PARKIRAN BELAKANG BAR : 20.26
Caramel duduk di kursi panjang yang terletak tak jauh dari jalanan parkiran. Dia tengah menghapus air matanya yang masih saja menetes ke pipinya, dan dia masih teringat kejadian tadi.
dia merasa panik setengah mati karena dibawa oleh cowo yang tidak dia kenali, dia takut jika terjadi sesuatu pada dirinya namun rasa itu hilang seketika saat melihat Darius menyelamatkannya. Sayangnya, kesenangan itu juga hilang karena ucapan Darius.
Walaupun dia tak sengaja terlibat, Darius tetap membuat Caramel kesal dan kecewa. Dia memang cowo yang suka membuat masalah, tapi bagaimanapun juga pasti ada alasan dibalik itu semua.
Tiinn.. Tinn...
Suara kelakson mobil membuat Caramel tersadar dari lamunannya. Diapun terkejut dan langsung bangun dari duduknya.
"EHH MEL NGAPAIN LO MALAH DISITU??!!?"
Teriakan itu membuat Caramel berlari kearah mobil hitam tadi. Ternyata itu adalah mobil abangnya, Moza. Kenapa tiba-tiba dia kemari? Bukannya dia sedang interview?
"kok abang ada disini?" tanya Caramel kaget.
"harusnya gue nanyak ke elo, kok lo disini?" balasnya heran.
"ada sedikit masalah tadi bang.." jawab Caramel sedih.
"masalah apa? Ayoo sini masuk, kita pulang aja" ajaknya.
"trus om Vian gimana? Interview abang?"
"udah ga usah urusin orang lain dulu, pikirin diri lo dulu.." jawab Moza. "berantakan kayak anak gembel.."
"IHH ABANG MAH!!"
"hahahaha, yaudah masuk"
Caramelpun masuk kedalam mobil dan berlalu meninggalkan Bar itu. Diperjalanan Moza terus menanyakan apa permasalahan Caramel tadi, sampai-sampai adiknya itu duduk sendiri di parkiran dengan wajahnya yang kusut.
Namun Caramel belum menjawabnya dan enggan untuk memberitahu abangnya itu, masalahnya jika abangnya tahu pasti urusan itu akan di bereskan olehnya sendiri. Caramel tidak mau, dia ingin menyelesaikan masalahnya sendiri. Dan dia tidak mau menyusahkan kedua orang tuanya lagi, tidak lagi untuk kedua kalinya.
KAMAR CARAMEL : 20.47
Sesampainya disana, Caramel langsung membaringkan badannya di tempat tidur. Dia memejamkan matanya, untuk menghilangkan rasa penat di pikirannya.
Setelah beberapa menit berbaring, tiba-tiba ketukan pintu membuatnya terbangun dan menyapa abangnya yang kini sudah masuk kekamarnya sambil membawa beberapa potong roti bakar untuk Caramel."nih makan, gue yang buat.."
"ehh serius? Makasih lho!"
"yayaya.." ucap Moza sambil memperhatikan kondisi kamar Caramel. "mel, besok lo pulang sekolah jam berapa?"
"jam 3 sore mungkin, soalnya pramukanya pindah pagi sekarang.." jawab Caramel lalu menatap abangnya yang masih berdiri. "kenapa bang?"
"ga papa sih, mau gue jemput lagi?" tanya Moza. "tapi kalau rada telat ga papa ya, soalnya jadwal interview gue diundur besok sore"
"ohh kalau gitu ga usah bang, gue naik bis atau ga ojek online aja.." tolak Caramel yang sudah mulai memakan roti bakar itu.
"yakin lo? Gue takut lo kenapa-napa kayak tadi.."
"iyaa yakin kok, besok bareng temen-temen gue.." ucap Caramel meyakinkan abangnya. "pasti aman kok"
"yaudah deh terserah lo aja, dihabisin yaa gue mau kebawah"
![](https://img.wattpad.com/cover/149524771-288-k998057.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Boy ✓
Teen Fiction[COMPLETED 2020 & REPUBLISH 2024] Sinopsis The Bad Boy : Berawal dari kisah duka dan kelabu yang menjadi dendam sampai berakhir di geng motor besar bernama INVICTUS yang dalam bahasa latin berarti tak terkalahkan. Sosok lelaki yang temperamental mem...