"Kamu takut membuatnya terluka tapi kamu tidak takut untuk membuatku terluka."
Happy Reading!!
Malam hari pun sudah tiba langsung saja Andre dkk bergegas pergi menuju apartemen milik Revan. Saat mereka sudah sampai di apartemen langsung saja mereka menaiki lift untuk menuju lantai tujuh kamar Revan.
"Assalamualaikum."
"Revan oy Revan," ucap mereka sambil mengetuk pintu apartemen Revan.
"Nih orang kemana sih Allahu akbar " gerutu Arga masih setia didepan pintu.
"REVAN OY!"
Tak lama kemudian pintu apartemen pun terbuka menampilkan sosok perempuan menggunakan training dengan baju kaos doraemon lengan panjang.
"Revan lo lam—."
"RE-RE," ucap mereka serempak.
"Serius ini Rere," ucap Arga memegang pundak Rere lalu diguncang-guncangkannya.
"I-iya aku Rere."
"MasyaAllah nambah cantik aja," ucap Julian menganga.
"Ayo masuk dulu, gak malu apa dilihatin banyak orang."
Mereka berlima pun langsung masuk ke dalam dan duduk di ruang tamu.
"Hmm lo kapan balik ke Indonesia?" tanya Devan menatap Rere.
"Kemarin sore."
"Astaga Rere kok lo gak ngabarin kami semua sih?" tanya Arga histeris.
"Aku takut ganggu waktu kalian."
"Sumpah... sumpah lo cantik banget pangling gua ngelihatnya," seru Julian tersenyum manis.
"Hehe makasih Lian."
"Eh masih ingat nama panggilan gua aja."
"Masihlah mana mungkin aku ngelupain sahabat kecil aku."
"Ekhmm," ucap Andre pura-pura batuk.
"Andre kamu kenapa?"
"Gakpapa."
"Btw tawarin masuk dulu atau air minum kek," ujar Juanda menyengir kuda.
"Oh iya aku lupa, sebentar aku ke dapur dulu," ucap Rere lalu pergi meninggalkan mereka.
"Lo kenapa Dev diam aja?"
"Eh gakpapa kok."
"Lagi banyak pikiran ya?" tanya Juanda memperhatikan wajah Revan yang gelisah sejak tadi.
Tak lama kemudian ponsel Devan pun berdering menandakan telfon masuk. Langsung saja Devan mengecek siapa yang menelfonnya.
Zahralia is calling..
Hallo... Assalamualaikum Devan
Walaikumsalam Rara
Kamu lagi dimana? Bisa antar aku ke apartemen Revan nggak?
Aduh Ra, maaf ya aku gak bisa, soalnya aku mau kebandara.
Yahh... padahal aku khawatir banget dengan Revan
Abang aku gakpapa kok, kamu gak perlu khawatir.
Pas disekolah kamu sama dia gak?
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANZA✔ (Tahap Revisi)
Ficção Adolescente"Maaf sudah berani mencintaimu." -Zahralia Annatasya Addison. "Yang ditakdirkan untukmu, akan tetap menjadi milikmu." - Revanza Mel Aldebran. Tentang dia yang teramat menyakitkan didalam hati. Tentang dia yang susah digapai untuk dimiliki. Tentang...