Bagian 41

1.1K 98 22
                                    

Aisyah berjalan gontai menuju kamarnya dia langsung meletakkan tasnya di kasur dan merebahkan tubuhnya yang terasa sangat lelah itu.

"Argh mengapa kalian tak lelah mengusik hidupku. Yaks kau membuatku sangat kesal Ari. Seandainya aku tak mencintaimu maka lenyaplah kau." ucap Aisyah sambil mengacak rambutnya kesal.

Bayangkan saja siapa yang tak lelah jika terus di bully oleh orang yang kau cintai?? Tragis memang kisah cinta seorang Aisyah Aqilah Azzahra. Cinta pertamanya adalah orang yang selalu menggangu ketenangannya. Dan andai saja cinta pertamanya bukanlah Ari maka tak akan ada kesan buruk seperti ini.

"Gua harus gimana lagi buat ngadepin kalian berdua. Bisa ga sih kalian berdua ngertiin kalau gua capek." ucap Aisyah sambil menatap langit langit kamarnya.

Tak lama Aisyah menerima sebuah panggilan dari Orang yang membuatnya sangat kesal siapa lagi kalau bukan Ari.

Via telfon

"Ada apa kau menelfon jika tidak penting matikan saja, kau membuang waktuku." ucap Aisyah dengan nada dingin.

"Hey gadis sombong apa yang kau lakukan pada perusahaan mabel milik ayahku?" tanya Ari dengan nada tinggi.

"Aku tak melakukan apapun. Mengapa apa kau tak suka?" tanya Aisyah

"Bisa bisanya kau memberhentikan kerjasama antara WG dengan perusahaan Ayahku. Apa yang kau inginkan dasar wanita tak punya hati!!!! " triak Ari dalam telfon.

"Yayaya kau benar aku sudah tak memiliki hati lagi. Kau yang membuatnya menjadi dingin jadi jangan salahkan orang lain. Aku tak ingin bicara padamu!" ucap Aisyah lalu memutuskan sambungan telfonnya.

Ari pov on

"Yayaya kau benar aku sudah tak memiliki hati lagi. Kau yang membuatnya menjadi dingin jadi jangan salahkan orang lain. Aku tak ingin bicara padamu!"
Apa apaan maksut perkataan Aisyah itu berani beraninya dia memutuskan sambungan telfon secara sepihak.

"Yakss ada apa dengan gadis itu mengapa dia sangat berubah. Ngapain juga dia nyalahin gua. Argh awas aja gua bakal bales dendam."

Tapi tunggu kalau gua fikir fikir sifat Aisyah itu berubah semenjak gua jadian sama Yori. Apa jangan jangan dia suka sama gua?? Ah mikir apaan sih gua.  Dulu gua sama aisyah kan cuma sahabat! Inget cuma sahabat ga lebih!!!!

Ari pov off.

Malam yang panjang untuk Aisyah karna dia tak akan bisa tidur. Entah apa yang mengusik fikirannya. Kepalanya terasa sangat pusing.

"Lo buat gua muak!!! Lo tau ga gua cape dan mau akhirin semuanya.  " ucap Aisyah lalu menenggelamkan wajahnya ke bantal dan karna lelah dia tertidur.



Pagi sudah datang Aisyah masih meringkuk di kasurnya. Rasanya dia sangat enggan untuk berangkat kesekolah. Apalagi bertemu dengan dua makhluk Astral itu.

Tok tok tok
(Suara pintu kamar Aisyah diketuk)

"Dek bangun lo sekolah apa engga sih nanti lo telat." ucap Raka

Aisyah bangun dan duduk di tepi ranjang dia masih mengumpulkan setengah nyawanya.

"Ah iya iya kak bawel amat. Lu berangkat aja duluan nanti gua nyusul." ucap Aisyah

"Yaudah kalau gitu gua sama Prilly duluan ya." ucap Raka.

Setelah kakaknya pergi Aisyah segera mandi dan bersiap untuk sekolah.

Untung saja dia tak terlambat jika tidak pasti Aisyah akan di hukum oleh bu Gina yang super kiler.

Namun masih ada 2 bangku yang kosong yaitu milik Ari dan Yori.  Sehingga membuat bu Gina bingung pasalnya tas mereka sudah ada di dalam kelas.

2 Hati 4 JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang