EPISODE SPESIAL #5

3.9K 145 10
                                    

Disuatu lorong menuju kesebuah ruangan yang terletak paling ujung dengan pencahayaan yang cukup dibilang kurang.

Sosok anak lelaki berpakaian piyama sambil memegang mobil-mobilan berlarian hingga terhenti dipintu ruangan yang dimaksud tadi.

"ayah?" panggil sang anak.

Tak ada sahutan. Sunyi menemaninya beberapa saat sampai akhirnya anak lelaki tadi mengetuk pintu ruangan itu sambi memanggil sang ayah.

"ayah?" panggil sang anak lagi.

Ceklek

"ada apa?" tanya sosok lelaki berwajah kusut dengan pakaiannya yang masih rapih.

"aku ga bisa tidur, bisa temani aku?" tanya sang anak.

"ayah harus pergi" jawab sang ayah sambil memijat pelipis matanya.

"ayah mau pergi kemana lagi? Ayah selalu ninggalin Rudy" ucap sang anak.

Rudy. Sosok lelaki yang sudah ditinggal oleh ayahnya sejak kecil. Namun saat itu juga Rudy mendapatkan kebahagiaan lagi karena ibunya kembali menikah dengan sosok lelaki yang hebat. Siapa lagi kalau bukan Hendrick? Pria sukses yang membuat siapapun menyukainya.

"maaf Rudy, ayah banyak kerjaan" ucap Hendrick.

"jangan pergi. Rudy membutuhkan ayah" pinta Rudy kecil.

"maaf, ayah harus ngurus beberapa pekerjaan yang masih tersisa dikantor. Biar selesai nanti kita bisa jalan-jalan. Okey?" ucap Hendrick menggenggam kedua tangan anaknya dengan penuh permohonan.

"benar ya?" tanya Rudy senang. Hati anak kecil itu sangat bersih dan polos.

"iya" jawab Hendrick lalu menuntun anaknya kekamarnya.

Namun saat ditengah perjalanan salah satu asisten Hendrick memanggilnya dan berlarian dengan heboh dilorong. Tatapannya sangat ketakutan sekaligus khawatir saat dirinya sudah berhadapan dengan Hendrick.

"ada apa?" tanya Hendrick pelan. Agar anaknya itu, Rudy. Tidak terlalu mendengar.

"Darius. Dia kabur lagi" jawab asistennya berbisik.

"apa?!!" bentak Hendrick kaget. Tanpa sadar Hendrick melepas genggaman tangan Rudy.

"maaf pak. Dia lewat jendela kamarnya. Kita lagi ngejar dia" ucap sang asisten pelan. Takut kalau Rudy akan mendengarnya. Namun terlambat, Rudy mendengarnya.

"Darius siapa yah?" tanya Rudy kecil dengan wajah polosnya.

"bukan siapa-siapa. Sekarang ayah harus pergi, kamu tidur yang nyenyak ya" pamit Hendrick sambil mengusap puncak kepala Rudy lalu pergi.

"ayah.." ucap Rudy sedih.

Sejak saat itu Rudy tak lagi melihat ayahnya dirumah. Selalu menunggunya dengan menyibukkan diri dengan bermain, mengerjakan tugas sekolah dan menonton film. Kata ibunya, Hendrick pergi keluar kota untuk bertemu teman kerjanya.

Rudy hanya menurut. Anak kecil berumur 9 tahun itu selalu setia menunggu ayahnya. Berharap cepat pulang dan menempati janjinya.

"Rudy! Tolong ambilkan map hijau diatas meja ruang tamu!" teriak ibu Rudy, Megan.

"sebentar mah!!" sahut Rudy kecil lalu berlarian untuk mencari map hijau yang diucapkan oleh ibunya.

Rudy kecilpun kesulitan untuk memilih map mana yang diminta oleh ibunya, karena diatas meja tersebut sangat banyak map berwarna hijau.

"mama minta yang mana ya?" tanya Rudy pada dirinya sendiri.

Akhirnya Rudy dengan polosnya membuka semua map hijau diatas meja itu. Tanpa berfikir apapun Rudy langsung membaca isi map hijau itu, dengan niat mencari judul file yang mungkin diminta oleh ibunya.

The Bad Boy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang