74 🥀 Penyerangan

4.2K 169 61
                                    

"lo pengen kita pergi?"

Deg

Tidak! Darius sangat tak ingin berpisah dengan teman-temannya, Darius tak ingin perpecahan ini terjadi dan Darius tak ingin Haris berkata seperti itu.

Kenapa semua orang tak ingin mendengarkan Darius dulu? Darius punya alasan! Semua ini salah paham! Darius dilanda syok. Tak biasanya dia mengalami hal seperti ini.

"ris.." ucap Darius pelan. "gue ga bermaksud buat bohong, ngekhianatin sahabat gue sendiri, egois atau bergerak sendiri, enggak"

"terus kenapa lo disini?" tanya Haris masih berwajah kecewa.

"gue.. entah kenapa gue.. ga mau melibatkan kalian untuk masalah disini.. karena kalian udah banyak mengalami masalah bahkan udah banyak ngebantu gue.." jawab Darius.

"yus! Lo udah bilang sebelumnya,
kalau lo ga mau melibatkan kita karena takut kita kenapa-kenapa. Tapi kita juga bilang kalau selagi kita bersama, kita akan baik-baik saja" ucap Haris tegas.

"lo yakin dengan ucapan lo?" tanya Darius kini menatap Haris tajam. "bagaimana kalau kalian kenapa-kenapa? Ninggalin gue? Kayak mama dan om Herman?"

"yuss.."

"ini misi pembunuhan ris.. Alien lawan kita.. kekuatan senjata mereka.. ini mustahil! Gue takut mati! Gue takut kalian juga mati karena ini!" bentak Darius meluapkan emosinya.

Haris sangat paham maksud dari Darius, bahkan misi ini memang sangat berbahaya. Mereka hanya anak SMA yang seharusnya menikmati masa muda yang nakal, bukan masalah seperti ini.

"gue tahu yus! Tapi lo juga ga bisa bergerak sendiri! Lo pikir kita juga mau lo mati? Enggak!" bentak Haris tegas. Kedua tangannya pun tanpa sadar menggenggam bahu Darius keras. "percaya sama gue! Kita ga bakal kenapa-kenapa kalau bersama!"

Wusss

"suara apa itu?" tanya Darius tiba-tiba saat merasakan pusaran angin yang datang secara cepat.

"aneh, mau badai?" tanya Haris yang juga merasakannya.

Sringgg

Sebuah cahaya hijau neon secara tiba-tiba saja muncul dari atas langit bersamaan dengan pusaran angin yang kencang hingga beberapa barang-barang didekat gudang kosong itu terbang terbawa angin.

"sial! Itu mereka!" teriak Darius kaget. Tanpa sadar kakinya tak bisa bergerak sesuai dengan kemauannya karena syok berat.

"yus! Ayoo kabur!!" teriak Haris sambil menarik lengan Darius cepat.

Tanpa sadar Darius mengikuti perintah Haris. Mereka berdua berlari ke sembarang arah, yang jelas menjauh dari cahaya hijau neon itu. Tapi, saat mereka mulai menjauh tiba-tiba sebuah ledakan senjata jatuh didepan mereka berdua.

Duaarr

Darius dan Haris langsung terpental kebelakang. Jatuh tersungkur sampai rasa sakit mulai menyelimuti tubuh mereka.

"akh! Sakit! Lo gapapa ris?" tanya Darius kesakitan dan menatap Haris yang juga menahan rasa sakit di kakinya.

"gapapa! Tapi kaki gue!" jawab Haris dengan nafas tersengal-sengal menunjuk kakinya yang terlihat jelas dimata Darius mengeluarkan banyak darah.

"sial! Ris! Kaki lo berdarah!" teriak Darius panik dan langsung mendekatkan diri kearah Haris.

"Darius!!!" teriak Jackson dari ambang pintu gudang kosong tadi. Disana Jackson tidak terlihat sendiri, melainkan beberapa orang berdiri panik disamping Jackson.

Darius yang mendengar panggilan Jackson hanya bisa meliriknya dari jauh. Darius sibuk dengan luka dikaki Haris yang kian memburuk.

"ris! Tetep sadar oke? Ayo kita lari dan masuk kedalam gudang lagi!" perintah Darius tegas. Sambil melilitkan kain bajunya yang sengaja dia robek untuk menutup luka dikaki Haris tadi.

The Bad Boy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang