Setelah 3 hari dirawat di rumah sakit akhirnya Aisyah boleh pulang kerumah.
"Yey akhirnya gua pulang pengep di rs monoton bat di sana." ucap Aisyah sambil berlari kedalam rumah.
"Dek pelan pelan aja jangan lari nanti lu jatoh bisa gagar otak." triak Razka.
"Hehehe maaf bang soalnya gua tuh lagi kesenengan." ucap Aisyah.
Aisyah langsung pergi ke kamarnya dan beristirahat karna dia sangat lelah. Dia masih berfikir siapa preman yang mengeroyoknya itu.
"Cih cemen amat ya jadi preman beraninya kroyokan mana sama cewe kayak banci." ucap Aisyah tersenyum sambil memandang langit langit kamarnya.
Ckelk pintu kamar di buka.
"Ngapain lu kak disini?" tanya Aisyah yang melihat Devan di depan pintu kamarnya.
"Mau ngepel kamar lu." ucap Devan malas. Lah iya udah tau mau jengukin malah nanya mulu kayak satpam komplek rumah gua.
"Yaudah sok atuh ngepel kamar gua kak. Mayan nih ga udah nyewa pembantu." ucap Aisyah sambil tertawa menatap Devan yang kesal padanya.
"Tau lu dek ngeselin. Gua tinggal pulang nih ya." ucap Devan.
"Ealah gitu aja ngambek lu kak, kayak anak tk malu maluin dih." ucap Aisyah yang udah ngakak.
Devan berjalan mendekati Aisyah dan dia menggelitikinya.
"Aduh hahaha udah kak udah geli." ucap Aisyah.
"Salah sendiri dari tadi lu ngledekin gua mulu." ucap Devan yang masih menggelitiki Aisyah.
"Udah kak aisyah gak kuat ih geli tau." ucap Aisyah sambil tertawa.
Karna lelah Devan menghentikan aktifitasnya. Sekarang dia menatap Aisyah dengan intens. Takut gua kalau tiba tiba ada setan lewat terus bikin dia khilaf.
"Kak udah lihatin gua." ucap Aisyah yang risih dengan tatapan Devan.
Namun Devan menghiraukannya malah dia mendekat kearah Aisyah. Semakin dekat dan dekat sekarang jarak mereka berdua cuma 10 cm. Aisyah berusaha untuk mundur untuk menjaga jaraknya dari Devan.
"Kak udah jauh jauh sana dari gua." ucap Aisyah sambil mendorong Devan.
"Abang tolongin adek bang!!!!!!" triak Aisyah spontan. Razka dan Raka yang tadinya sedang asik dengan game langsung berlari ke kamar Aisyah.
Sesampainya di kamar Aisyah Razka langsung menarik Devan agar menjauh dari adiknya.
"Bangsat lu mau apain adek gua ha!" bentak Razka pada Devan.
"Gua ga apa apain dia bang. Dia tadi godain gua." ucap Devan se enak jidat.
"Ngomong apa lu kak! Gua ga godain lu." ucap Aisyah yang kesal.
"Gua lebih percaya sama adek gua daripada lo mendingan sekarang lo pulang atau ga gua buat babak belur." ucap Raka yang kesal pada temannya itu.
Devan berjalan keluar, setelah sampai di depan pintu kamar Aisyah dia menatap Aisyah dan tersenyum penuh arti.
"Bang, adek takut." ucap Aisyah sambil meringkukkan kakinya.
"Udah dek lo ga usah takut ada gua sama Raka di sini yang bakal jagain lo." Ucap Razka yang sedang menenangkan adiknya.
"Gua gak nyangka kalau Devan bida sebangsat itu. Awas aja kalau dia macem macem sama lu dek biar gua habisin. " ucap Raka.
"Ade ga papa kok kak. Ade cuma syok aja." ucap Aisyah sambil menatap Kakaknya.
Entah apa yang terjadi dengan Devan mengapa sekarang ia persikap seperti itu kepada Aisyah padahal dulu dia selalu ingin menjaga Aisyah. Apa yang membuatnya berubah secepat itu??
Flasback
Saat ini Devan baru saja pulang dari rumah sakit menjenguk Aisyah. Namun di jalan ada mobil yang menghadangnya. Lalu keluar seorang pria dan wanita.
Tak lain dan tak bukan adalah Yoriko dan seorang Pria yang mirip dengan Devan. Tunggu apa itu David kembaran Devan??? Kapan dia pulang dari Australia dan mengapa dia bisa bersama dengan Yoriko ???
"Kenapa lo kaget?" tanya Yori.
"vid? Lo kok bisa bareng sama wanita jalang itu sih?" ucap Devan yang tak percaya dengan apa yang dia lihat. Apalagi David tak mengabarinya jika ingin pulamh ke Indonesia.
"Jaga omomgan lo ya dek!!! Dia ini pacar gua jadi lo gak berhak ngomong gitu ke dia." triak David pada Devan.
Yap Davin lebih tua daripada Devan mereka hanya selisih 5 menit saja. David dibesarkan di Australia oleh neneknya. Ya kalian tau kan kalau anak kembar itu harus di pisahkan.
"Tapi kak dia itu jahat, dan kok lo bisa sih suka sama wanita ular kayak dia?" tanya Devan yang kesal pada kakaknya.
"Udah diem lu sat. Tangkep dia." ucap David. Dan keluarlah beberapa orang dari mobil, mereka langsung mendekap Devan.
Flasback off.
Jadi yang tadi sempet mau ngelecehin Aisyah itu Devan yang udah di cuci otaknya atau kembarannya Davin. Karna dalam keadaan seperti ini berbagai kemungkinan bisa terjadi.
Malam ini Aisyah tak bisa tidur . Dia masih tak percaya dengan apa yanh dilakukan oleh Devan.
"Gak nyangka gua kak kalau lu sebejad itu. Gua ga mau deket deket sama lu lagi." ucap Aisyah sambil melempar bantalnya.
Pagi sudah tiba sekarang mata Aisyah sudah seperti panda karna dia tak bisa tertidur semalaman memikirkan hal itu.
"Dek buruan yuk kita berangkat." Triak Raka dari bawah.
"Iya kak bentar!!!" triak Aisyah tak kalah kencang.
Aisyah segera turun dan bergabung sarapan dengan yang lain. Untung saja dia berhasil menutupi kantung matanya dengan bedak yang lumayan tebal.
"Dek lu baik baik aja kan? Lu beneran mau sekolah. Kalau lu belum sembuh jangan dipaksain." ucap Razka yang khawatir pada adiknya.
"Aku gak papa kok bang. Emm btw kak prilly kemana?" tanya Aisyah.
"Oh dia lagi ke Singapur jengukin paman. Gua sama Raka gak ikut buat jagain lo dirumah apalagi sekarang banyak yang neror lu dek." ucap Razka.
"Gua ga papa bang jangan terlalu khawatir. Lo juga perlu perhatiin kesehatan lu." ucap Aisyah sambil tersenyum.
Setelah itu Aisyah berangkat sekolah bersama dengan Raka. Entah mengapa kakaknya itu tak membiarkan Aisyah berangkat sendirian???
"kak gua bisa berangkat sendiri." ucap Aisyah saat di dalam mobil Raka.
"Gua ga bakal biarin lu dalam bahaya kayak kemarin." ucap Raka sambil melihat adiknya.
"Iya iya gua nurut aja."
Hy gays maaf ya gua baru bisa lanjut emm gua rasa cerita ini lama lama kayak kurang peminatnya tapi ga papa. Makasih buat kalian yang masih setia buat nunggu next dari cerita ini. Thanks yang udah mau vote and komen ya gays. Besok gua lanjutin lagi. ❤❤❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
2 Hati 4 Jiwa
RomanceCerita ini mengisahkan dua kisah antara orang yang saling jatuh cinta. Prilly dan Aisyah adalah saudara mereka meliliki sifat yang berbeda. Dan inilah kisahnya.