The Bad Boy ✓

88 🥀 Waktu Sendiri

Flashback Berlanjut...

"ngapain lo masih ngedeketin Caramel? Sadar akan posisi lo itu!" bentak Darius kesal.

"dia ga cocok dengan lo!" ucap Zacky tanpa ragu.

"emangnya lo siapa? Punya hak apa lo sampai ngenilai hubungan orang lain?!" bentak Darius kini menarik kerah Zacky. Tak perduli sudah beberapa pasang mata menatap mereka berdua.

"gue hanya pengamat. Lagi pula emang dia kelihatan bahagia kalau sama lo? Kelihatannya engga tuh" jawab Zacky masih tak kenal takut. "Dia lebih terlihat terpaksa? Atau jangan-jangan hanya menerima lo aja karena sebuah alasan, yang jelas bukan karena mencintai lo"

Gubrakk

Zacky didorong dengan tenaga penuh oleh Darius. Tubuh enteng Zacky menabrak tiang plang sekolahan cukup keras hingga dia terjatuh dan meringis kesakitan.

Tak sampai disitu, Darius melanjutkan aksinya dengan menarik kerah Zacky paksa lalu memukul rahang bawah Zacky hingga membiru. Siswa dan siswi yang berada disekitaran itu langsung teriak kaget dan ketakutan. Banyak ciut-ciutan atau bisik-bisikan meminta seorang lelaki melerai mereka berdua.

"dulu Lydia, sekarang Caramel. Apa maksud lo bangsat!!" teriak Darius membabi buta sambil mendorong dada Zacky hingga tubuhnya terhuyung kebelakang. "jawan gue!"

"lo masih ga sadar? Dasar ga tahu diri!" desis Zacky sambil menyeka darah segar yang keluar dari sudut bibir Zacky. Kini, lelaki blasteran Amerika itu terlihat berantakan dan sangat sangar. "apa lo ga tahu? Gue ngelakuin ini karena gue benci sama lo?"

"apa maksud lo?" tanya Darius kesal.

"lo ga berhak mendapatkan kebahagiaan atas perbuatan keji keluarga lo itu!" bentak Zacky kesal. "gue berani merebut semuanya agar lo ga bahagia! Dasar penghancur keluarga orang lain!"

"DARIUSS!!" panggil Leo sambil berlari lalu memisahkan mereka berdua. Diikuti oleh Haris dan Karel. "lo gila?! Disana ada Pak Nandar dan Pak Coach!"

"apa-apaan lagi lo Zack? Belum puas ngajak ribut hah?!" bentak Karel mendorong dada Zacky mundur.

"udah rel! Cukup!! Pergi lo sekarang ky!!" perintah Haris dengan suaranya yang besar dan menggelegar.

"oke. Mungkin temen lo itu butuh waktu buat berfikir apa saja yang sudah dilakukan keluarganya!" balas Zacky dengan nadanya yang penuh penekanan begitu juga tatapannya yang intens terhadap Darius. Tanpa berkata apa-apa lagi Zackypun pergi meninggalkan mereka sambil menahan rasa sakit.

"apa-apaan dia?!" bentak Karel tak mengerti lalu berjalan mendekati Darius.

"udah rel.. tenang dulu.. kayaknya dia ada masalah pribadi dengan Darius" ucap Sofian teman dari Leo tiba-tiba muncul.

"yus? Lo gapapa?" tanya Haris kini menatap Darius yang tengah emosi itu.

"gapapa" jawab Darius tanpa menatap Haris dan teman-temannya.

"serius? Apa lagi yang terjadi?" tanya Haris tak mengerti. "apa dia ganggu Caramel lagi?"

"diam lo!! Apa lo ga benci sama gue?? Lo semua?" tanya Darius membentak dan menatap tajam semua teman-temannya yang berada didepannya. "jawab yang jujur, berengsek!!"

Haris dan teman-teman Darius yang lain, terutama Leo hanya bisa menatap Darius dalam diam. Mereka bingung apa yang dimaksud oleh Darius.

"yus.. Kita ga benci sama lo.. Apa yang lo pikirkan?" tanya Haris tegas.

"benarkah? Keluarga kalian ga disentuh sama keluarga gue kan? Iya?" tanya Darius dengan wajah yang memerah, seperti menahan emosinya yang sudah meluap-luap.