"Walaupun kamu kehilangan dia, tetapi kamu tidak akan pernah kehilangan aku."
Suasana di kelas kali ini berubah menjadi rusuh karena ulah teman-temannya. Masalahnya guru-guru akan mengadakan rapat kembali bersama anggota osis lainnya.
"Zahra kemana?" tanya Devan di depan pintu kelas."Ada di belakang tuh," sahut Idoy memberitahukan Devan.
"Di belakang mana Doy."
"Di belakang lah."
"Allahu akbar di belakang mana?"
"Di belakang loh Devan!"
"Ya di belakang itu di belakang mananya!"
"Nggak taulah."
"Lo tau atau nggak sih? Sebenarnya Zahra ada dimana hah."
"Taulah, ada di belakang noh."
"Di belakang mana maksud gua itu, kan banyak Doy belakang mah."
"Di belakang bangkunya sih Dina tuh."
"Nah gitu dong dari tadi jawabnya! Ini mah jawabnya di belakang... di belakang teroosss bangsat bikin paleng njirr," gerutu Devan lalu masuk ke dalam kelas.
"Wah-wah anak kelas Ipa 3 seenak jidat masuk ke kelas orang tanpa permisi dulu lagi!" ujar Nayla yang baru saja meletakkan sapu.
"Kalian ngapain gelepakkan semua di lantai?"
"Lagi main tembak-tembakan," ujar Farra ngasal.
"Sembarang kalo ngomong, bisa mah kagak!"
"Sibuk ae lo congor kuda."
"Anjirr banget sih, gua ganteng gini di katain congor kuda," sanggah Devan tak terima.
"Ada yang bawa bekal nggak?"
"Ada nih gua bawa, sabar gua ambil dulu," ucap Febby lalu menghampiri bangku tempat duduknya.
"Coba lihat lo bawa makanan apa?"
"Buka aja cuk."
"Wah ada daging," ucap Devan lalu memakan daging itu langsung.
"Daginghh apaan nihhh enaukk bangeutt rasanya sumpahhh," ujar Devan menatap Febby, dengan mulut yang masih mengunyah.
"Daging monyet."
"Uwekk... uwekk anjirhh lo Febbyhhh," seru Devan lalu memuntahkan isi makanan yang ada di mulutnya ke kotak sampah.
"Tolol Devan jorok lo bambank!" pekik Nayla.
"Sorry... sorry gila langsung senap perut gua."
"Lo geh makannya nggak baca doa dulu dih," ucap Farra menjitak kepala Devan.
"Serius Feb, yang gua makan tadi daging apa?" tanya Devan serius.
"Daging sapi lah gila."
"Huh untung aja."
"Kamu mau minum?" tanya Zahra kepada Devan.
"Mau dong pastinya kalo gratis mah."
Zahra langsung saja memberikan sebotol air minum kepada Devan. Devan pun langsung saja meneguk air itu sampai habis.
"Eh njirr lo aus apa nggak ada air minum di rumah," ucap Farra melongo.
"Devan kalo minum sehari ngabisin air galon berapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANZA✔ (Tahap Revisi)
Teen Fiction"Maaf sudah berani mencintaimu." -Zahralia Annatasya Addison. "Yang ditakdirkan untukmu, akan tetap menjadi milikmu." - Revanza Mel Aldebran. Tentang dia yang teramat menyakitkan didalam hati. Tentang dia yang susah digapai untuk dimiliki. Tentang...