DIDEPAN GERBANG SEKOLAH : 15.04
Kayonna berdiri sendiri di samping pos satpam yang tengah memperhatikan teman-teman sekelasnya maupun siswa-siswi lainnya keluar sekolah dengan riang dan bercanda ria. Perempuan yang berpakaian ketat itu hanya melamun melihat hal itu.
Kayonna memang perempuan terkenal saat dia SMP, mulai dari barang-barangnya yang branded, pulang pergi dengan mobil ataupun diantar oleh cowo tajir disekolahnya. Karena wajah yang cantik mengundang para cowo rela mengantri demi pulang bersama Kayonna dan menjadi pacarnya. Sampai Kayonna lupa rasanya mempunyai seorang sahabat, karena kesibukannya itu.
Memang Kayonna sering bergonta-ganti cowo, tapi tak pernah satupun Kayonna menganggap hubungan itu serius karena Kayonna tak pernah mencintai cowo siapapun selain Darius. Kayonna rela memacari seorang anggota Invictus demi mendekati Darius, itu yang membuat Kayonna semakin mengenal Darius.
Tinn... Tin...
Suara klakson motor besar berwarna merah, membuyarkan lamunan Kayonna. Rudypun menaikkan kaca helmnya dan menatap Kayonna lalu menyuruhnya naik jok belakang motornya. Tanpa berkata apa-apa, Kayonna langsung naik dan menepuk pundak Rudy sebagai tanda untuk mulai jalan. Namun Rudy belum menjalankan motornya, lelaki berkulit putih itu menolehkan kepalanya kebelakang agar bertemu dengan mata Kayonna.
"apaan?" tanya Kayonna.
"mall Grand kan?" tanya Rudy lalu Kayonna menganggukan kepalanya sebagai jawaban. "temen gue nyusul nanti"
"siapa?" tanya Kayonna lagi, namun Rudy hanya diam dan menancapkan gas motornya. Dan meninggalkan sekolah.
Yang Kayonna tahu, teman Rudy hanya beberapa dari sekolah Lanesra selebihnya Rudy berteman baik dengan teman-temannya yang merupakan alumni SMPnya dulu. Kayonna langsung meningat-ingat satu persatu teman saudaranya itu. tiba-tiba ingatannya terhenti di salah satu teman Rudy yang sangat Kayonna kenal dan selalu datang kerumah mereka. Cowo yang biasa Kayonna panggil preman, siapa lagi kalau bukan Martinz?
MALL GRAND : 15.49
Caramel dan ketiga teman-temannya sudah memegang es krim berbentuk cone dengan warna yang berbeda-beda. Mereka berempat sudah hampir mengelilingi setengah lantai dasar mall tersebut. Dengan canda ria, dan senyum yang menghiasi wajah mereka berempat membuat segerombolan lelaki yang memakai seragam sekolah SMA lain terus melirik mereka.
Awalnya hanya Caramel yang menyadarinya namun lama-kelamaan ketiga teman-temannya juga ikut sadar, namun mereka berempat tidak memperdulikan sama sekali dan hanya berjalan santai menuju escalator menuju lantai 1.
"guys, liat-liat baju yuk?" ajak Priselia semangat.
"katanya lo mau beli liptint" ucap Caramel.
"tau nih, nanti jadinya malah beli baju lagi kayak sebelum-sebelumnya" tambah Anastasya.
"ihh, gue cuman mau liat-liat aja janji kok!" balas Priselia sambil mengacungkan dua jarinya berbentuk peace dengan cengirannya. "nanti pulang baru beli liptint, oke?"
"yaudah deh" ucap Caramel pasrah.
"bener ya?" tanya Anastanya curiga.
"iyaa tasya" jawab Priselia gemas.
"kemana dulu nih?" tanya Amelia bingung.
"h&m dulu aja mel, deket tuh!" tunjuk Caramel lalu dibalas anggukan oleh Amelia.
Dengan santai mereka berempat berjalan menuju sebuah toko baju bermerek dan memasukinya. Jujur, mereka berempat sudah terkagum-kagum dengan berbagai baju yang dipajang disana, apa lagi Priselia namun Amelia selalu mengingati Priselia agar tidak membeli dan Priselia sadar akan janjinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Boy ✓
Teen Fiction[COMPLETED 2020 & REPUBLISH 2024] Sinopsis The Bad Boy : Berawal dari kisah duka dan kelabu yang menjadi dendam sampai berakhir di geng motor besar bernama INVICTUS yang dalam bahasa latin berarti tak terkalahkan. Sosok lelaki yang temperamental mem...