LAPANGAN UPACARA : 7.01
Semua siswa dan siswi dari semua kelas sudah turun dan menginjak lapangan itu beberapa menit yang lalu. Mereka dibimbing untuk berbaris dengan rapih sesuai regu masing-masing, karena kegiatan pramuka segera dimulai.
Untungnya tema pramuka hari ini tidak terlalu merepotkan dan membosankan yaitu membuat tenda. Caramel menghela nafas lega begitu juga ketiga teman-temannya, karena kelas mereka sudah rapih Pembina pramuka mengizinkan kelas 11 MIPA 2 memisahkan diri dan memulai membuat tenda.
"1 kelompok berapa orang?" tanya Caramel.
"ga tau deh, pokoknya 1 kelas wajib ada 3 tenda.." jawab Anastasya.
"kelas kita 30 orang kan?" tanya Caramel, Anastasya langsung mengangguk. "jadi 1 kelompok 10 orang.."
"yaudah, ehh kalian sini gabung sama kitaa!!" ajak Priselia sambil melambai-lambaikan tangannya.
Beberapa orang dari kelasan mereka pun berjalan kearah Priselia. Setelah berdiskusi akhirnya terbentuklah 3 kelompok dikelas mereka dan dengan cepat mereka mulai bekerja sama membuat tenda sesuai dengan instruksi.
Beginilah kegiatan pramuka mereka di SMA Lanesra tiap minggu. Kadang-kadang merepotkan dan kadang menyenangkan, namun jarang bagi siswa dan siswi yang beranggapan kegiatan pramuka menyenangkan.
Waktu sudah berjalan selama 1 jam dan pada akhirnya suara priwitan membuat mereka semua yang berada dilapangan menghentikan aktivitasnya karena waktu sudah habis. Untungnya kelompok Caramel sudah selesai dari beberapa menit yang lalu.
"fiuhh, untung udah selesai" ucap Priselia bangga.
"jangan seneng dulu, kita belum dinilai" balas Amelia.
Beberapa guru pembimbing dan anggota eskul pramuka turun tangan untuk menilai tenda tiap kelas. Namun saat kegiatan itu berlangsung tiba-tiba saja Pak Herry bersama Bu Mery datang sambil membawa beberapa siswa yang terlihat sangat tak asing bagi Caramel.
Ya, benar siapa lagi selain Darius? Kenapa dirinya terlihat diantara siswa yang terlihat sedang berurusan dengan Pak Herry dan Bu Mery?
"ca, itu bukannya Darius?" tanya Amelia kaget.
"mana gue tau?" dustanya.
"iyaa tau, ngapain dia bareng kakak kelas 12?" tanya Amelia masih penasaran.
"gue ga tau mel, udah deh ga usah diurusin!"
"kok ada kak Leo?" tanya Anastasya yang baru sadar dengan pembicaraan mereka berdua.
"kayaknya mereka cabut pramuka deh, trus ketahuan" jawab Amelia.
"mampus, lagian ngapain bandel banget jadi cowo!" ucap Caramel ketus.
"iyaa sih ca, tapi suaralo tuh kecilin ntar kedengeran lo kena sama geng Darius!" balas Priselia sambil menyenggol badan Caramel.
Caramel menghiraukannya, tatapannya masih tertuju pada Darius dan siswa yang dominan adalah kakak kelas yang tahun ini akan lulus. Ada beberapa perasaan dan kata-kata yang terlintas dipikiran Caramel, dari perasaan benci, kesal dan penasaran sampai memikirkan apa yang terjadi pada mereka.
Tunggu, sejak kapan Caramel memperhatikan bahkan penasaran dengan Darius? Diapun menggeleng-gelengkan kepalanya cepat dan mengusap wajahnya kasar berusaha melupakan pikiran yang sempat membuat hatinya penasaran.
"ANAK-ANAK MAAF MENGGANGGU SEBENTAR" ucap Pak Herry.
"bakal heboh nih" ucap Priselia.
"ssttt!!!"
"sorry... sorry..."
"bapak disini ingin memberikan contoh anak-anak yang tidak bertanggung jawab sebagai siswa!" sambungnya dengan kesal. "maju kalian!!"
Caramel semakin jelas melihat Darius yang kini dia berdiri tepat didepan mata Caramel. Wajah cowo itu sangat berantakan seperti rambutnya dan baju pramukanya tampak polos dan keluar dari celananya. Dari situ saja Caramel tau bahwa Darius adalah siswa yang berandalan.
"MEREKA INI TERTANGKAP BASAH SEDANG MEROKOK DAN TIDAK MENGIKUTI KEGIATAN PRAMUKA!!"
Tebakan Amelia benar, lagipula bagi yang sudah kenal dengan keberandalan Darius pasti sudah tahu dan merasa biasa saja karena hal itu sudah biasa terjadi dan menjadi kebiasaan Darius.
"MEREKA AKAN DIBERI HUKUMAN POINT DAN FISIK SESUAI ATURAN SEKOLAH!!"
"tunggu, pointnya berapa deh?" tanya Amelia.
"5 mel.." jawab Priselia.
"dikit yaa?" tanya Caramel.
"bagi Darius mah itu gede ca, soalnya dia udah ngoleksi point selama 1 tahun lebih.." jawab Anastasya.
"gilaa apa tuh orang? Ga kasian sama orang tuanya?" tanya Caramel.
"kalau itu sih lo tanya aja sama tuh cowo!" jawab Anastasya santai menunjuk Darius.
Caramel tak habis pikir dengan kelakuan Darius itu. Mengapa dia hobi sekali mencari masalah disekolah? Kalau dia tidak mau bahkan tidak niat sekolah kenapa tidak memilih untuk putus sekolah?
Caramel sempat iba dengan kedua orang tuanya bila tahu kelakuan Darius seperti itu, tapi apa dia punya orang tua untuk mendidik Darius? Karena ada gosip yang beredar dikalangan guru bahwa setiap surat panggilan kedua orang tua Darius tidak pernah datang.
"SEKARANG KALIAN PUSH-UP SEBANYAK 20 KALI, KALIAN SEMUA HITUNG BERSAMA-SAMA!!" Teriak Pak Herry sambil menunjuk semua siswa dan siswi yang berada dilapangan menyaksikan mereka.
"ayoo mulai!!"
Darius dan yang lainnya menurut. Tangan kekarnya mulai menyentuh lapangan dan melakukan push-up bersama dengan teriakan siswa dan siswi yang menghitung.
"ehh gila, Darius keren amat kalau kayak gituu" ucap Priselia.
"keren sih, coba ga bandel gue suka deh" sambung Amelia sambil senyam senyum sendiri.
"terserah lo berdua deh, yang penting kalian siapin mental aja" ucap Anastasya.
"buat apaan?" tanya Priselia heran.
"kalau nyatanya dia milih cewe lain? Atau lo pacaran sama dia dan lo dilabrak sana sini karena ga nerima kalian pacaran" jawab Anastasya santai.
"lo mah doanya jahat!!" ucap mereka berdua. Anastasya hanya tertawa.
"mau bandel atau enggak, gue tetep ga mau sama dia" ucap Caramel. Kini ketiga temannnya menatap dirinya.
"why ca? why??!!" tanya Priselia kaget.
"tetep aja dia kasar sama cewe" Jawab Caramel. "gue benci cowo kasar"
Ketiga temannya langsung diam, memang benar Darius kasar dengan cewe yang dia benci atau yang dia ganggu. Bagi Caramel tidak ada bedanya, karena dia tahu bagaimana rasanya bila dikasari oleh cowo seperti Darius, karena dirinya pernah mengalaminya 1 tahun yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Boy ✓
Novela Juvenil[COMPLETED 2020 & REPUBLISH 2024] Sinopsis The Bad Boy : Berawal dari kisah duka dan kelabu yang menjadi dendam sampai berakhir di geng motor besar bernama INVICTUS yang dalam bahasa latin berarti tak terkalahkan. Sosok lelaki yang temperamental mem...