DIRUMAH CARAMEL : 18.19
"makanlah.." ucap Om Vian sambil menuangkan minuman digelasnya.
"emm.. Om beliin ini semua?" tanya Caramel bingung. Melirik semua hidangan yang tak biasa dia makan.
"iya. Apa kurang?" tanya Om Vian.
"bukan! Maksudnya ini agak berlebihan" jawab Caramel cepat sambil melirik Darius yang masih menatap makanan didepannya.
"apa makanannya ga menarik? Atau kamu ga suka?" tanya Om Vian pada Darius. Menatap lurus dan bernada dingin.
"ah. Bukan. Saya hanya ga biasa makan bersama seperti ini" jawab Darius langsung meraih sendok dan garpu disamping piringnya. "makasih sudah menerima dan mengajak saya makan malam disini. Hidangannya agak berlebihan, saya bukan siapa-siapa juga"
"katanya kamu pacar keponakan saya? Apa saya salah dengar?" tanya Om Vian.
"eh? Iya. Tidak. Maksud saya, saya benar pacar Caramel" ucap Darius terbata-bata.
"kalau bukan siapa-siapa untuk apa saya menyiapkan ini semua?" tanya Om Vian pelan namun Caramel dan Darius dapat mendengarnya. "makanlah!"
Darius dan Caramel langsung menurut. Mereka bertiga menyantap makanan mereka masing-masing. Caramel dan Darius saling curi pandang satu sama lain. Antara senang atau tegang. Tumben sekali Om Vian mengajak Darius dan menerima kedatangan anak itu dengan mudah?
"jangan sungkan. Ambil saja jika kurang, jika ada lebih, bawalah pulang" ucap Om Vian tiba-tiba.
"tidak papa. Tak perlu" balas Darius cepat. Merasa kaget dengan tawaran Om Vian.
"saya pikir kalian sudah putus" ucap Om Vian kembali membuka topik tentang hubungan mereka berdua.
"tidak. Kami masih saling punya perasaan, tak mudah bagi kami melupakan semua ini dengan mudah" balas Darius tegas sehingga Caramel menatapnya bangga.
"benarkah? Memangnya apa yang dapat kamu berikan untuk Caramel?" tanya Om Vian menatap tajam Darius.
Darius bungkam. Begitu juga dengan Caramel. Pertanyaan itu sangat mudah, namun sulit untuk dijawab jika ditatap seperti itu.
"perlindungan dan penghibur" jawab Darius.
"apa maksudnya?" tanya Om Vian kaget.
"saya ga mau Caramel terluka, diganggu, atau dibenci. Saya akan melindunginya, apapun yang terjadi padanya saya akan menjadi tameng untuk Caramel" jawab Darius tegas. "jika dia kesepian, sedih, dan merasa tidak dihargai, saya akan menemaninya dan menghiburnya. Karena hanya dua hal itu yang bisa saya lakukan demi dia"
Caramel langsung menatap Darius kaget. Ternyata Darius bukan hanya lelaki yang suka berkata manis dan berperilaku romantis, namun juga bersikap tegas dan bertanggung jawab didepan orang lain.
"baiklah" ucap Om Vian tiba-tiba lalu meneguk minumannya. Membasahi tenggorokan yang mulai terasa kering.
"baiklah? Maksud om?" tanya Caramel bingung.
"baiklah saya terima. Tapi jangan berlebihan" jawab Om Vian.
"APA?!" tanya Darius kaget sekaligus senang.
Karena teriakan itupun Om Vian tersedak sedangkan Caramel dan Darius saling tatap menatap penuh kebahagiaan.
"saya terima kamu sebagai teman dekat Caramel! Bukan suaminya!" bentak Om Vian.
"baik pak! Terima kasih!" ucap Darius dengan kedua matanya yang berbinar. Bahkan lelaki itu berdiri dari duduknya dan membungkukkan kepalanya sebagai tanda terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Boy ✓
Genç Kurgu[COMPLETED 2020 & REPUBLISH 2024] Sinopsis The Bad Boy : Berawal dari kisah duka dan kelabu yang menjadi dendam sampai berakhir di geng motor besar bernama INVICTUS yang dalam bahasa latin berarti tak terkalahkan. Sosok lelaki yang temperamental mem...