Bagian 61

872 72 12
                                    


"Mah setelah buat kue Aisyah izin buat pulang ya kasian kak Prilly ada di rumah sendiri." ucap Aisyah sambil memandang mama Devan.

"Iya sayang, yaudah sana kamu mandi terus di anter Devan pulang." ucap mama Devan.

Aisyah hanya bersikap hormat dan kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah 15 menit akhirnya Aisyah selesai dan langsung turun ke bawah dan mencari keberadaan Devan.

"Kak Devan anterin gua pulang dong." ucap Aisyah.

"Bentar dek. " triak Devan dari kamarnya.

Sambil menunggu Devan Aisyah duduk di sofa sambil mrlihat kak David yang sedang asik menonton tv dan tak menyadari keberadaanya.

"Seru ya tvnya kak sampe ada gua di sini aja lo gak tau." ucap Aisyah sambil masih menatap David.

"Hehehe maaf dek soalnya nih kartun favorit gua." ucap David sambil cengengesan.

"Oh ya gua mau pulang kak,jangan kangen sama gua ya." ucap Aisyah yang pd nya kumat.

"Aelah pd amat lu dek siapa juga yang mau kangen sama lu tepos semua gitu." ucap David se enak jidat.

"Tau ah lu ngeselin gua goreng tau rasa." ucap Aisyah sambil menatap David kesal.

Tak lama Devan keluar dari kamarnya dan pergi menemui Aisyah.

"Dek yuk gua anter lo pulang." ucap Devan.

"Yuk kak.  Kesel gua sama kak David ngehina mulu dari tadi." ucap Aisyah yang sepertinya masih marah.

"Udah dong dek jangan ngambek terus nanti lo jelek loh." ucap David.

"Bodo dah bodoa amat." ucap Aisyah kemudian menarik tangan Devan dan masuk ke dalam mobil.

Di mobil hanya ada keheningan Aisyah yang masih kesal hanya menatap keluar jendela. Sedangkan Devan merasa tak enak untuk bertanya pada Aisyah.

"Emm dek lu masih marah ya sama kakak gua?" tanya Devan.

"Enggak kak gua cuma lagi kepikiran sana kak Prilly jadi sensi deh." ucap Aisyah.

Devan hanya ber oh ria saja.

Sesampainya di rumah Aisyah langsung turun sedangkan Devan langsung pulang ke rumahnya karna harus mengantar mamanya Arisan.

"Kak Prilly adek mu yang cantik jelita tiada tara ini pulang kak." ucap Aisyah sambil membuka pintu rumahnya. Namun tak ada jawaban dari Prilly.

Aisyah langsung naik ke lantai atas dan langsung mendobrak pintu kamar Prilly.

"Kak Prilly!!!!!!!" triak Aisyah yang menggema di seluruh penjuru rumah.

Bagaimana tidak pasalnya Prilly tergletak dengan konsisi yang memprihatinkah ada beberapa luka sayatan di lengannya keningnya juga terluka.

Aisyah yang panik langsung membopong Prilly dan memasukkannya kedalam mobil

Saat ini Aisyah sedang menunggu Prilly di UGD dia takut kakaknya kenapa napa.

"Lo harus tanggung jawap li ini semua gara gara ke egoisan lo." monolog Aisyah sambil menggenggam tangannya kuat.

Aisyah tak perduli bagaimana bajunya sekarang dia langsung pergi ke sekolah untuk memberi pelajaran pada Ali.

Skip sekolah.

"Loh itu Aisyah ngapain gak pakek seragam sekolah." ucap beberapa siswa.

"Tuh anak lupa gak pakek seragam apa gimana sih?" ucap siswa lain.

"untung aja ga ada pelajaran jadi dia ga bakal dimarahin." ucap siswa lain.

Lalu tibalah Aisyah di depan kelasnya, banyak teman Aisyah yang memandangnya mungkin mereka berfikir apa yang Aisyah lakukan dengan seragam seperti itu di sekolah.

"Syah lu gak salah minum obat kan?" ucap ketua kelas.

"Lu sakit apa gimana syah baju lo kok gitu sih?" tanya Ari sambil memandang Aisyah.

Aisyah tak memperdulikan ucapan dari teman temannya dia hanya fokus pada seseorang yaitu Ali yang sedang duduk bersama Nathasya.

Brak!!!!!!!

Aisyah menggebrak meja Ali keras dan kini dia menjadi pusat perhatian.

"Lu apa apaan sih tiba tiba gebrak meja gua." yang nyolot bukan Ali gays tapi tunangannya Nathasya.

"Gua gak ada urusan sama lo ya jadi lo diem aja." ucap Aisyah yang sudah mengeluarkan aura gelapnya.

Dia menatap Ali dengan tajam karna rasa kesalnya pada Ali.

"Ngapain sih lo syah kayak cewek kurang kerjaan." ucap Ali.

"Bangsat ya lo, gara gara lo sekarang kakak gua masuk rumah sakit dan dia trauma. Kalau lo gak bisa jagain dia se enggaknya jangan buat dia jatuh cinta sama lo.  Lo kira lupain orang yang kita sayang itu gampang ha!!!!! Hati lo dimana sih tega ya lo bikin kakak gua menderita kayak gini." ucap Aisyah dengan nada tinggi dan penuh dengan amarah.

"Apa prilly masuk rumah sakit?" ucap Ali yang panik.

"Gak usah sok peduli deh lo. Cowok kayak lo cuma bisa mainin perasaan orang doang. Kakak gua udah tulus sayang sama lo. Tapi lo malah hianatin dia ga ada bedanya ya lo sama cowo brengsek." ucap Aisyah yang sudah mengepal tangannya.

Ali hanya bisa menundukkan kepala, sedangkan tina tiba saja Nathasya menampar pipi kanan Ali.

"Ini pantes buat lu cewek yang mau merusak hubungan gua sama ali." ucap Nathasya se enak jidat.

"Hahaha gua mau ngerusak hubungan lo. Rumah lu gak ada kacabya ya??? Gua kira lo cewe lugu dan baik ternyata gua salah. Hah terserah tapi gua pastiin kalian bakalan hancur kalau sampe kakak gua kenapa napa." ucap Aisyah yang geram.

"Halah dia kan bukan kakak kandung lo." ucap Nathasya.

"Se enggaknya dia selalu ada buat gua, selalu jagain gua, selalu buat gua nyaman. Gua heran kok ada ya cewek kayak lo yang tega nyakitin hati orang lain padahal dia juga cewe sama kayak lo. Semoga aja Tuhan gak bales perbuatan lo dengan lebih kejam lagi." ucap Aisyah kemudian pergi meninggalkan kelas.







Hy all jangan lupa vote and komen maaf ya kalau ceritanya gak seru. Emm banyak yang typo juga, makasih yang udah mau baca cerita gua

2 Hati 4 JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang