18 🥀 H&A 1

8.1K 288 2
                                    

DITOILET PRIA : 05.47

“APAA??!!! LO GILA??!!” teriak ketiga teman-temannya bersamaan. Namun Darius hanya mendengus kasar.

“lo ngapain loncat dari lantai 3 bodoh!!” teriak Jack yang masih tak percaya.

“bisa diem ga? Nanti ada yang denger!” bentak Darius.

“oh ya, sorry-sorry!” ucap Jack sambil menyengir-nyengir.

Darius pun memakai seragam yang dibawakan oleh Haris tadi. setelah itu dia duduk di salah satu bangku panjang yang tak jauh dari loker baju. Dia menyandarkan badannya dengan menahan rasa perih dari lukanya.

Ketiga temannya tahu bahwa luka Darius itu masih terbuka dan perlu diobati, namun Darius tidak butuh itu semua. Darius hanya butuh waktu untuk menceritakan semua kejadian yang dia alami tadi malam termaksud luka-luka itu. Akhirnya ketiga temannya itu duduk didepan Darius sambil merokok. Sekali lagi, kecuali Haris.

“yus, nih gue buatin tadi sambil nungguin Jack mandi” ucap Haris sambil memberikan kotak makan pada Darius. “lo pasti laper”

Darius hanya menatap kotak makan itu tanpa ekspresi dan keinginan untuk menerimanya padahal dia belum makan sejak Haris dan Jack datang kerumahnya tadi malam, itupun dia habis makan mie buatannya sendiri.

“gue ga nafsu ris” ucap Darius tiba-tiba.

“tapi lo harus makan” balas Haris.

“yus, lo ga nafsu gegara nahan sakit tuh luka?” tanya Karel. “gue ambilin obat-obatannya dulu yak?”

“engga rel, kagak usah.” Jawab Darius sambil menahan luka nya itu.

“bodoh, itu lo kesakitan!” bentak Karel.

“gue lebih mikirin tuh orang” ucap Darius.

“siapa?” tanya ketiga temannya bersamaan.

“sosok lelaki yang ada disekolah tadi malam” jawab Darius singkat.

Jam sudah menunjukan pukul 6 lewat 7 menit. Semua siswa dan siswi SMA Lanesra sudah banyak berdatangan. Darius dan ketiga temannya sudah ada dikelasnya, ternyata sudah banyak teman sekelas mereka yang sudah datang.

DIKELAS 11 IPS 2 : 06.07

Saat sudah dikelas mereka, Darius langsung menempelkan kepalanya di atas mejanya. Tak lama dia tertidur. Haris menyuruh seisi kelas untuk tidak berisik dan tidak mengganggu Darius. Bayangkan saja dia melakukan aksi tadi malam sampai tengah malam lewat, entah dia tidur atau tidak yang pasti sekarang dia tertidur lelap.

“dia tidur?” tanya sosok lelaki blasteran Amerika dengan rambutnya yang keriting, duduk menatap Darius. Dia adalah Alex.

“ya lex, jangan ganggu” jawab Haris sambil menulis beberapa materi untuk pelajaran pertama nanti.

“tumben kelas lo pada rapih?” tanya Alex sambil tertawa kecil.

Tak lama pun Haris berhenti menulis dan mulai mengamati kelasnya itu. Ternyata benar, kelas mereka sangat bersih dan rapih. Biasanya piket dikelas mereka itu jarang bergerak, itu yang membuat kelas mereka dijuluki goa oleh semua guru yang memasuki kelas mereka.

Lalu siapa yang melakukan itu semua? Sangat jarang sekali hal itu terjadi. Harispun menatap Darius yang tengah tertidur itu, dia ingat bahwa teman satunya itu tadi malam tinggal di kelas ini. Haris pun tersenyum kecil.

“lo kenapa ris?” tanya Alex.

“Darius yang bersihin” jawab Haris singkat.

“lho? Kok tumben?” tanya Alex lagi. “apa gegara nanti ada razia?”

The Bad Boy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang