Hari ini adalah hari valentine. Katanya sih hari kasih sayang. Tapi daripada hari kasih sayang, hari ini lebih cocok disebut hari-hari bagi coklat.
Dari tadi pagi tuh, Hyungjun dikasih pemandangan bagi-bagi coklat ala orang-orang jomblo atau orang-orang yang baru pacaran mentok seminggu, yang lagi anget-angetnya tuh.
Pertama, dia lihat Yohan dikasih coklat segede tensi meter nggak tau sama siapa. Tiba-tiba udah ada aja di balik snellinya pas Yohan nggak sengaja ketiduran habis jaga malem. Finalnya, Yohan marah-marah sensi karena snellinya jadi belepotan coklat.
Kedua, dia lihat Eunsang dikasih coklat koin diwadahin plastik sama Junho. Nggak ngerti apa motivasinya, tapi menurut Hyungjun, itu konyol pake banget.
Ketiga, dia lihat dokter Midam juga dapet coklat koin yang juga diwadahin plastik. Nggak usah ditebak, yang ngasih pasti tersangka yang sama kayak kasus coklat koinnya Eunsang.
Sekarang, pas dia lagi jalan di lorong rumah sakit, mau ke poli orthopedi bareng Wonjin sama Minkyu, dia juga lihat suasana bagi-bagi coklat, tapi pelakunya bukan rekan sesama koass.
Melainkan dokter residen yang umurnya udah bisa dibilang matenglah.
"Wooseok manis, sini dong."
Hyungjun cuma natap geli ke arah dokter Jinhyuk yang lagi noel-noel tangannya dokter Wooseok.
"Kamu manis kayak coklat, tapi lebih manis kalo kamu mau jadi pendamping hidup dan belahan jiwaku."
Dan detik selanjutnya, kepala Jinhyuk digampol buku tatalaksana sama Wooseok yang langsung masuk ke markasnya alias Poli Obsgyn.
Lain dokter Jinhyuk, lain juga sama dokter Seongwoo. Dokter Seungwoo yang residen lho, bukan dokter Seongwoo yang konsulen.
Bedain. Jangan disamain.
dr. Ong Seongwoo, Sp.OT (K)
dr. Han Seungwoo"Kamu gak ada niatan ngasih aku coklat nih?" Di sana ada dokter Byungchan yang lagi noel-noel lengannya dokter Seungwoo.
Seungwoo noleh. "Aku gak sempet beli. Mau dampingi dokter Chaeyeon ngasih terapi ke pasien skizofrenia."
"Tuh kamu sempet nemenin dokter Chaeyeon. Gimana sih?"
"Ya kan aku residen psikiatri, dia udah spesialis. Gimana sih kamu, by?"
"Tau ah. Seungwoo jelek. Sana, minggat yang jauh aja kamu."
Finalnya, dokter Byungchan ninggalin dokter Seungwoo dan asal masuk ke ruang Poli Saraf.
Di depan poli saraf, dokter Yunseong lagi duduk-duduk anteng sambil megang coklat.
Hyungjun langsung nepokin punggungnya Wonjin sama Minkyu yang kebetulan jalan di depan dia. "Liat dokter Yunseong deh. Romantis banget. Dia lagi nunggu pacarnya sambil bawa coklat tuh."
Wonjin mencibir nyinyir. "Pacar apaan? Liat tuh, dokter Yunseong lagi ngelamun. Bukan lagi nunggu pacarnya."
"Emang ada gitu yang mau sama dokter Yunseong yang suka masang tampang cengo? Dia kan residen saraf, ngapain coba duduk di depan polinya sendiri kayak orang nyasar?" sahut Minkyu nggak kalah nyinyir.
Hyungjun mencibir. "Tapi dia pasti kalo punya pacar romantis. Nggak punya pacar aja dia mau beli coklat semahal itu, apalagi punya. Pasti nggak kayak Junho yang cuma modal coklat koin."
Cogan terpanggil - Cha Junho yang sedang kebagian jaga IGD.
"Njun juga mau dibeliin coklat kaya gitu?"
Minkyu sama Wonjin langsung bertatapan sengit. Kalo di film 3D, pasti sekarang ada laser merah sama biru keluar dari matanya Wonjin dan Minkyu, yang terus menimbulkan efek ledakan sedahsyat bom nuklir.
"Nanti gue beliin coklat yang mahal dan paling gede, sekaligus paling enak di Koriya. Jangan khawatir, Njun," kata Wonjin sok gaya.
Minkyu mencibir. "Valentine tukeran coklat? Mending tukeran ossea* aja. Kamu jadi tulang rusukku dan aku jadi tulang punggungmu."
Bukannya baper ala-ala orang digombalin, Hyungjun malah natap Minkyu datar. "Jangan kebanyakan main sama Junho deh. Lama-lama otakmu isinya kayak otaknya Junho."
Hyungjun akhirnya jalan duluan ninggalin Wonjin yang lagi khusyuk ngetawain Minkyu.
Next?
Keterangan:
* Ossea: tulang
Aku nulis apa sih ini?
Gak jelas banget arahnya ke mana😐
KAMU SEDANG MEMBACA
COASS COOPERATE 2.0 [ProduceX101 Ver]
Fanfiction"Dokter Midam, tiap ketemu dokter, bawaannya saya ingin jadi pendamping hidup dokter." "Dek, kamu lagi stase apa? Konsulenmu siapa?" "DokYuv ngapain di ruang koass?" "Menjagamu sebagai calon masa depanku, Dek Yohan." "Dek Minhee nanti jaga malam?" "...