"Bahagia tidak aku saat bersamamu biarkanlah itu menjadi urusanku."
Bel pulang sekolah sudah berbunyi, Zahra dan sahabatnya segera pergi menuju lapangan basket untuk menonton Revan dkk yang sedang latihan.
Mereka lalu duduk di bangku tribun tak jauh dari lapangan, terlihat jelas di tengah lapangan Revan dan lainnya sedang melakukan pemanasan.
"Woi gua mau beli makanan dulu ya dikantin," ucap Nayla izin pada mereka.
"Mau beli makanan apa sengaja mau ngehindarin Arga lagi?" tanya Febby menatap Nayla intens.
"Dua-duanya hahaha."
"Apa salahnya sih Nay maafin gitu."
"Gua mau maafin dia tapi dia nya aja kek nggak punya salah gitu sama gua, males jadinya."
"Yaudahlah seterah lo aja."
"Iya, gua duluan ya."
Nayla buru-buru pamit dan pergi langsung ke kantin untuk membeli makanan. Sedangkan mereka kembali fokus lagi dalam menonton latihan.
"Wah Ra, Revan jago banget masukkin bolanya ke ring," ucap Farra kagum.
"Iya Rara lihat geh Revan senyum ke Rara tuh," heboh Sasya.
"Ih kalian semua berisik deh."
"Hehe maaf-maaf," ucap Farra terkekeh kecil.
Revan dan lainnya sedang beristirahat sejenak untuk memulihkan tenaga mereka. Zahra langsung saja turun kelapangan untuk memberi air minum ke Revan.
"Revan," panggil Zahra sembari belari kecil.
"Hai, sini."
"Ini aku bawain minuman buat kamu."
"Makasih ya," ucap Revan lalu meneguk air minum itu sampai habis.
"Hmm aku ke tribun lagi ya."
"Iya, jangan lupa semangatin aku," ujar Revan tersenyum manis.
Baru saja Zahra ingin berbalik kebelakang tiba-tiba saja ada suara teriakkan seseorang dari pintu masuk tribun.
"REVAN AKU DATANG SAYANG," teriak cewek itu, siapa lagi kalo bukan Gracella.
"Apaan sih lo datang-datang berisik aja! Dasar nenek lampir," ujar Arga dengan sinis.
"Sibuk aja lo."
"Kamu ngapain disini?" tanya Zahra kepada Gracella.
"Gua kesini mau temenin pacar gua lah latihan basket," ucap Gracella dengan pede.
"Ih kalo ngomong suka nggak ngaca dulu."
"Hello! Yang ada lo itu yang suka nggak ngaca," ujar Gracella tak kalah sinis.
"Ih aku mah udah kacaan tadi."
"Terus ngapain lo disini, mau godain pacar gua pastinya oh gitu!" seru Gracella.
"Yang ada itu kamu bukan aku!"
"Kok lo betingkah sih!"
"Ya emangnya aku takut apa sama kamu! Kita juga sama-sama makan nasi kok!" ujar Zahra memberanikan dirinya.
"Belagu banget lo jadi cewek!"
"Woi nenek lampir yang ada itu lo yang belagu!" geram Julian marah.
"Gak usah ikut campur lo! Belain aja terus nih cewek kampung!"
"Mikir woi puguh lo yang kampungan!" ucap Juanda yang sudah mulai panas.
"Alah kalian semua ini sudah pada di begoin sama nih cewek!"
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANZA✔ (Tahap Revisi)
Fiksi Remaja"Maaf sudah berani mencintaimu." -Zahralia Annatasya Addison. "Yang ditakdirkan untukmu, akan tetap menjadi milikmu." - Revanza Mel Aldebran. Tentang dia yang teramat menyakitkan didalam hati. Tentang dia yang susah digapai untuk dimiliki. Tentang...