"Berbahagia ketika seseorang membuatmu terluka, karena sebelum merasakan kesedihan disitu ada kata kebahagiaan."
Pagi hari pun tiba Revan meregangkan otot-otot tubuhnya. Semalaman tidur dikursi membuat pinggangnya sakit yang pertama kali ia lihat adalah Rere yang masih memejamkan matanya.
"Rey masih gak mau bangun nih?" tanya Revan mengelus telapak tangan Rere.
"Aku belum mandi loh Rey dari kemarin biasanya kamu bakal nyuruh aku mandi sampai marah-marah."
"Aku juga belum makan nih dari kemarin lapar tau Rey,Rey cepat bangun ya. Aku rindu kamu, aku rindu suara kamu," ucap Revan duduk kembali.
"Assalamualaikum," ucap seseorang yang baru saja membuka pintu.
"Walaikumsalam eh bunda."
"Revan ini bunda Hani belikan sarapan untuk kamu."
"Makasih bun taru aja aku lagi gak nafsu makan." ujar Revan.
"Revan kamu harus makan nak, nanti kalo Rere bangun terus ngelihat kamu sakit pasti Rere bakal sedih."
"Iya bun."
"Kamu makan ya Van, bunda suapin ya."
"Iya bun," ucap Revan.
Hani pun menyuapi Revan dengan lahap. Sesudah sarapan Hani pun langsung memberikan air minum pada Revan.
"Gimana sayang? Sudah kenyang kan?" tanya Hani kepada Revan.
"Sudah kok bun."
"Alhamdulillah,Revan habis ini kamu mandi ya sayang biar bunda yang jagain Rere disini," ujar Hani.
"Iya bunda aku mandi dulu ya."
Revan pun mandi dan bersiap-siap setelah beberapa menit kemudian Revan pun keluar dari kamar mandi menghampiri Hani yang sedang membersihkan wajah Rere.
"Bun wajah Rere pucat banget." ujar Revan.
"Namanya juga lagi sakit sayang. Oh iya Revan, kamu gak sekolah?"
"Enggak bun aku izin dulu untuk hari ini, percuma kesekolah geh kalo pikiran aku sedang kacau."
"Revan kamu jaga kesehatan kamu ya."
"Pasti bun."
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar rawat Rere.
"Assalamualaikum," ucap mereka.
"Walaikumsalam,eh ada sahabatnya Rere."
"Eh iya tan."
"Wah sekarang kalian sudah besar ya," ujar Hani.
"Ya iyalah tante masa masih kecil aja," sahut Julian terkekeh.
"Hehe iya Lian, dulu mah kalo tante ngomong cuma ngangguk-ngangguk aja sekarang mah sudah ngejawab ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANZA✔ (Tahap Revisi)
Teen Fiction"Maaf sudah berani mencintaimu." -Zahralia Annatasya Addison. "Yang ditakdirkan untukmu, akan tetap menjadi milikmu." - Revanza Mel Aldebran. Tentang dia yang teramat menyakitkan didalam hati. Tentang dia yang susah digapai untuk dimiliki. Tentang...