EPISODE SPESIAL #4

4.8K 158 11
                                    

Part Ini adalah penjelasan dari ingatan yang menjadi mimpi Henry saat Episode Spesial#3


RUMAH KEDIAMAN HENRY : 15.02

Hendrick memasuki area rumah mewah dan besar itu dengan mobil sedan hitamnya.

Rumah mewah dan besar itu tak hanya bergaya elite, namun juga ramah dengan lingkungan bahkan bernuansa alam karena disana terdapat berbagai macam taman yang dihiasi oleh air mancur dan taman bermain kecil.

Hendrick memarkirkan mobilnya disebelah mobil besar berwarna hitam legam yang belum pernah terlihat oleh Hendrick. Karena merasa asing, Hendrick berfikir mungkin itu adalah mobil teman kerja kakeknya yang sedang berkunjung.

"apa ayah sedang sibuk?" Batin Hendrick sambil mengerutkan keningnya.

Hendrick melangkahkan kakinya sesuai irama. Memasuki satu demi satu pintu berukir tiap ruangan besar dirumah ayahnya itu. Namun dirinya dikagetkan dengan sosok yang sedang duduk berhadapan dengan ayahnya. Sosok yang diduga teman ayahnya itu terlihat sangat aneh dan asing.

"oh, Hendrick kamu pulang lebih awal rupanya" sapa Henry kaget namun segera tersenyum kikuk.

"ayah? Maaf ganggu, Hendrick hanya mau jemput Darius" balas Hendrick sambil melirik tamu ayahnya.

"anakmu?" tanya sosok itu yang bernama Bevan.

"iya, kenalkan dia Hendrick" jawab Henry takut-takut.

"hallo, saya Bevan. Semoga hidupmu bahagia" sapa Bevan sambil tersenyum aneh.

"maaf mengganggu jamuan ayah, dimana Darius?" tanya Hendrick buru-buru.

"Darius? Cucumu tadi?" tanya Bevan pada Henry. "jadi anak anda menikah dengan kakaknya prof. Herman?"

Henry yang mendengar pertanyaan Bevan hanya bisa menelan ludahnya dengan susah payah. Dalam hatinya, dia hanya bisa berdoa dan berharap agar Bevan tak menyentuh anaknya juga, Hendrick.

"bagaimana bisa keluarga anda dekat dengan keluarga prof. Herman?" tanya Bevan kini menatap tajam Henry.

"awalnya ayah saya tak menerima itu semua, tapi akhirnya saya mendesak sendiri dan menikahi Melisa" jawab Hendrick cepat dan penuh keberanian.

"oh begitu" ucap Bevan sambil membulatkan mulutnya dan mengangguk-anggukan kepalanya.

"Hendrick, bisa keluar sebentar? Darius sedang tidur dikamar tengah, nanti ayah menyusul" potong Henry yang tak mau melanjutkan topik pembicaraan itu.

"baik" jawab Hendrick lalu pergi dari ruangan itu dan menuju ruang tengah untuk menemui Darius, anak kesayangannya.

Setelah tubuh Hendrick sudah menghilang dari balik pintu, Henry langsung menghembuskan nafasnya dan menatap Bevan.

"ternyata anda mengalah dengan anak anda sendiri, oleh karena itu saya kesal dan mencelakai cucu anda tadi" ucap Bevan membahas masalah tadi.

"jangan celakai siapapun lagi terutama keluarga saya!" bentak Henry kesal.

"tahan emosimu, saya tak suka" ucap Bevan. "anda tahukan apa yang akan saya lakukan pada sesuatu yang membuat saya tak suka?"

Henry bungkam. Sangat benci keadaan saat itu. Sungguh, seharusnya sejak dahulu dirinya tak usah terlibat dengan makhluk alien seperti Bevan.

Sangat disayangkan sekali. Coba saja dahulu Henry tak larut dalam ambisinya untuk menunjukkan kalau sinyal dari kehidupan diluar planet ada sehingga rela melakukan kerja sama dengan Bevan. Namun lihatlah hasilnya sekarang, dia menyesal!

The Bad Boy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang