46.Canda Tawa dan Puncak

5.1K 147 0
                                    

Di sepanjang perjalanan menuju puncak tak henti-hentinya mereka berbagi pengalaman. Arga mulai memetik senar gitarnya dan mereka yang menyanyikan lagu.

"Mau nyanyi lagu apa?" tanya Arga.

"Lagu ini aja waktu abang pergi ke sih borong-borong," ujar Julian.

"Mencari tikus yang banyak sekali," sambung Arga.

"Dih goblok ke borong-borong tolil bukan ke gorong-gorong edun," cibir Juanda menjitak kepala Arga dan Julian.

"Sakit lol."

"Nyanyi yang serius geh, soalnya nanti gua mau nyawer nih," ujar Nayla.

"Sok banyak uang lo," sergah Febby menjitak kepala Nayla.

"Bodo amat mamah tau sendiri halal."

"Dih gak nyambung."

"Sasya mau request dung," ujar Sasya sambil memakan kacang rebus.

"Lagu apa Sya?"

"Lagu I need you baby."

"Hah lagu i need you babi waduh Sasya mulai ya ngomong jorok," ujar Julian terkekeh.

"Ih Lian, Sasya gak ngomong jorok."

"Iya-iya Lian cuma becanda kok."

"Yaudah-yaudah kita mulai nyanyinya."

Arga mulai kembali memetik senarnya sambil menyanyikan lagu I need you baby mereka bernyanyi dengan ria sesekali Juanda dan Farra berdansa membuat mereka tertawa bersama sampai lagunya habis mereka masih tertawa untung saja pak Dodi dan bu Sinta sedang tertidur pulas.

"Hahaha untung gak jatuh lu Jun," ujar Devan terkekeh.

"Kalo jatuh juga gapapa."

"Iyalah soalnya enak geh bisa lebih dekat."

"Ngomong apa sih lo Devan gua tabok lo." sahut Farra menatap Devan.

"Galak banget lo Farra."

"Bodo amat," ucap Farra lalu duduk kembali.

"Lo geh Dev kan sih Farra marah hayuluh," ujar Andre ikut menimbrung.

"Pada nyalahin gua semua njir."

"Woi Nayla! Arga video call'an nih sama tante-tante," pekik Julian membuat semuanya menoleh ke arah Arga.

"Apaan sih lo Lian! Palalu sama tante-tante!" sergah Arga tak terima.

"Serius lo Lian? Wah-wah Arga mainnya sama tante-tante sekarang ya," ujar Andre terkekeh.

"Seterah kalian aja! "

"Yaaahhh ngambekk nih yee," ledek mereka ramaian.

"Udah diamlah congor!"

"Sewot amat geh lo nya," sahut Nayla.

"Bodo amat."

Zahra yang sedari tadi diam saja langsung menepuk pipi Devan pelan.

"Ada apa Ra?" tanya Devan lembut.

"Ambil snack aku dong."

"Dimana?"

"Diatas aku gak sampai."

"Makanya jangan pendek," ledek Devan menatap Zahra.

"Dih seterah aku dong sibuk aja."

"Devan," ujar Zahra.

"Iya sayang."

"Mereka berdua serasi ya," ucap Zahra pelan sambil tersenyum.

"Siapa yang serasi?"

REVANZA✔ (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang