RUMAH RUDY : 21 41
Rumah megah yang tadinya ramai karena kunjungan keluarga besar Rudy kini sudah sepi. Suasana tegang menyelimuti ruangan putih itu, Rudy tengah duduk di depan sahabat lamanya dan disamping kanan terlihat Kayonna sedang duduk dengan tatapan bingung.
"diem aja lo dari tadi? ga usah takut sama gue" ucap Martinz sambil membuka jaket kulit hitamnya, kini tinggal kaos putih polos yang menutupi kulit badannya.
"walaupun gue gangguin Caramel?" tanya Kayonna tanpa takut. Namun Martinz hanya mengagguk tanpa menatap Kayonna.
"sekarang jelasin ke Martinz, alasan lo ganggu Caramel" perintah Rudy. Kini Kayonna menatap kesal Rudy.
"harusnya jelasin ke gue dulu kali, dia ini siapa? Kenapa ada urusannya sama masalah ini? Lagipula gue ga pernah ngeliat dia sebelumnya" ucap Kayonna sambil melirik Martinz. "jangan-jangan lo bohong?"
"susah banget sih disuruh cerita aja" balas Rudy kesal.
"gue Martinz, Martinz Hale. Gue adik kelas Rudy sejak SD. Dulu waktu Rudy belum dirumah ini, dia tetanggan sama gue. lo saudara jauh Rudy, jadi lo ga kenal gue" ucap Martinz tiba-tiba, berniat ingin melerai mereka berdua.
Kayonna menyeruput teh hijau yang ada di meja kaca depannya. Ekspresinya tidak berubah sama sekali saat mendengar ucapan Martinz. Ini yang hebat dari seorang Kayonna. Perempuan yang jago dalam berakting, mungkin telinganya mendengar dan dia kaget namun ekspresinya tidak menandakan kondisi hati dia saat itu.
"puas?" tanya Rudy.
"belum" jawab Kayonna angkuh. "terus hubungan lo sama Caramel?"
Martinz yang dari tadi memandang Kayonna dengan pandangan dalam membuyar karena pertanyaan Kayonna.
"gue pacarnya" jawab Martinz singkat.
"apa? Pacar? Kok dia genit sama cowo lain?"
"cowo lain atau cowo lo?" tanya Martinz yang membuat bola mata Kayonna membulat kaget.
"ap-apa mak-sud lo?" tanya Kayonna terbata-bata.
Martinz berdiri dari duduknya sambil mengambil jaket kulitnya dengan wajah yang sulit ditebak. Dia mengenakan jaket kulit itu lalu menatap Kayonna tajam.
"gue peringatin lo, jangan gangguin Caramel" ucap Martinz.
"kalau dia ga gangguin cowo gue" balas Kayonna tak mau kalah.
"cowo lo? Tunggu, jangan bilang cowo itu Darius?" tanya Rudy tiba-tiba ke Kayonna.
"siapa lagi emang?"
"jadi Caramel lagi deket sama Darius?" tanya Martinz, kini menatap Rudy. Namun Rudy hanya menatapnya gemetar. "ketua geng motor itu?"
"iya! Mereka berdua sering ngobrol!" jawab Kayonna lantang.
"kenapa lo ga nyebut nama Darius di laporan lo?" tanya Martinz kepada Rudy. Namun dia hanya diam. "mulai sekarang awasin Darius, kalau bisa lo jauhin Caramel dari dia!"
Entah kenapa rasanya aneh saat orang yang muda membentak orang yang lebih tua darinya. Itu yang dirasakan Kayonna. Kenapa saudaranya itu tidak membalas Martinz, padahal dia hanya adik kelasnya. Namun Kayonna tidak mau terburu-buru menanyakan hal itu, dia berniat hanya ingin diam dan mencari tahu sendiri.
Martinz keluar dari ruangan tamu itu, lebih tepatnya meninggalkan rumah Rudy dengan mobil sedan hitamnya. Saat Martinz pulang, Kayonna menatap Rudy bingung dan membuka topik pembicaraan yang baru.
"kenapa lo yang ngawasin si Caramel itu? Kenapa ga dia aja sendiri datengin cewenya?" ucap Kayonna.
"mereka dulu sempet ada masalah, lo ga usah ikut campur" balasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Boy ✓
Teen Fiction[COMPLETED 2020 & REPUBLISH 2024] Sinopsis The Bad Boy : Berawal dari kisah duka dan kelabu yang menjadi dendam sampai berakhir di geng motor besar bernama INVICTUS yang dalam bahasa latin berarti tak terkalahkan. Sosok lelaki yang temperamental mem...