Tubuh Zahra menggigil sangat hebat ia merasakan sakit dibagian kepalanya Lisa yang ingin membangunkan Zahra pun langsung saja buru-buru masuk ke dalam kamarnya Zahra.
"Sayang kamu kenapa?" tanya Lisa sangat khawatir sekali.
"Ma-ma dingin Mah."
"Mama ambilin sweater kamu dulu ya."
"Mama dingin Mah."
"Iya sayang, sabar mama ambilin sweater kamu dulu ya," ujar Lisa lalu mengambil sweater di lemari Zahra.
"Sayang kita kerumah sakit aja ya cek keadaan kamu."
"Tapi aku mau sekolah Mah."
"Kamu libur dulu ya sayang, kamu harus istirahat dulu."
"Mamah," ucap Zahra serak-serak basah.
"Iya sayang."
"Dingin Mah dingin."
"ALAND!" teriak Lisa membuat Aland langsung saja menghampiri kamar Zahra.
"Iya mamah, ada apa?" sahut Aland dari depan pintu kamar Zahra.
"Aland antarin mamah bawa Zahra ke dokter."
"Loh adek sakit Mah?"
"Iya, ayo bang."
Aland pun menggendong Zahra ala bridal style menuju depan rumahnya. Untungnya saja ia sudah memanaskan mobil sedari tadi. Zahra dan Lisa pun sudah berada didalam mobil duduk dibangku belakang, Aland langsung saja melajukan mobilnya menuju rumah sakit.
"Mah tapi aku gak mau Mah."
"Sayang kamu harus cek."
"Adek tumben banget lo sakit sampai segininya," ujar Aland.
"Aland sudah kamu fokus menyetir dulu," sahut Lisa.
Setelah 30 menit diperjalanan akhirnya mereka pun sampai di rumah sakit langsung saja Zahra dibawa masuk ke dalam UGD menggunakan brankar.
"Mah," ucap Aland duduk disamping Lisa.
"Iya Land."
"Kok perasaan abang gak enak ya Mah."
"Kenapa bang?"
"Apa gak kita suruh papah pulang aja ya Mah,bilang ke papah adek sakit," ujar Aland memberitahu Lisa.
"Aland 2hari lagi papah pulang kok."
"Tapi Mah, abang rasa Zahra sakitnya berbeda deh sekarang."
"Abang," ujar Lisa.
"Mah abang punya perasaan yang gak enak banget soalnya."
"Mungkin cuma perasaan abang aja deh, mending abang berdoa semoga adek cuma kecapaian doang," ujar Lisa, Aland pun mengangguk kecil.
Aland dan Lisa masih menunggu kabar dari dokter tak lama kemudian pintu UGD pun terbuka.
"Gimana dok kabar putri saya?" tanya Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANZA✔ (Tahap Revisi)
أدب المراهقين"Maaf sudah berani mencintaimu." -Zahralia Annatasya Addison. "Yang ditakdirkan untukmu, akan tetap menjadi milikmu." - Revanza Mel Aldebran. Tentang dia yang teramat menyakitkan didalam hati. Tentang dia yang susah digapai untuk dimiliki. Tentang...