96 🥀 Kembali

4.7K 192 51
                                    

DISEKOLAH : 08.01

Darius dan ketiga temannya tengah berjalan santai menuju kantin, sepertinya mereka berempat cabut pelajaran jam pertama dan kedua.

"yo yus! Lo kemaren kemana? Ga nongol di group?" tanya Jack.

"ah.. gue ada urusan keluarga.." jawab Darius sambil melirik kearah lapangan.

"ohh, urusan keluarga atau urusan sama Caramel?" ledek Jack mengikuti arah mata Darius.

"berisik ya! Gue kebawah dul, kalian ke kantin deluan!" ucap Darius cuek.

"lo mau datengin Caramel?" tanya Haris sambil menahan pundak Darius.

"ya, kenapa?" tanya Darius dingin.

"gue ikut" jawab Haris cepat.

"eh tumben, kenapa lo?!" tanya Jack kaget.

"kesambet apaan lo?!" tanya Karel kaget.

"ada urusan" jawab Haris cuek sambil menyimpan sesuatu di saku celananya.

"WAHH WAHH APAAN TUH?!!" tanya Jack heboh.

"apaan sih Jack?!" bentak Haris kaget.

"dikantong lo!" seru Jack senang. "kado ya? Buat Amelia ya?!"

"demi apa sih? Mana coba?!" desak Darius penasaran.

Haris gelagapan. Kedua tangannya gemetar berusaha menyembunyikan sesuatu dari balik saku celananya. Ketiga temannya pun tak mau kalah, mereka mendesak agar Haris mau buka mulut. Masalahnya, Haris tak biasa menyembunyikan sesuatu seperti itu.

"tuhkan! keliatan! Warna pink sama putih! Jawab lo!!" bentak Darius.

"tahu nih! Masih aja diem-dieman!" desis Jack bete.

"parah sih, sama temens sendiri gitu" ucap Darius lagi kini dengan wajah betenya.

"yaudahlah ya, suruh dia aja sendiri kelapangan sana!" usir Karel ikut-ikutan.

"akh! Bawel! Ini cuman coklat buat Amelia!" ucap Haris terpaksa. Kesal dengan keadaan seperti itu. Ketiga temannya itu memang kurang hajar!

"CIEEE..CIEE.. UHUYY!!"

"AKHIRNYA TEMEN GUE!!""

"SELAMAT YAA!!! BERANI JUGA AKHIRNYA!!"

"KALAH LO YUS!"

"HAHAHAHA"

"EH! WOI! KENAPA MALAH JADI GUE?!" teriak Darius kesal. Namun Jack dan Karel hanya cengengesan.

"lo yakin ngasih itu ke Amelia ditengah lapangan? Lagi rame lho!" tanya Jack.

"yakin" jawab Haris menatap keramaian lapangan.

"saat lo ngasih, lo mau bilang apa?" tanya Jack lagi.

"bilang maaf dan gue masih suka dia" jawab Haris.

"jadi, lo nembak dia?" tanya Darius dam Karel bersamaan.

"mungkin" jawab Haris. "ayo temenin!"

"ogah! Jantan kek!" desis Darius.

"masa iya gue dateng sendiri kesana? Ga ada angin, ga ada hujan?" tanya Haris kebingungan.

"mereka pasti juga bingung, ga ada angin, ga ada hujan lo nembak dia" jawab Jack sambil tertawa.

Darius hanya menatap Haris sambil tersenyum tipis. Sepertinya Haris tak tahu cara menembak perempuan untuk menjadi pacarnya seperti apa. Sudah terlalu lama Haris tak berfikir seperti apa jika dia pacaran.

The Bad Boy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang