"Bahagia itu hanya bonus dalam kehidupan. Jadi,jika kita diberikan kebahagiaan maka bersyukurlah, karena belum tentu oranglain dapat merasakannya."
Pagi hari pun tiba Revan sedang menunggu Zahra di ruang tamu bersama papahnya Zahra. Mereka berdua sedang mengobrol santai, sedangkan Lisa sedang menghampiri Zahra di kamarnya.
"Rara udah belum? Revan udah nunggu tuh daritadi," ujar Lisa.
"Sabar Mah sabar."
Zahra membuka pintu kamarnya ia sudah siap dengan seragam sekolahnya. Senyumnya mengembang dengan manis Zahra memilih untuk memakai kupluknya. Lisa yang melihat itu hanya tersenyum kecil saja.
"Ayo Ra turun, habis itu kita sarapan bersama," ucap Lisa.
Lisa dan Zahra yang hendak turun pun langsung membalikkan tubuhnya menghadap kebelakang karena suara seseorang. Mereka melihat Aland yang baru saja bangun tidur.
"Mah ini jam berapa geh?" tanya Aland.
"Jam setengah 7 kenapa Aland?"
"Gapapa, Mamah udah masak belum?" tanya Aland kembali.
"Udah ayo sarapan bareng."
Mereka turun bertiga menuju lantai bawah tatapan Aland dan Revan bertemu, Aland berdecih sambil memutar bola matanya malas.
"Ngapain sih ini orang datang kerumah pagi-pagi, bikin kesel aja," batin Aland.
Reky yang melihat wajah Aland cemberut begitu hanya bisa terkekeh saja.
"Aland wajah kamu biasa aja geh, pagi-pagi udah cemberut aja kek anak kecil lagi merajuk," ujar Reky terkekeh.
"Apaan sih pah."
"Hahahaha anak papah udah bujang masih aja kek anak kecil."
"Dih nyebelin papah ini, udahlah aku mau makan."
"Loh Aland kamu gak kuliah apa? Kok jam segini belum mandi?" tanya Reky menatap Aland.
"Papah ini cerewet amat sih pah."
"Kamu ini Aland diomonginya."
"Papah... Aland udah jangan berantem lagi ayo sarapan sekarang," lerai Lisa.
"Kamu juga ikut ya Van," ujar Lisa kembali.
"Iya Mah."
Mereka semua langsung saja duduk di kursi meja makan. Lisa seperti biasa menyiapkan makanan untuk mereka. Mereka semua langsung saja menyantap sarapan buatan Lisa dengan lahap.
Setelah beberapa menit kemudian mereka pun sudah selesai sarapan. Revan dan Zahra berpamitan untuk berangkat ke sekolah. Mobil Revan mulai meninggalkan rumah Zahra menuju sekolah.
***
Setelah 30menit di perjalanan akhirnya mereka pun sampai di sekolah. Revan langsung memarkirkan mobilnya, Zahra dan Revan turun dari dalam mobil. Langsung saja seluruh siswa/siswi Cakrawala menoleh kearah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANZA✔ (Tahap Revisi)
Teen Fiction"Maaf sudah berani mencintaimu." -Zahralia Annatasya Addison. "Yang ditakdirkan untukmu, akan tetap menjadi milikmu." - Revanza Mel Aldebran. Tentang dia yang teramat menyakitkan didalam hati. Tentang dia yang susah digapai untuk dimiliki. Tentang...