DIRUMAH RUDY : 18.35
Rudy memarkirkan mobilnya didepan garasi. Dia melangkahkan kakinya menuju teras rumahnya yang terlihat ramai. Saat dia sudah menginjak teras rumah seseorang menyapa dirinya. Orang itu lelaki yang sudah berumur sekitar 35 tahun dengan pakaian ala komisaris. Dia adalah ayah tiri Rudy.
"dari mana aja? Baru pulang?"
"bukan urusan anda" jawab Rudy dingin "ngapain datang kesini?"
"melihat kabar ibumu dan kamu" jawabnya dengan satu nafas. "papa ngajak adik perempuan tiri kamu, ternyata dirumah kamu ada saudari kamu ya"
Ekspresi Rudy cukup terkejut. Kini rumahnya sedang ramai, namun tidak terlihat sedikitpun kebahagian didalam diri Rudy. Dia hanya menghela nafas dan berjalan masuk ke dalam rumahnya tanpa berbasa-basi dengan ayah tirinya itu.
Saat dia berada diruang tamu dirinya disambut oleh saudarinya. Dia mengenakan kaus crop berwarna maroon dengan celana jeans pendek berwarma hitam.
"hey Rudy!" panggil Kayonna. "gimana? Ceritain dong!"
"ga usah ikut campur lo" ucap Rudy sambil menatap Kayonna tajam.
Rudy melihat Kayonna yang tengah bermain dengan adik perempuan tirinya itu. Namun matanya seolah menatap lain. Dia melihat beberapa kunci tergeletak di atas meja kaca. Dengan cepat diapun mengambilnya lalu menatap Kayonna lagi.
"ini lo dapet dari mana?" tanya Rudy dengan nada yang sedikit membentak. "ini kunci punya ketua OSIS kan?"
"santai dikit bisa ga? Lagi pula gue wakilnya, kenapa lo yang sewot?" tanya Kayonna balik dengan raut wajah mulai kesal.
"cepet jawab!"
Kayonna pun menyuruh adik perempuan tirinya itu pergi meninggalkan mereka berdua diruang tamu. kini tinggal mereka berdua, mereka saling tatap. Belum ada percakapan sama sekali, akhirnya Kayonna membuka percakapan dengan menjawab pertanyaan Rudy tadi, agar masalah mereka cepat selesai.
"iya itu punya OSIS, gue ambil.."
"inikan kunci buat semua kelas disekolah kita.." balas Rudy. "jangan-jangan lo yang ngunciin Caramel dan teman-temannya dikelas mereka pas pulang sekolah"
Kayonna terdiam. Terlihat raut wajahnya yang mulai ketakutan. Walaupun hanya saudara jauh, Kayonna tetap takut dengan Rudy lagipula saudaranya itu juga kakak kelas disekolah mereka.
"JAWAB!!"
"iyaa, gue yang ngunciin mereka, kenapa?" tanya Kayonna. Rasa takutnya sudah pudar kini dia kesal dengan saudaranya itu. "emang salah gue kunciin mereka?"
"yang lo lakuin itu niat banget sih yon" jawab Rudy sambil menggeleng-gelengkan kepalanya."emang lo dapet apaan dari perbuatan lo itu?"
"lho, kok lo balik nanyak sih bang?" tanya Kayonna semakin kesal. "lo kenapa menghindar dari pertanyaan gue tadi?"
Kali ini Rudy terdiam. Dia tidak sengaja menghindari pertanyaan saudarinya itu. Entah kenapa pertanyaan itu tidak penting bagi Rudy. Namun saudarinya ini sangat keras kepala.
"jangan-jangan lo suka sama Caramel?"
Tiba-tiba pertanyaan itu terdengar menusuk di telinga Rudy. Untuk apa Rudy menyukai Caramel? Sebelum menjawab pertanyaan Kayonna, Rudy melirik pintu rumahnya yang disebelahnya terlihat ada seorang lelaki berbadan besar yang tengah menonton mereka berdua.
Lelaki itu mengenakan kaus putih yang dilapisi jaket kulit hitam. Dia menyandarkan badannya ditembok berwarna putih itu. Dia menatap Rudy dan Kayonna secara bergantian lalu tertawa. Lelaki itu adalah Martinz.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Boy ✓
Fiksi Remaja[COMPLETED 2020 & REPUBLISH 2024] Sinopsis The Bad Boy : Berawal dari kisah duka dan kelabu yang menjadi dendam sampai berakhir di geng motor besar bernama INVICTUS yang dalam bahasa latin berarti tak terkalahkan. Sosok lelaki yang temperamental mem...