Darius mengkode Jack dan Haris agar bersembunyi bersamanya. Akhirnya mereka semua berkumpul dibelakang mobil sport yang besar, lumayan untuk menutupi mereka. Kimtae menceritakan bagaimana bisa dia membawa Roy ke Hotel Denta dan lebih tepatnya membantu Darius.
“gue ga bisa tidur, akhirnya gabut mainin laptop sekalian tingkatin kemampuan gue. Tiba-tiba layar laptop gue kesambung kesalah satu CCTV hotel ini, tanpa sengaja gue ngeliat sosok serba hitam yang selama ini Haris ceritain ke gue” ucap Kimtae panjang lebar.
“lo yakin? Masuk kearah mana dia?” tanya Haris kaget.
“basement dan dia naik ke tangga itu” jawab Kimtae sambil menunjuk salah satu pintu berukuran kecil. “gue mau retas CCTV lainnya tapi ga sempat karena gue panik, pasti sosok itu mau melakukan pembunuhan”
“lo benar, dia pengen ngelakuin itu” jawab Darius cepat. Rahangnya mengeras dengan kedua sorot mata mengawasi tempat persembunyian mereka.
“gue mencoba ngehubungin kalian semua tapi ga diangkat akhirnya gue ngehubungin dia” ucap Kimtae sambil menepuk pundak Roy pelan.
“gue juga bingung harus kayak gimana, masalahnya kita di hadapkan dalam kondisi dan situasi kayak gini” ucap Roy sambil berfikir keras.
“kita harus siap! Tempat dan sikon apapun harus kita hadapin! Pembunuh itu sudah didepan mata kita!” seru Darius menyemangati teman-temannya.
“tapi yus! Kalau kita kenapa-napa bagaimana? Maksud gue, masalah ini udah smape ke hukum sedangkan kita masih anak sekolah yang mau naik kelas 12” balas Roy semakin bingung.
“gue tahu Roy! Tapi om gue didalam sana! Dia ngincer om gue!” bentak Darius tak kuasa. Jujur dirinya sejak tadi panik dan khawatir. Apa Darius terlambat? “gue juga takut kita semua kena imbasnya! Kalian punya keluarga dan masa depan! Tapi gue.. gue ga punya kalau om gue ninggalin gue!”
Mereka semua membungkam mulutnya dengan rapat. Haris bisa melihat rasa takut yang amat dalam di sorot kedua mata Darius, namun resiko aksi menyelamatkan mereka sangat besar. Kepolisian sudah datang dan menutup hotel itu, bagaimana kalau mereka nantinya akan tertangkap?
Rasa soilidaritas mereka sudah lama mendarah daging, bagi mereka semua satu masalah merupakan masalah yang menimpa semuanya. Darius yang mengajarkan itu semua sejak dulu, ketua geng mereka itu juga berjuang melindungi dan mengajak teman-temannya agar bangkit jika terpuruk. Dan sekarang Darius dalam masalah, mereka akan membantunya apapun akibatnya.
“kita udah lama nunggu moment ini, oleh karena itu kita ikut yus!” seru Jack dengan nada yang menyakinkan.
“bener yus, kita udah lama punya tujuan ini” tambah Karel tegas. “kita harus datengin pembunuh sialan itu!”
“bukan Invictus aja, semua geng didaerah sini juga benci dengan pembunuh itu!” seru Roy.
“gue ga tau banyak, tapi bareng kalian gue bakal ngerti yang namanya mencari kebenaran dan keadilan!” ucap Kimtae sambil tersenyum miring.
“kalau gitu, kita naik sekarang dengan hati-hati!” perintah Darius.
Mereka semua langsung berdiri dan berlari kecil menuju pintu kecil yang dipakai oleh sosok hitam itu untuk naik keatas. Mau tak mau mereka naik beberapa lantai menggunakan tangga karena lift pasti di nonaktifkan.
Namun saat Darius ingin membuka pintu itu suara bariton yang cukup keras memanggil namanya. Rasa kaku menyelimuti tubuh Darius, apa aksinya tertangkap basah oleh seseorang? Dengan perlahan-lahan sambil menelan ludah, mereka semua menolehkan kepalanya kearah suara.
“kamu Darius kan?” tanya sosok lelaki yang terlihat masih berumur 20 tahunan memakai setelan jas dengan alat yang terpasang ditelinga mereka. Tak lupa dengan pistol yang digenggam oleh orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Boy ✓
Novela Juvenil[COMPLETED 2020 & REPUBLISH 2024] Sinopsis The Bad Boy : Berawal dari kisah duka dan kelabu yang menjadi dendam sampai berakhir di geng motor besar bernama INVICTUS yang dalam bahasa latin berarti tak terkalahkan. Sosok lelaki yang temperamental mem...