90 🥀 Pembagian Raport

4.3K 165 24
                                    

Para orang tua murid sudah mulai berdatangan dengan kendaraan pribadi masing-masing. Sepertinya pembagian raport hampir dimulai. Darius dan ketiga temannya masih berada dikantin sambil menggosip.

Disela-sela topik pembicaraan mereka, Darius sengaja menyinggung masalah Brian dan menceritakan seandainya ada alien didunia ini. Namun reaksi Jack dan Karel masih sama. Tidak tahu apa-apa seperti orang awam. Jadi, Darius dan Haris langsung tahu kalau Jack dan Karel lupa ingatan tentang hal itu.

Drett.. Drett..

"hp siapa tuh yang geter?" tanya Jack disela-sela kesunyian mereka.

"gue" jawab Haris lalu meraih handphonenya dan melihat nama yang muncul di handphonenya. "hallo?

"siapa ris?" tanya Darius penasaran. Namun Haris hanya menatap Darius sambil menempelkan jari telunjuknya dibibirnya. Menyuruh untuk diam sebentar.

"iya. Haris lagi dikantin sama temen. Iya. Haris kesana" ucap Haris pada seseorang disebrang sana.

Tutt.. Tutt..

Panggilan Berakhir.

"mama lo udah sampe ris?" tanya Jack menebak.

"Bukan mama. Sorry, gue nemenin dia sebentar" jawab Haris cepat lalu berdiri dari duduknya.

"hah?! Terus ayah lo yang dateng?" tanya Karel kaget.

"iya" jawab Haris dingin.

"bareng aja sih, gue ga lama ketemu ayah lo" ucap Darius menatap Haris.

"jangan. Nanti aja, gue pergi deluan" pamit Haris lalu beranjak pergi meninggalkan ketiga temannya.

Sedangkan temannya? Mereka hanya diam mematung ditempat duduk masing-masing. Apa Haris sedang ada masalah dengan ayahnya? Entahlah. Darius memilih untuk memberi Haris waktu. Mungkin nanti ada waktunya mereka bertiga ketemu dengan ayahnya Haris.

DILORONG : 09.10

"dimana kelas kamu?" tanya ayahnya Haris. Thomas.

"lantai 2" jawab Haris dingin dan enggan menatap ayahnya. Tatapannya mengarah pada para siswa-siswi yang berlalu lalang di lorong itu.

"kamu ga berharap ayah yang datang ya?" tanya Thomas.

"engga. Kirain mama yang datang" jawab Haris cepat.

"mamamu itu sakit dan kamu maksa dia yang datang?" tanya Thomas yang kini menatap anaknya kesal. "kamu dan kakakmu itu sama saja!"

"saya kira anda ga bakal datang" jawan Haris masih sama. Dingin.

"jangan bercanda! Ayah rela kembali kesini demi mengambil rapot kamu! Dibanding mamamu yang ambil!" bentak Thomas geram.

"iya, maaf" ucap Haris mengalah. Sayangnya Haris tidak seberani Darius.

"jangan jadi anak yang kurang hajar!" sambung Thomas.

"yasudah sekarang ambil raport saya dulu baru lanjutkan ocehan anda sepuas yang anda mau" ucap Haris tanpa sadar membuat Thomas semakin geram dan langsung mengangkat tangannya berniat untuk menampar anaknya.

"Hariss!!!" panggil Amelia sambil berlari kearahnya.

"Amel? Ngapain?" tanya Haris kaget saat Amelia sudah berada disampingnya.

"oh? Maaf om, saya temannya Haris. Amelia" sapa Amelia sopan.

"ayah keatas deluan" ucap Thomas mengambaikan sapaan Amelia lalu pergi dari hadapan mereka berdua.

Saat ayahnya Haris sudah berlalu dan tak terlihat lagi punggungnya, Haris langsung menatap tajam Amelia.

"apa maksud lo?" tanya Haris kesal.

The Bad Boy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang