99 🥀 Tamat

11.7K 227 29
                                    

"gue bakal dateng lagi suatu hari nanti, tunggulah.." Batin Jackson.

Jackson berjalan meninggalkan Darius dan kedua temannya. Terpaksa dan sangat berat jika harus pergi sekarang. Tujuan dia datang kesini memang karena kasus proyek ayahnya dan mencari tahu tentang kasus pembunuh berantai. Tapi bukan hanya itu, Jackson juga mempunyai tujuan lain yang tak kalah penting.

Menemui Caramel. Sangat disayangkan Jackson belum bisa menemui saudarinya yang dia tinggal sejak kematian ibunya. Karena terlalu sibuk dan terburu-buru, Jackson melupakan tujuan utamanya itu.

"sial! Rudy mana sih!" desis Darius kesal.

"macet pasti yus" ucap Kimtae menenangkan Darius.

"lagian belagu. Dibilang bareng aja, malah ngurusin liga inggris!" balas Darius kesal. "Caramel disuruh bareng gue malah ga mau!"

"lah? Lo sendiri kan yang nyuruh dia ga usah ikut?" tanya Derek menaikkan alis kanannya.

"ya.. karena mau ngebahas masalah alien! Masa ada dia?!" tanya Darius sengit.

"tetep aja bukan sepenuhnya salah Rudy" ucap Derek santai.

"terus salah gue gitu?!" tanya Darius tak terima.

Kimtae hanya menghembuskan nafasnya kasar. Melihat mereka berdua saling berdebat hanya membuatnya pusing. Pasalnya, Kimtae kurang tidur karena membantu mereka berdua menemukan Jackson. Tapi sekarang mereka bertengkar? Kimtaepun kesal.

"geumanhae! (Hentikan!)" lerai Kimtae sedikit membentak. "bukan salah siapa-siapa! Memang waktu dan takdir yang bergerak ga sesuai keinginan kita! Mungkin ada maksud dibalik ini semua! Rencana tuhan lebih baik! Jadi jangan berdebat!"

Darius dan Derek langsung menatap Kimtae kaget. Terkagum-kagum dengan kata-kata dan lafal dari setiap ucapan yang keluar dari mulutnya.

"akhirnya.. Lo fasih juga pake kata-kata baku Indonesia.." ucap Darius kagum.

"hebat.. hebat.." balas Derek ikut kagum.

"akh! Tau ah! Pusing ngomong sama lo berdua!" bentak Kimtae kesal. "ayo pu-"

"Bang Jackson!!"

Kimtae langsung menghentikan niatnya untuk mengajak mereka berdua pulang. Suara panggilan yang keras dan lantang membuat Darius terkaget-kaget. Caramel datang disaat Jackson sudah jauh? Tidak! Darius harus menolongnya.

"JACKSON!!! JACKSON!!" teriak Darius menggelegar. Tak perduli dengan orang lain yang tengah berlalu lalang.

Jacksonpun langsung menolehkan kepalanya kebelakang dan menatap kaget Caramel yang tengah berlarian mengejarnya.

Tak diam begitu saja, Jackson ikut mengejarnya. Membiarkan koper dan tasnya disana sendiri. Lalu memeluk Caramel dengan erat.

"syukurlah. Ga telat banget gue" ucap Rudy tiba-tiba.

"tetep aja! Semenit lagi lo ga dateng, dia pergi!" bentak Darius masih tak terima.

"lagian tadi lo ga mau bawa dia deluan bareng lo pada" ucap Rudy santai. Namun Darius hanya diam. Menatap reoni saudara lama itu saling melepas rindu.

Hati Jackson merasa sakit saat melihat Caramel tengah berbahagia namun dia harus pergi.

"maaf ca, aku disuruh pulang lagi" ucap Jackson sedih.

"gapapa bang, Caramel tahu" balas Caramel sambil meneteskan airmatanya. "kenapa telat banget sih? Padahal abang udah lama disinikan?"

"iya. Maaf. Aku sibuk" jawab Jackson tak sanggup.

The Bad Boy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang