Zahra sudah sampai dikelas Ipa3 ia berdiri didepan pintu kelas. Kelas yang tadinya berisik tiba-tiba menjadi diam karena kedatangan Zahra.
"Permisi aku mau ketemu Devan, boleh aku masuk?" tanya Zahra.
"Masuk aja Ra," ucap Icha.
"Makasih ya."
Zahra pun menghampiri Devan yang sedang tertidur di bangkunya. Ia mengusap lengan Devan dengan lembut banyak siswi-siswi yang meliriknya dengan sinis dan berbisik-bisik.
"Ih benar ternyata bacaan yang ada di mading itu."
"Zahra-Zahra muka cantik hati busuk."
"Gua yakin kok Zahra gak seperti apa yang mereka omongin."
"Zahra itu cewek baik-baik."
Masih banyak lagi yang berbisik-bisik tentang dirinya namun Zahra hiraukan saja omongan mereka, ia tetap membangunkan Devan.
"Devan," ucap Zahra lembut.
Tak lama kemudian Devan pun menggeliat kecil karena ucapan Zahra Devan mulai membuka kedua matanya perlahan.
"Eh Zahra," ucap Devan lalu membenarkan posisi duduknya.
"Devan kamu gapapa kan?"
"Harusnya aku yang nanya kamu."
"Kamu diapain sama kawannya Gracella?" tanya Zahra khawatir.
"Aku dikunciin dikamar mandi untungnya aja ada adik kelas yang ngebukain," ujar Devan menatap Zahra.
"Kalo kamu?" tanya Devan kembali.
"Aku gapapa kok."
"Kamu pasti bohong kan," tebak Devan.
"Enggak aku gapapa kok."
"Rara jangan bohong,jawab aku yang jujur," ujar Devan serius.
"Ngghh...enggak kok Devan aku gapapa, aku duluan ya bye," ucap Zahra lalu berlari meninggalkan Devan dikelas.
***
Dilain tempat ada Revan dan Rere yang sedang duduk berdua di rooftop dari kejauhan ia melihat ada Devan dan lainnya sedang berjalan menuju kearah Revan."Eh ada kalian," ucap Rere tersenyum.
"Hehe iya Rey."
"Rey lo boleh gak pergi dulu," ujar Andre.
"Kenapa?"
"Ada hal penting yang mau gua omongin ke Revan."
"Oh yaudah aku pergi dulu kalo begitu."
"Thank ya," ujar Andre lalu duduk disebelah Revan dan diikuti lainnya.
"Ada apa?" tanya Revan dingin.
"Lo daritadi disini Van?" tanya Juanda menoleh kearah Revan.
"Iya."
"Berarti lo gak tau Van kalo Zahra tadi dipermalukan dengan Gracella dan siswi lainnya?" tanya Andre.
"Iya."
"Van bisa gak sih lo adil sama Zahra," ucap Julian ikut-ikutan menimbrung.
"Kenapa?"
"Perlakuan lo ini gak adil Van buat Zahra. Lo terus-terusan dengan Rere sedangkan lo gak perduliin keadaan Zahra kek gimana," ucap Andre mulai emosi.
"Terus."
"Mau lo apa sih Van baku hantam yuk kita disini," ujar Andre lalu berdiri, habis sudah kesabarannya selama ini.
"Andre sabar Ndre," ucap Arga memegangi lengan Andre.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANZA✔ (Tahap Revisi)
Teen Fiction"Maaf sudah berani mencintaimu." -Zahralia Annatasya Addison. "Yang ditakdirkan untukmu, akan tetap menjadi milikmu." - Revanza Mel Aldebran. Tentang dia yang teramat menyakitkan didalam hati. Tentang dia yang susah digapai untuk dimiliki. Tentang...