ROOFTOP : 13.15
Hembusan angin langsung menyentuh badan lelaki berbahu lebar itu, kenapa dia kemari? Entah lah mungkin dia ingin melepaskan unek-unek yang dari tadi terpendam dihatinya.
Disana dia tidak ada apa apa lagi selain sofa empuk yang sudah mulai rusak. Dia duduk terdiam, merenung dan mengingat ingat kejadian yang dia alami barusan.
"AKHH NGESELIN TUH CEWE!!! BIKIN HARGA DIRI GUE TURUN AJA!!!"
Dia berteriak-teriak layaknya orang gila, dia tidak peduli jika ada yang mendengar dan melihatnya justru dia senang sudah mengeluarkan unek-unek hatinya.
"gue minta maaf? OGAH!!!"
"siapa emang lo, masa gue yang minta maaf?"
"DASAR KUCING!!!"
Yaa, bilang saja dia orang gila atau apalah. Dia kesal ditambah pusing karena terlalu banyak pikiran, jika dirumah Darius akan lebih memilih untuk tidur atau berenang dikolam samping rumahnya.
Braakk...
"EHH DARIUS!! KENAPE LO MALAH DISINI??!!!"
Panggil Jack diikuti dua orang lelaki lagi dibelakangnya, siapa lagi kalau bukan Haris dan Karel? Ketiga temannya itu berjalan mendekati Darius sambil menikmati hembusan angin.
Darius yang melihat ketiga temannya datang hanya memasang wajah kesal terutama pada Jack. Mungkin dia masih kesal karena saran konyol Jack saat dikelas Caramel.
"ehh masih marah lo?" tanya Jack.
"TAU AKH!!" jawab Darius kesal.
Jack hanya cengengesan mendengar jawaban ketus dari Darius, tapi dia tidak marah sama sekali. Wajarlah seorang Darius yang sedang seperti ini pasti dimaklumi oleh ketiga temannya.
"lo jadi minta maaf ga?" tanya Haris yang dari tadi tidak bersuara.
"OGAH BANGET!!" jawabnya. "denger ya, kalau lo ga nyuruh gue minta maaf tadi mungkin gue ga semalu ini!!"
"BHUAHAHAHA"
"tawa lagi lo, kera!"
Setelah melepas tawa, Jack langsung kembali membicarakan kejadian tadi.
"gue pikir lo ga bakal mau.." ucap Jack yang membuat Darius kembali menatapnya. "ehh yus, gue nyaranin itu cuman bercanda doang.."
"ASEM LO!! GUE YANG MALU ANJIR"
"punya malu lo?" tanya Haris polos. Darius langsung memukul pundaknya.
"tumben lo mau minta maaf.." ucap Karel.
"mana gue tau njing!" jawab Darius yang masih kesal. "tanya tuh sama Jack!"
"kok gue?" sanggah Jack. "tanya hati lo, tumben minta maaf biasanya lo juga ogah minta maaf pas situasi kayak gitu"
"NAH BENER TUH!!" teriak Karel tiba-tiba semangat. Mungkin karena penasaran.
Darius terdiam, dia kembali memikirkan Caramel terutama bayangan Lydia. Yang dikatakan Jack ada benarnya, karena baru kali ini Darius minta maaf face to face dari banyaknya orang yang disakiti dia. Bagaimana bisa?
"Darius? Lo ga papa kan?" Tanya Haris yang dari tadi memperhatikan ekspresi Darius. Dan Darius hanya mendehem sebagai jawaban.
"serius bego"
"IYA BEGO!" jawabnya sambil menatap mata Haris tajam.
"tumben ekspresi lo gitu, kenapa?" tanya Karel yang mulai setuju dengan Haris.
Karena sudah merasa lelah Dariuspun mengubah topik pembicaraan mereka dan menghiraukan tatapan ketiga temannya yang penuh tanya.
"udah bel kan? Mending pada balik kekelas" ucap Darius.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Boy ✓
Ficção Adolescente[COMPLETED 2020 & REPUBLISH 2024] Sinopsis The Bad Boy : Berawal dari kisah duka dan kelabu yang menjadi dendam sampai berakhir di geng motor besar bernama INVICTUS yang dalam bahasa latin berarti tak terkalahkan. Sosok lelaki yang temperamental mem...