Zahra sudah berada diteras rumahnya menunggu Devan menjemputnya. Ia merapihkan seragamnya dan menghampiri mobil Devan mereka pun langsung bergegas menuju sekolah.
"Aku gak telat kan?" tanya Devan terkekeh.
"Iya enggak telat kok tenang aja."
"Dev aku hidupin ya lagunya."
"Oke hidupin aja Ra."
Lagu stitchis dari Shawn Mendes pun mengalun dengan merdu diikuti dengan Devan dan Zahra yang ikut bernyanyi ria didalam mobil. Saat sudah sampai halaman sekolah lagu pun berhenti tepat waktu. Mereka berdua langsung turun dari mobil dan berjalan melewati koridor sekolah dengan senyum yang tak lepas.
"Apapun omongan mereka jangan pernah dimasukkin ke hati. Anggap aja omongan mereka angin lewat," ucap Devan diangguki Zahra.
Devan pun mengantarkan Zahra kekelasnya.
"Belajar yang rajin, istirahat nanti aku susul oke."
"Memangnya mau kemana?"
"Mau ke kantinlah."
"Sangkain aku mau kemana gitu."
"Dih geer banget sih."
"Ih apaan sih Devan udah sana gih pergi," ujar Zahra mengusir Devan.
"Iya-iya dih ngusir."
Tak lama kemudian bel sekolah pun berbunyi. Seluruh siswa/siswi masuk ke kelas masing-masing menunggu kehadiran para guru yang akan mengajar.
"Gua dengar-dengar sih katanya nanti sekolah mau ngadain acara pergi ke puncak ya," ujar Febby langsung membuat kelimanya menoleh.
"Hah?"
"Serius kata siapa lo Feb?" tanya Nayla.
"Gua kata anak Ips 1."
"Ngapain jauh amat lo kegedung sebelah cuk,"
"Hidih malas amat gua kesana bor ya enggaklah gua ketemu didepan gerbang gak sengaja nguping."
"Dih Febby sekarang tukang nguping ya gak boleh gitu Febby gak baik," ujar Sasya menggelengkan kepalanya menatap Febby lalu terkekeh.
"Ya kan Febby punya telinga Sasya ya jelaslah Febby dengar."
"Memang mau diadainnya kapan geh?" tanya Farra.
"Gaktau dah tunggu aja pengumumannya nanti guyss."
"Seru kali ya kalo pergi ke puncak," ujar Zahra tersenyum manis.
"Mau amat dih ke puncak."
"Dih biarin suka-suka aku dong."
"Memang lo gak pernah ke puncak Ra?" tanya Nayla.
"Ya pernah dong, tapi kalo sama teman-teman sekolah baru kali ini."
Tiba-tiba speaker kelas pun berbunyi membuat mereka diam semua mendengarkan.
"Assalamualaikum wr.wb. Pemberitahuan untuk siswa/siswi kelas 12 harap kehadirannya dilapangan upacara sekarang, karena ada pengumuman penting."
Langsung saja seluruh siswa/siswi kelas 12 turun kebawah menuju lapangan upacara.
"Rere kemana?" tanya Zahra kepada mereka.
"Tuh sama Re-Revan," ujar Farra sedikit tidak enak.
"Gapapa kali Farra lagian aku juga udah tau kok."
"Tau apa Ra?"
"Gapapa."
Mereka sudah sampai dilapangan upacara.Sinar matahari membuat mereka semua pada berteriak mengeluh karena panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANZA✔ (Tahap Revisi)
Teen Fiction"Maaf sudah berani mencintaimu." -Zahralia Annatasya Addison. "Yang ditakdirkan untukmu, akan tetap menjadi milikmu." - Revanza Mel Aldebran. Tentang dia yang teramat menyakitkan didalam hati. Tentang dia yang susah digapai untuk dimiliki. Tentang...