44 🥀 Menghubungi

6.2K 199 12
                                    

Semua geng yang diundang Darius untuk datang ke posko Invictus akhirnya sudah diperbolehkan meninggalkan perkumpulan dan kembali ke rumah masing-masing. Namun tidak dengan Darius dan teman-temannya. Pikiran lelaki sangar itu masih tertuju pada dua orang yang diduga adalah pengintai posko Invictus.

Brianpun masih setia duduk disamping saudara angkatnya itu. terlihat jelas bahwa Darius terlalu memikirkan masalahnya tadi ditambah dengan wajah pucatnya karena sudah pukul 11.17 Darius belum makan.

Padahal sebelum kepergian keempat ketua geng yang menjadi temannya, tertutama Roy. ketua geng dari Immortals itu sudah beberapa kali memberitahu Darius agar jangan berlebihan memikirkan masalah itu, karena mereka semua akan membantu mencarinya.

Lagi pula seperti pengalaman mereka dulu, Darius tak ambil pusing para pengintai yang mengawasi posko Invictus karena teman-temannya akan mengatasinya. Namun sekarang Darius tampak berbeda, ada sesuatu yang disembunyikan lelaki itu.

“yus lo mau makan dulu?” tanya Haris yang sudah sadar dengan wajah pucat Darius.

“gue ga laper” tolak Darius halus, namun kedua matanya enggan untuk berubah. Tatapannya masih sama.

“bos, gue anter ciwi-ciwi dulu nih mereka mau pulang..” pamit Jack yang sudah berdiri didepan Darius.

“mau pulang sya?” tanya Karel cepat saat melihat Anastasya ikut berdiri dari duduknya.

“ga pulang sih, gue mau ke rumah saudara gue” jawab Anastasya.

“dimana? gue anter sini!” tanya Karel cepat.

“ga usah, deket kok!” tolak Anastasya kaget.

“gue yang ngajak lo ketempat yang rawan tapi gue ga anter lo balik, ayo gue yang anter!” balas Karel sambil berdiri dan mengeluarkan kunci motornya. “bos, gue juga izin”

“hati-hati jangan suka ngerem mendadak!” seru Darius.

“waduh! Suka banget gue itu!” balas Jack sambil cengengesan.

“HIH!! GA JADI DEH!! GUE NAIK OJEK AJA!!” Seru Priselia dan Anastasya berbarengan. Sontak membuat semua orang yang ada dihadapannya tertawa.

“tenang pril.. syaa.. gue sama Karel ga akan begitu!” ucap Jack.

“lo ga anter Amelia?” tanya Darius sambil menaikkan alis kanannya.

“mau pulang sekarang mel?” tanya Haris cepat setelah diingatkan Darius.

“yaiyalah bang! Temen-temen cewenya udah pada pulang masa iya dia sendiri disini! yang ada nanti lo apa-apain!” ledek Karel sambil tertawa.

“gue ga kayak kalian!” balas Haris dengan tatapan datarnya dan suara beratnya membuat semua orang mendadak merinding. “ayoo mel”

Darius hanya tertawa kecil melihat Haris yang bertingkah malu-malu seperti itu, sangat jarang sekali Haris yang seperti itu. Apakah Haris sudah membuka hati kepada perempuan yang menyukainya? Atau jangan-jangan Haris memang suka dengan Amelia? Entahlah! Yang jelas, Darius menyukai situasi pada saat itu.

Ketiga teman-temannya sudah pergi bersama pasangannya masing-masing dan meninggalkan posko Invictus.Hanya Darius dan Brian yang berada di dalam posko tersebut, hawa kecanggungan menyelimuti mereka berdua. Pada akhirnya Darius memulai topik pembicaraan pada Brian.

“kapan lo pulang?” tanya Darius.

“jam 12” jawab Brian cepat.

“gue rasa ini saat yang tepat buat lo ngejelasin semuanya dari awal” ucap Darius kini menatap tajam Brian. “sejak lo bertemu om Herman sampai lo selalu tahu apa-apa tentang gue!”

The Bad Boy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang