78. Kelulusan dan Prom Night

6.6K 150 4
                                    

"Mencintaimu dalam diam jauh lebih sakit, tapi mau gimana lagi, hanya itu yang bisa aku lakukan. "

Seluruh siswa-siswi SMA Cakrawala sedang berbaris di lapangan. Mereka semua sedang menunggu pengumuman kelulusan sambil berdoa bersama. Sehabis ujian, selama tiga minggu itu mereka sibuk mempersiapkan persembahan untuk acara Prom Night nanti.


"Assalamualaikum wahramatullahi wabarokatu," ucap pak Dedi.

"Walaikumsalam wahramatullahi wabarokatu," jawab mereka serempak.

"Saya berdiri disini ingin memberitahukan pengumuman penting untuk kalian semua seluruh siswa-siswi SMA Cakrawala kelas 12. Bahwa hari ini adalah hari kelulusan kalian semua dan untuk seluruh siswa-siswi SMA Cakrawala dinyatakan lulus dengan predikat A. Saya segenap wakil kepala sekolah mengucapkan selamat atas kelulusan kalian semua dan semoga hasilnya memuaskan,terimakasih," ucap pak Dedi lalu turun dari vodium.

Langsung saja seluruh siswa-siswi SMA Cakrawala bersujud syukur dan berpelukan sesama sahabat mereka masing-masing. Memang benar nyatanya masa putih abu-abu adalah masa yang paling indah. Masa dimana persahabatan, kekeluargaan, dan percintaan menjadi satu dalam sebuah kenangan.

Kini seluruh siswa/siswi membentuk lingkaran perkelas saling merangkul pundak dan berputar-putar dengan ria sambil bernyanyi lagu Masa SMA bersama-sama dengan smoke bom warna-warni. Sedangkan grup TTMS sudah berkumpul menjadi satu mereka pada pelukan satu sama lain.

"Alhamdulillah kita lulus guysss," pekik Devan.

"Iya kita lulus," sahut mereka serempak.

Saat lagu sudah selesai langsung saja mereka melemparkan topi SMA milik mereka keatas setinggi mungkin sesuai dengan harapan mereka kedepannya. Langsung saja mereka semua kembali berpelukan pada sahabat mereka sambil menangis ntah itu airmata bahagia atau airmata kehilangan,ada juga yang sibuk berfoto ria. Setelah lulus SMA ini mereka akan berpisah untuk mencari jati diri mereka masing-masing.

Tatapan Zahra dan Revan saling bertemu. Zahra langsung saja memeluk Revan dan menangis sesenggukan didada bidang milik Revan. Hubungan mereka memang sudah berakhir namun perasaan mereka berdua masih sama belum juga hilang.

"Maaf hiksss..." ucap Zahra disela tangisannya.

"Stthh... udah lupain semuanya Ra. Aku yang harusnya minta maaf," ucap Revan membalas pelukan Zahra.

"Aku minta maaf hiksss... hiksss..."

"Nggak aku yang harusnya meminta maaf Ra, maaf selama setahun ini sudah bikin hidup kamu menjadi berantakkan dan maaf sudah membawa kamu di kehidupan aku yang rumit ini."

"Aku berharap semoga di kehidupan kamu kedepannya. Selalu ada kebahagiaan dan semoga hubungan kamu sama Jeka sampai maut memisahkan," ujar Revan menitikkan airmatanya.

"Aamiin, semoga kamu juga bisa mendapatkan perempuan yang jauh lebih baik daripada aku. Aku dengar-dengar kamu bakal kuliah di Universitas Harvard ya?" tanya Zahra menatap Revan.

Revan mengangguk kecil.

"Kalo kamu ada niatan kuliah nggak?" tanya Revan.

"Aku belum tau."

"Oh aku tau, kamu pasti mau langsung nikah aja ya kan hahaha."

REVANZA✔ (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang