"Kamu memang pintar dalam membohongiku soal perasaan."
Pagi hari pun telah tiba Revan berniat menyusul Rere dilantai empat apartemen yang sama dengan dirinya. Rencananya ia dan Rere akan pergi berangkat sekolah bersama, karena kebetulan saja hari ini adalah hari pertama Rere menjadi siswi baru di SMA Cakrawala.
Mereka berdua langsung saja menuju keparkiran apartemen, setelah berada didalam mobil langsung saja mereka berdua bergegas meninggalkan apartemen menuju sekolah.
"Hmm Revan kamu udah sarapan?" tanya Rere kepada Revan.
"Udah kok, kalo kamu?"
"Aku udah kok hehe, sekolahnya jauh ya?"
"Nggak terlalu sih."
Mereka sama-sama bungkam di perjalanan tidak ada yang ingin membuka topik terlebih dahulu. Setelah 30 menit kemudian mereka sudah sampai di sekolah. Langsung saja mereka berdua turun dari dalam mobil dan merapihkan seragam sekolah mereka.
"Wah sekolahannya bagus ya," ujar Rere kagum melihat halaman depan sekolah barunya.
"Iya, yuk jalan," ajak Revan lalu megenggam tangan Rere.
Mereka berdua jalan melewati koridor kelas yang sudah ramai. Langsung saja tatapan para siswa-siswi tertuju kepada mereka berdua yang tengah berpegangan tangan dengan erat.
"Wahh memangnya Zahra dan Revan udah putus ya?"
"Loh kok Revan sama cewek lain."
"Njirr ceweknya cantik banget kek bule."
"Ih ya ampun orang ganteng mah bebas ya gunta- ganti."
Coletah para siswa-siswi memenuhi seluruh koridor kelas yang mereka lewati, membuat Rere merasakan risih karena namanya tengah di bicarakan oleh orang-orang.
"Revan aku mau ke kantor guru dulu ya."
"Biar aku yang anterin kamu."
Mereka berdua langsung saja ke ruangan kantor guru. Rere masuk ke dalam ruangan dan menghampiri salah satu guru.
"Rere Sabrina?" tanya salah satu guru itu.
"Iya bu, saya Rere Sabrina."
"Kamu murid baru pindahan dari Amerika kan?"
"I-iya bu."
"Kalo begitu kamu duduk dikelas XII Ipa 1."
"Terima kasih bu, saya permisi dulu," ujar Rere, lalu keluar dari ruangan guru.
"Kamu masuk kelas mana?"
"Aku masuk di kelas XII Ipa 1."
"Jadi mereka akan dipertemukan nanti," batin Revan.
"Hmm Revan kenapa kamu kok diam aja? Ada masalah?" tanya Rere kepada Revan.
"Nggak ada kok, Rey."
"Yaudah yuk aku mau ke kelas baru aku dulu hehehe."
Mereka berdua berjalan menuju kelas XII Ipa 1, Revan mengantarkan Rere sampai di depan pintu kelas.
"Aku duluan ya, kalo ada apa-apa panggil aku aja dikelas XII Ipa 3 oke," ucap Revan sebelum pamit lalu diangguki Rere.
***
Bel masuk sekolah sudah berbunyi sejak tadi seluruh siswa-siswi sudah pada masuk ke kelas mereka masing-masing. Berbeda dengan cewek yang mengenakan hoodie berwarna abu-abu yang sedang memohon-mohon kepada pak satpam.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANZA✔ (Tahap Revisi)
Teen Fiction"Maaf sudah berani mencintaimu." -Zahralia Annatasya Addison. "Yang ditakdirkan untukmu, akan tetap menjadi milikmu." - Revanza Mel Aldebran. Tentang dia yang teramat menyakitkan didalam hati. Tentang dia yang susah digapai untuk dimiliki. Tentang...