40.Permohonan Zahra

5.8K 168 3
                                    

Zahra masih terdiam duduk disebelah Revan tentu saja membuat jantungnya tidak stabil. Darahnya berdesir, degup jantungnya semakin bergemuruh ia enggan sekali untuk membuka topik pembicaraan.


"Mau ngomong apa!"

"Hmm kamu udah makan?"

"Aduh nih bibir kenapa? Padahal aku gak mau ngomong itu," batin Zahra.

"Gak berfaedah banget!" ucap Revan menatap tajam Zahra.

"Sebenarnya bukan itu yang mau aku omongin."

"Terus mau ngomong apa?"

Zahra terdiam sesaat membuat Revan geram melihatnya. Revan memilih pergi namun tangannya langsung dicekal kembali dengan Zahra.

"Revan jangan pergi dulu."

"Gak usah buang waktu gua!"

"Revan."

"Hm."

"Aku mau nanya boleh?"

"Hmm."

"Rere itu siapa kamu?" tanya Zahra membuat Revan menoleh namun tidak dijawab oleh Revan.

"Aku boleh minta sesuatu sama kamu."

"Silahkan."

"Jauhin Rere," ujar Zahra membuat Revan emosi mendengarnya.

"Maksud lo apa!" bentak Revan membuat Zahra kaget.

"Ma-maksud a-aku kamu jauhin Rere demi aku."

"Demi lo! Lo bilang demi lo? Iya?"

"Memangnya kenapa? Aku pacar kamu," ujar Zahra dengan polosnya.

"Gua gak mau."

"Gak mau? Maksud kamu, kamu gak mau jauhin Rere demi aku?"

"Iya!"

"Kenapa Rev?" tanya Zahra melirih.

"Karena Rere pacar gua sekarang!"

Deg!!

"Jadi aku ini siapa kamu Rev," ucap Zahra dengan mata berkaca-kaca.

"Lo siapa gua? Mau tau? Lo cuma sampah!" ujar Revan sinis.

Kata-kata itu berhasil membuat air mata Zahra tumpah begitu saja tanpa kompromi dahulu. Hatinya sakit sekali saat Revan menyebut dirinya hanya sebagai sampah.

"Maksud kamu apa?"

"Lo cuma sampah dihidup gua Ra!"

"Seenggak berharganya banget aku untuk hidup kamu?"

"Iya lo gak berharga untuk gua."

"Revan hiksss hiksss kamu jahat."

"Memang gua jahat kenapa? Lo baru tau hah?" tanya Revan menatap Zahra sengit.

"Hiksss hiksss ini sakit Rev."

"Lemah!"

"Kamu gak akan tau rasanya gimana saat kamu sudah mencintai lalu dibikin kecewa begitu saja hikss."

"Jauhin gua!"

Zahra menggeleng kecil.

"Enggak aku gak mau hikss."

"Jauhin gua."

"Aku gak mau Rev hikss..."

"Kenapa?"

"Karena aku cinta sama kamu."

"Lo bodoh!"

"Biarin iya memang aku bodoh dan itu semua karena kamu."

REVANZA✔ (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang