"Jika hatimu memilih bertahan maka menetaplah.
Jika hatimu memilih pergi maka tinggalkanlah.
Menetaplah sesukamu dan pergilah sesukamu asalkan jangan manaru bekas luka lebih dalam lagi. "Bel pulang sekolah pun sudah berbunyi langsung saja seluruh siswa/siswi SMA Cakrawala berhamburan memenuhi parkiran sekolah. Sedangkan grup TTMS masih berkumpul di lapangan basket hanya saja Zahra dan Devan yang tidak ikut berkumpul.
"Zahra dan Devan tumben gak ikut kumpul bareng kita," ujar Nayla kepada mereka.
"Tadi sih Zahra bilang ke Sasya katanya Zahra lagi gak enak badan makanya gak ikut ngumpul bareng kita," sahut Sasya memberitahu mereka.
"Loh Zahra lagi sakit?"
"Hmm mungkin."
"Rev kenapa Zahra pulangnya gak sama lo aja?" tanya Juanda menatap Revan.
"Gak," ucap Revan dingin.
"Zahra kan pacar lo, apa lo gak takut kalo Devan jatuh cinta dengan Zahra?" tanya Juanda kembali.
"Gak."
"Uh punya sahabat serasa kayak punya beruang kutub gua," ujar Juanda mengeluh.
"Hahaha Juan-Juan ogeb."
"Kesel njir."
"Eh btw tadi gua lihat Intan dan lainnya di uks bareng Devan," sahut Arga memberitahu mereka.
"Serius lo mau ngapain tuh sih Intan ke UKS."
"Mau ngapelin Devan kali," celetuk Julian terkekeh.
"Palamu somplak."
"Gua rasa Zahra udah baikkan deh dengan Intan dan kedua cibi-cibi itu hahaha."
"Dih cibi-cibi apa?"
"Cabe-cabean mungkin hahaha," celetuk Andre terkekeh.
"Uh punya sahabat tololnya sampai ke Arab dih."
"Anjaymabar."
"Udah kembali lagi ke topik awal guyss," ujar Farra mengingatkan mereka.
"Arga cepat lanjutin cerita lo tadi," sahut Nayla.
"Cerita apa?"
"Dih njing mau gua lempar bola basket tah kepala lo nya," cerocos Nayla kesal.
"Eh babi ngegas aja lu."
"Bodo amat buruan lagi."
"Terus tuh ya tapi anehnya gua gak lihat tuh sih nenek lampir. Apa mungkin Intan dan cibi-cibi udah ninggalin sih Gracella," ucap Arga melanjutkan ceritanya.
"Mungkin aja sih kalo kata gua mah."
"Kalo pun iya mungkin benar-benar tuh tiga kunyuk memang udah beneran insaf mwhehe."
"Iya setidaknya mereka mau berubah jadi lebih baik. Tinggal sih Gracella aja tuh kapan mau berubahnya."
"Hooh bener tuh ya, hmm btw tapi gua gak bisa percaya gitu aja dengan Intan siapa tau aja dia cuma pura-pura baik dan dengan mudahnya aja manfaatin kebaikan Zahra," ujar Febby.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANZA✔ (Tahap Revisi)
Teen Fiction"Maaf sudah berani mencintaimu." -Zahralia Annatasya Addison. "Yang ditakdirkan untukmu, akan tetap menjadi milikmu." - Revanza Mel Aldebran. Tentang dia yang teramat menyakitkan didalam hati. Tentang dia yang susah digapai untuk dimiliki. Tentang...