Bagian 33

114 14 0
                                    

Sebuah rumah sederhana berdiri rapih diantara rumah megah. Berbagai jenis tanaman bunga menjadi pagar pembatas halaman.

"Assalamualaikum, bu ... ayah pulang ..."
Seorang laki-laki berusia hampir memasuki kepala tiga datang dengan menggandeng anak laki-laki berusia sekitar 10 tahun.
"Wa'alaikumsalam ... ayah pulang cepat ya hari ini? Dan ini siapa? Kok ganteng banget?"
Dan kedatangan kedua laki-laki tersebut di sambut baik penghuni rumah.
"Dia Arya Jonathan."
Ibu muda yang menyambut mendadak mematung tapi segera mungkin kembali bersikap normal.

"Oh nama kamu Arya yah? Boleh tante panggil kamu Rizki?"
Arya diam tak menjawab dan tak merespon.
"Kalau gak jawab berarti boleh dong?"
Arya menengadah,
"Namaku Arya, kenapa tante mau memberiku nama lain?"
"Mmmm ... soalnya kamu itu Rizki buat tante. Sejak dulu tante pengen banget punya anak laki-laki yang ganteng kayak kamu .."
Yang Arya panggil tante tersenyum lembut kearahnya, indah dan mendamaikan.

"Ayaaaaaahhhhhh ..."
Tiba-tiba seorang anak perempuan berlari dengan memegang kerudung biru cerah.
"Lathifa, wah ayah kangen sama Ifa."
Ayah Ifa yang datang dengan Arya langsung membawa Ifa ke pangkuannya.
"Ayah sih, pulangnya lama."
Ifa merajuk dan di sambut gelak tawa sang ayah.

"Oh iya Ifa, kenalin ini kak Rizki, kakak kamu."
Ayah Ifa menurunkan Ifa dari pangkuannya dan membawa Ifa untuk berkenalan dengan Arya.
"Kak Lizki ..."
Ifa membeo dengan mata hitam bening yang indah dan menenangkan.
"Rizki, bukan Lizki."
Arya sebenarnya ingin tertawa ketika melihat wajah menggemaskan Ifa, tapi ia tahan karena merasa hal itu bukan hal yang sopan.
"Iya, aku bilang kak Lizki."
Ifa bersikeras bahwa ucapannya tidak salah dia lalu melempar kerudung biru cerah digenggamannya pada Arya.

The True Traveller (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang