3 Tahun Kemudian..
Semua orang berhamburan keluar dari rumahnya masing-masing karena panas api yang tengah menyala-nyala ditengah sekolah megah itu. Ya, sekolah.
Jika diingat-ingat sekolah itu bernama Lanesra. Sekolah yang terletak ditengah kota itu kini hangus terbakar dengan cepat. Padahal banyak orang dari dalam sana-- Khususnya Satpam dan Penjual diKantin Sekolah itu-- mengaku kalau tidak ada penyebab serius disekolah tersebut.
Penyelidikan terus berlanjut hingga berita kebakaran sekolah tersebut muncul dilayar televisi sebuah kafe yang tengah ramai pengunjung.
"atas nama 'Caramel'!"
Panggilan dari pelayan kafe yang lantang itu tak kunjung didengar oleh sosok perempuan berambut panjang yang tengah syok atas berita tadi.
"Caramel?! Choco Latte atas nama Caramel!"
Akhirnya Caramel tersadar dan menolehkan kepalanya cepat lalu menatap pelayan itu dengan matanya yang berkaca-kaca, hidungnya merah karena menahan tangis dan nafasnya yang sesak.
"eh? Mbak gapapa?" tanya pelayan tadi kaget dengan ekspresi Caramel.
"gapapa. Makasih" jawab Caramel cepat lalu pergi dari kafe tersebut.
Pelayan tadipun masih memandang punggung Caramel yang kian menghilang lalu melirik berita ditelevisi. Berita kebakaran sekolah yang menurutnya tak asing.
"untung bukan sekolah tuan muda.." Batin Pelayan tadi lega.
Berita kebakaran sekolah Lanesra mulai tersebar hingga kebeberapa kota sampai keluar negara. Penyebabnyapun masih belum dipastikan karena pihak kepolisian masih terus menyelidiki.
Selepas Caramel keluar dari kafe itu, diapun melangkahkan kakinya pergi kesuatu tempat. Namun saat melihat bangku panjang dipinggir jalan, dia berjalan kearah sana dan menyempatkan beberapa waktu untuk duduk dan mengatur nafasnya. Masih sesak hingga sekarang.
Tiba-tiba saja sebuah ide terlintas didepan matanya. Dengan cepat Caramel langsung mengeluarkan handphonenya. Namun aneh, saat layar handphonenya sudah menyala terlihat keraguan dikedua mata Caramel.
"tidak! Aku harus beritahu dia, barang kali dia tak tahu apa yang terjadi pada sekolah kita dulu" batin Caramel sambil menggeleng-gelengkan kepalanya cepat. Menghilangkan keraguannya itu.
Diapun membuka room chat lama. Mencoba mengatur nafasnya dan tangisnya.
To : Darius.
From : Caramel.AHallo apa kabar?
Gue tahu lo ga bakal nyempetin buat buka email ini dan ngejawab pesan dari gue.
Tapi Darius tolong..
Sekolah kita dulu kebakaran dan rata tanpa tersisa apapun, polisi masih menyelidiki penyebabnya apa.
Maaf kalau email ini lo anggap ga penting..
Maaf kalau gue mengganggu lo..Makasih.
Caramel menghembuskan nafasnya perlahan dan mengelap air matanya yang sudah mengalir sejak kapan.
Entah kenapa memberitahu berita kebakaran itu pada Darius membuatnya semakin sedih bahkan menangis. Dan bukannya kata-kata dipesan email tadi sangat asing? Bukannya mereka punya status pacaran? Kenapa pesan email tadi seperti itu?
Sudah 3 tahun berlalu. Pasti sudah banyak hal yang mereka lewati bersama, namun kita semua dihadapkan dengan adegan sedih tadi dan perpisahan mereka berdua. Sepertinya ada masalah selama 3 tahun itu, apa yang terjadi?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Boy ✓
Teen Fiction[COMPLETED 2020 & REPUBLISH 2024] Sinopsis The Bad Boy : Berawal dari kisah duka dan kelabu yang menjadi dendam sampai berakhir di geng motor besar bernama INVICTUS yang dalam bahasa latin berarti tak terkalahkan. Sosok lelaki yang temperamental mem...