"Bahagia itu sederhana tergantung kitanya saja yang menjalankannya seperti apa."
Udara sejuk memasuki cela-cela gordeng kamar Zahra. Cewek itu langsung beranjak bangkit dari tidurnya, ia lalu duduk dipinggiran kasur. Zahra masih menetralkan dirinya, ia meraih ponselnya di nakas dan mengecek grup WhatsApp. Ia diam, demi apa para sahabatnya ingin On the way kerumahnya, sepagi ini.
"Mandi gak, mandi gak yaudahlah mandi aja!" gumam Zahra.
Setelah selesai membersihkan tubuhnya, Zahra lansgung keluar dari dalam kamar mandi. Cewek itu menggunakan celana training dan kaos lengan pendek. Zahra lalu pergi menuruni anak tangga menuju meja makan rumahnya.
"Selamat pagi semuanya!" sapa Zahra tersenyum manis.
"Pagi kembali sayang, eh pagi-pagi udah rapih aja, mau kemana memangnya?" tanya Alisa membuat Zahra tertawa kecil.
"Mau jogging ma."
"Yaudah sarapan dulu, biar semangat larinya!" ucap Alisa sambil mengoleskan selai coklat ke roti tawar.
"Gak usah ma, aku sarapannya nanti aja beli di warung!" ucap Zahra menolak halus ajakan sang mama.
TIN... TIN... TIN...
Suara klakson mobil dihalaman depan rumahnya membuat Zahra buru-buru berlari meninggalkan orang tuanya ke depan teras rumahnya. Ketika ia ingin membukakan pintu, ternyata sahabatnya sudah lebih dulu membuka pintu.
"Assalamualaikum Zahra!" ucap mereka serempak membuat Zahra tersentak kaget.
"Astagfirullah eh walaikumsalam maksdunya ayo masuk dulu guyss, sembari ketemu sama mama dan papah," ucap Zahra membuat mereka semua tersenyum kecil.
"Oke siap sayangku."
Kelima cewek itu langsung masuk kedalam rumah Zahra, menghampiri Alisa dan Reky yang berada di meja makan, alias dapur. Kelimanya masih saja bercanda ria agar tak sepi. Gelak tawa mereka sampai keruangan dapur.
"Assalamualaikum bund and pack!" ucap mereka berempat lalu bersalaman dengan Reky dan juga Alisa.
"Walaikumsalam, eh ada ciwi-ciwi cantik!" ucap Alisa membuat mereka tertawa kecil saat mendengar pujian dari Alisa.
"Kami semua mau minta izin ke mama dan papa buat ajakin Zahra jogging!" ucap Febby meminta izin kepada Alisa dan Reky.
"Iya ma, biarin sehat sih Zahra."
"Udah mama izinin kok, oh ya kalian semua udah pada sarapan pagi belum?" tanya Lisa membuat mereka semua mengangguk kecil.
"Udah sarapan kok ma."
"Tenang aja ma, udah kenyang kok dari subuh hahaha."
"Semangat anak gadis!" ucap Reky membuat mereka lagi-lagi mengangguk kecil.
"Iya pastinya pa, yaudah kalo gitu kita semua pergi dulu, bye pa ma!" sahut mereka dengan semangat lalu pergi meninggalkan Alisa dan Reky terkecuali Nayla.
"Ma, kok kayak ada yang kurang gitu sih suami Nay mana ma hahaha."
"Aland ya?" tanya Alisa membuat Nayla terkekeh, ia geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANZA✔ (Tahap Revisi)
Jugendliteratur"Maaf sudah berani mencintaimu." -Zahralia Annatasya Addison. "Yang ditakdirkan untukmu, akan tetap menjadi milikmu." - Revanza Mel Aldebran. Tentang dia yang teramat menyakitkan didalam hati. Tentang dia yang susah digapai untuk dimiliki. Tentang...
