"Karena semua kebahagiaan itu butuh proses tersendiri untuk mewujudkannya, bisa jadi berawal dari hal-hal yang menyakitkan berujung kebahagiaan."
Tepat hari ini adalah hari dimana Zahra dan Revan akan menikah dan menjadi pasangan sehidup semati. Dengan perasaan campur aduk Revan mempersiapkan dirinya untuk tetap berani. Dirinya sangat gerogi sekali saat pengucapan izab kobul karena akan segera di mulai.
Orang tua dan sahabatnya Zahra pun datang dengan mengiringi setiap langkah Zahra menghampiri Revan. Revan yang melirik Zahra saat turun dari tangga ntah kenapa senyumnya pun tiba-tiba terbit begitu saja.
"Cantik," gumam Revan.
Zahra sekarang sudah duduk berdampingan dengannya. Izab qobul pun langsung saja di mulai. Revan dengan gemetaran lalu berjabat tangan langsung dengan Reky.
"Bismillahirahmannirahim, saya nikahkan engkau Revanza Mel Aldebran bin Alvano Aldebran dengan puteri saya Zahralia Annatasya Addison binti Reky Addison dengan mas kawin seperangkat alat shalat di bayar tunai."
"Saya terima nikah dan kawinnya Zahralia Annatasya Addison binti Reky Addison dengan mas kawin tersebut di bayar tunai."
"Gimana para saksi?" tanya pak penghulu kepada saksi-saksi lainnya.
"SAH!"
"Alhamdulillah."
Langsung saja Zahra bersaliman dengan Revan,tak lupa juga Revan mencium kening Zahra sangat lembut sekali. Mereka langsung saja berfoto memamerkan buku pernikahannya dan cincin yang terpasang di jari mereka setelah itu barulah mereka berdua berjalan menuju plaminan.
"Ra gak nyangka banget ya sekarang kita udah halal aja," ujar Revan menitikan air mata kebahagiaannya.
"Iya aku geh gak nyangka banget Van."
"Setelah begitu banyaknya proses yang udah kita lewati bersama, dan akhirnya kita dapat di persatukan kembali setelah beberapa tahun lamanya berpisah."
"Kamu percaya kan tentang istilah kata, kalo jodoh gak akan kemana dan sekarang terbukti bahwa kamu memang di takdirkan untuk aku."
"Memang benar, takdir bisa merubah segalanya," ujar Revan tersenyum manis kepada Zahra.
"Yaelah selamat-selamat pangantin baru," ujar Julian di ikuti oleh yang lainnya sambil bertepuk tangan.
"Berisik sih!" ujar Nayla memarahi Julian.
"Ih iyanya anak gua kasian woi, sampe kebingungan begitu tuh," sahut Gracella membuat mereka tertawa karena ada bahan ghibahan untuk bang Aland.
"Aih gua bilangin bang Aland lah, bang Aland liat geh masa istri lo ngomongnya gua-guaan di depan anak lo tuh," ucap Devan mengadu untuk.urusan mengompori Gracella.
"Wah Devan anjay lo ya, memang tukang kompor meleduk lo."
"Biarin wlee, yang penting hidupku bahagia."
"Udah jangan berisik ih gak malu apa sama tamu undangan," sahut Zahra membuat mereka semua tersadar.
"Wah tuh kan woi yang punya acara aja sampe marah gitu ngedengar suara ."
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANZA✔ (Tahap Revisi)
Novela Juvenil"Maaf sudah berani mencintaimu." -Zahralia Annatasya Addison. "Yang ditakdirkan untukmu, akan tetap menjadi milikmu." - Revanza Mel Aldebran. Tentang dia yang teramat menyakitkan didalam hati. Tentang dia yang susah digapai untuk dimiliki. Tentang...