~Ternyata benar jika laki laki dan perempuan selamanya tak akan pernah bisa menjadi sahabat biasa. Salah satu pasti punya rasa yang berbeda -Aisyah
Aisyah di bawa ke uks oleh Ali dan temannya yang lain mereka sangat khawatir melihat Aisyah seperti itu. Ari masih diam dan menatap kosong. Apa yang telah dia lakukan??? Mungkin Aisyah sedang sakit sehingga jadi cuek padanya.
"Argh gua bodoh amat sih kok bisa ngomong gitu sama Aisyah sekarang dia pasti benci banget sama gua. " ucap Ari frustasi
Sedangkan Yori berusaha untuk menenangkan Ari yang sedang kalut itu.
"Udah sayang aisyah kayak gini bukan salah kamu kok. Mungkin dia kecapean di rumah apa gimana gitu. " ucap Yori sambil mengelus punggung Ari.
"Tetap aja aku yang salah. Kalau aku ga bentak dia, dia ga bakal pingsan kayak tadi. " ucap Ari keasal.
Sedangkan saat ini Aisyah masih belum sadarkan diri. Ali yang semakin cemas memutuskan untuk mencari Raka. Dan dia sedang bermain basket bersama teman temannya
"Bang bang berhenti bentar main basketnya ini penting. " ucap Ali
"Apaan sih li buruan gua sibuk latihan buat tanding minggu depan." ucap kak Raka
"Yaudah percuma gua kesini. Gua cuma mau ngasih tau adek lu pingsan dari tadi ga sadar sadar keknya dia gini gara gara ga lu perhatiin ya?" ucap Ali sambil menatap Raka tajam.
Raka tak mendengarkan ucapan Ali. Dia yang tadinya memegang bola dia jatugkan dan berlari menuju Uks untuk melihat kondisi adiknya itu. Banyak rasa bersalah yang ada di kepalanya.
Sesampainya di Uks
"Dek lo kok bisa pingsan kayak gini. Badan lo kok dingin gini. Lo kenapa dek apa jangan jangan lo belum makan ya dari kemarin?" ucap Raka sambil memegang tangan adiknya.
Aisyah belum juga sadarkan diri. Semua yang ada di sana menjadi semakin cemas dan memutuskan untuk membawa Aisyah kerumah sakit.
Di kampus Razka...
Razka yang saat ini sedang berada di kantin kampus dan sedang mengobrol dengan teman temannya.
"Hahaha oh ya adek lo yg namanya Aisyah cantik juga gua lihat ignya kemarin. Beh tipe gua bat. " ucap teman Razka.
"Awas lu kalau berani macarin dia gua gule. Ga bakal gua kasih adek gua ke buaya darat kek lu. " ucap Razka sambil tertawa.
Tak lama telfonnya berdering dan itu panggilan dari Raka.
Via telfon
"Hallo bang lu sekarang ada di mana?" ucap Raka panik
"Gua ada di kampuslah masa gua ada di sawah lu ada ada aja dek. " ucap Raka
"Ga ada waktu buat bercanda bang."
"Ada apa sih kok lu sampe panik kayak gitu?" ucap Razka.
"Itu Aisyah tadi pingsan di sekolah dan sekarang dia ada di rumah sakit dari tadi belum siuman. Cepetan kesini ya bang. " ucap Raka yang semakin cemas.
"Iya gua buruan kesana. "
Telfon terputus.
Razka yang juga panik mendengar kabar itu langsung pergi meninggalkan kantin di susul oleh temannya.
"Kenapa sih ka kok kayaknya lo panik gitu?" tanya temannya yang berdama Dani
"Itu adek gua dan dia pingsan di sekolah dan sekarang dia di rawat di rumah sakit. Tolong izinin ke bu milka ya gua ga bisa ikut kelasnya.
"Iya gua izinin nanti gih sana lo pergi buruan. "
Razka langsung pergi menuju rumah sakit yang dikatakan oleh Razka. Dan di sana banyak teman teman dekat Aisyah yang khawatir padanya.
"Ka gimana kondisi Aisyah dia udah sadar apa belum, kok bisa sampe kayak gini, siapa yang buat adek gua kayak gini?" ucap Razka bertubi tubi.
"Udah tenang dulu bang. Dokter lagi mriksa kondisi dia. Semoga aja ade cepet sadar gua khawatir banget. "
Tak lama dokter keluar dan meminta Raka dan bang Razka untuk keruanggannya.
Ruang dokter
"Dok gimana kondisi adek saya sekarang?" ucap Razka
"Adek anda sepertinya kekurangan Asupan makanan. Apa dia jarang makan atau bagai mana. Tubuhnya saat ini sangat lemah. Saya harap kalian bisa menjaga pasien dengan baik. Lebih perhatikan pola makannya. " ucap Dokter.
"Tapi adek saya baik baik saja kan dok?" tanya Raka
"Iya pasien baik baik saja hanya butuh istirahat yang cukup agar kondisinya pulih kembali seperti semula. " ucap dokter
"Trimakasih kalau begitu kami pamit dok. " ucap mereka
Raka dan Razka keluar dari ruang dokter dan kembali ke tempat adiknya dirawat.
Razka datang menemui Ali yg sedang duduk dan terlihat cemas.
"Li jelasin ke gua gimana Aisyah bisa sampe kayak gini. " ucap Razka
Lalu Ali menceritakan semuanya secara detail. Razka merasa marah dan kesal pada Ari. Rasanya dia ingin menghajar Ari sekarang juga.
"Argh bisa bisanya dia bikin adek gua kayak gini. Awas aja lu ri gua bakal bikin perhitungan sama lu. " ucap Razka.
Raka berusaha untuk menenangkan abangnya itu. Papa dan mama Aisyah tak bisa menemaninya di rumah sakit karena mereka belum pulang dari Bali.
Aisyah merasakan kepalanya sangat sakit ,, perutnya terasa perih. Dia mulai membuka matanya perlahan. Lalu dia melihat bang Razka yang ada di sampingnya.
"Hiks hiks hiks huaaaaaaaa. " tangis Aisyah membangunkan Raka , Razka dan Rasyifa yang sedang menjaganya di dalam. Ali , Devan , dan Azka juga kaget mendengar ada yang menangis.
"Dek lo kenapa kok nangis ,, ha cerita sama abang kenapa lo bisa sampe kayak gini?" ucap Razka cemas.
Aisyah hanya bisa menangis dan menggeleng gelengkan kepalanya. Dia tak ingin bang Razka tau kalau dia mencintai Ari.
"Kok lo diem aja dek bilang ke abang. " ucap Razka lagi.
Aisyah justru menarik selimut dan mengkerubuti seluruh tubuhnya. Dia merasa sangat takut. Hingga tubuhnya bergetar hebat. Rasyifa tak bisa melihat sahabatnya seperti itu.
Rasyifa berlari dan memeluk Aisyah dengan erat. Berusaha untuk menghilangkan ketakutan sahabatnya itu.
"Udah ais lo ga perlu nangis kayak gini. Gua tau lo kenapa,, lo ga perlu cerita apa apa ke gua. Lo sabar aja kalau dia emang di takdirin buat lo dia pasti bakal balik lagi kok. " ucap Rasyifa lirih agar tak ada yang mendengar apa yg ia katakan.
Aisyah yang mendengarnya merasa sedikit tenang dan dia memeluk Rasyifa dengan erat. Namun tangisnya masih belum berhenti.
"Hiks hiks hiks ais sayang cipa. " ucapnya dalam isak tangis.
Razka dan Raka merasa sedikit lega mungkin yang Aisyah butuhkam sekarang adalah sahabatnya cipa. Karna mereka sesama perempuan dan pasti bisa saling mengerti.
"Jangan bilang siapa siapa ya cip, gua janji suatu saat gua sendiri yang bakal bilang sama abang. " bisik Aisyah
"iya gua janji sama lo. "
Aisyah sudah tenang dan dia tak menangis lagi. Sekarang dia hanya diam saja, tak mau makan, dan tak mau untuk berbicara. Mungkin dia membutuhkan waktu untuk sendiri.
Hy all gua baru bisa next nih. Jangan lupa vote and komenya btw kalau nih cerita dah tamat kali kali mau buat tentang taehyung yak😘😘😘 ga papa kan ya??? Hehehe. Dan makasih yg udah ngucapin hbd ke aku. Thanka all.
![](https://img.wattpad.com/cover/110397736-288-k71251.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
2 Hati 4 Jiwa
RomanceCerita ini mengisahkan dua kisah antara orang yang saling jatuh cinta. Prilly dan Aisyah adalah saudara mereka meliliki sifat yang berbeda. Dan inilah kisahnya.