyaman di setiap sudut tempat yang gua kunjungkin penuh kenangan sana si ari kan bangsul." ucap Aisyah sambil guling guling di kasurnya.

Sedangkan saat ini Ari sedang berada di depan rumah Aisyah. Entah apa yang ingin dia lakukan.

Tok tok tok
Suara pintu rumah ya di ketuk. Dengan segera Raka yang sedang bermain ponsel di ruang keluarga segera berlari dan membuka pintu.

"Ngapain lo kesini???" tanya Raka pada Ari yang masih berdiri di depan pintu.

"Aisyahnya ada kak?" tanya Ari sopan.

"Lo masuk aja dia ada di kamar." ucap Raka mempersilahkan Ari untuk masuk dan ke kamar Aisyah.

Aisyah masih melakukan hal yang sama yaitu guling guling sambil ngomong ga jelas. Mungkin efek dari kegalauan yang berkepanjangan menyebabkan radar otak menjadi rusak.
Nulis apaan dah gua wkwkwk

"Hueeeeeee maaaaaaaa Aisyah pengen ke Londen lagi. Lumayan di sana ada Sisil yang kayak upil suka nemenin aisyah." ucap Aisyah sambil jungkir balik di kasurnya.

Sedangkan Ari yang baru saja membuka pintu kamar Aisyah hanya bisa tersenyum melihat tingkah anehnya. Menurut Ari dari dulu hingga sekarang tak banyak yang berubah dari sosok Aisyah yang ia kenal.

"Ngapain lo syah?" tanya Ari sambil menyilangkan tangannya dan menahan tawa.

Aisyah langsung menghentikan aktifitasnya dan melihat ke arah Ari.

"What??? Hueeeee kok ada anak kampret hueeeeee!!!" triak Aisyah yang kaget dengan kedatangan Ari.

"Husttt lu ngapain triak triak gitu gua ga ngapa ngapain lu dodol." ucap Ari sambil menoyor kepala Aisyah yang sedang duduk.

Aisyah hanya memanyunkan bibirnya sambil mengelus kepala yang di jitak oleh Ari.

"Cakit tau. " ucap Aisyah seperti anak kecil yang membuat Ari menjadi gemas dan langsung mencubit kedua pipi bapo Aisyah.

"Astaga lu kok makin lucu sih syah." ucap Ari sambil menatap Aisyah penuh arti.

Aisyah hanya menatap Ari dengan tatapan kosong. Hingga dia tersadar dari lamunannya.

"Ais ga mimpi kan." ucap Aisyah sambil menatap Ari seprti tak percaya.

"Ha ??? Lo kira lo lagi mimpi gitu?" ucap Ari sambil menahan tawanya. Aisyah hanya mengangguk anggukkan kepalanya.

Ari memegang kedua telapak tangan Aisyah dan menatapnya.

"Syah, gua ke sini mau minta maaf atas kebodohan yang gua lakuin beberapa tahun lalu. Dan gua makin bodoh dengan berhenti nunggu lu balik. Syah jujur gua masih sayang sama lu, gua tau lu ga bakal mau balik sama gua. Tapi gua harap lo mah maafin gua." ucap Ari kemudian menundukkan kepalanya.

Dia merasa sangat bersalah atas apa yang menimpa Aisyah selama ini. Dari mulai dulu Aisyah di teror hingga sekarang.

Aisyah hanya dapat menatap lurus dengan pandangan yang kosong. Sebenarnya hatinya masih milik pria yang ada di hadapannya.

"Huh ini berat buat gua ri, gua harap lo bisa ngerti dan gua butuh waktu buat ngambil keputusan ini. Dan sorry sekarang gua pengen sendiri." ucap Aisyah.

Ari yang mengerti bahwa Aisyah sedang ingin sendiri langsung pergi dari kamar Aisyah dan memutuskan untuk pulang ke rumah.

"Maaf ri luka yang lu buat ga akan sembuh gitu aja dengan kata maaf." ucap Aisyah kemudian memilih untuk tidur.




Hy guys sorry ya gua baru bisa next sekarang hehehe soalnya baru ada waktu. Biasa tugas anak sekolah kan banyak😂😂😂😂 gimana mau kalian ari sama Aisyah balik lagi apa engga. Atau biarin ari sama steffi????


2 Hati 4 JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang