Ini Alasan Wooseok

15K 3K 192
                                    

"Seok."

Wooseok yang sedang memakan sarapannya menoleh ke arah Byungchan. "Apaan?"

"Lo gak ada niatan buat buka hati gitu?"

Alis Wooseok naik sebelah. "Buka hati buat siapa?"

"Jinhyuklah, siapa lagi?"

Midam yang sedang sarapan satu meja dengan Wooseok dan Byungchan juga ikut menoleh karena percakapan dua rekannya. "Dia udah lama naksir kamu loh. Kamu beneran gak ada niatan buat buka hati buat Jinhyuk?"

Woosek menoleh pada Midam. "Kamu nyuruh aku buka hati buat Jinhyuk?"

Dan yeah, Wooseok cuma aku-kamuan sama Midam. Sama yang lain dia lebih memilih pakai lo-gue. Tidak diketahui apa motivasi dokter residen obsgyn satu ini, intinya dia cuma mau aku-kamuan sama Midam. Sama adek-adek koass juga.

"Seok, kapan sih lo itu nyadar kalo Jinhyuk itu udah dari jaman internship dulu naksir sama lo? Dia gombal, malah lo lempar tensi meter. Galak bener, heran gue," gumam Byungchan.

"Gue tau kok Jinhyuk naksir sama gue sejak internship dulu, tapi ya... gue belum sreg sama Jinhyuk."

Midam menatap Byungchan sebentar. "Terus kamu sregnya sama siapa? Sama Yuvin?"

"Idih, ogah. Dia kan udah milih Yohan, ngapain juga aku mepetin Yuvin?"

Byungchan menatap Midam sebentar. "Jangan-jangan yang kayak Seungwoo lagi..."

"Ngaco lo, Chan. Ngapain gue nikung tunangan temen sendiri? Kayak orang gak laku."

"Ya terus kamu sregnya yang kayak gimana? Kamu gak ada niatan beneran nih mau buka hati buat Jinhyuk? Dia naksir kamu bukan sebulan, dua bulan loh, Seok. Udah sejak kalian sama-sama internship sampe sama-sama jadi residen loh."

Byungchan mengangguk. "Bukalah sedikit ati lo, Seok. Jangan kaku-kaku ama Jinhyuk. Dia serius sama lo."

"Serius apaan? Ngajakin pacaran kayak orang mau ngajak ke pasar malem."

Midam bertukar pandang dengan Byungchan. "Jarang loh, Seok, ada orang yang mau bertahan bertahun-tahun kayak Jinhyuk."

Byungchan mengangguk heboh. "Entar kalo Jinhyuk udah berpaling, lo nyesel awas nangis-nangis ke rumah gue kayak pas dulu kuliah hampir gagal SOCA. Gue gak mau ya nampung lo nangis-nangis di rumah gue."

"Buka dikit aja dong, Seok, hati kamu buat Jinhyuk."

Wooseok membalik sendoknya dan menatap dua rekannya bingung. "Kalian kenapa sih? Dibayar berapa sih sama Jinhyuk?"

"Kita sebagai teman yang baik itu prihatin sampe sekarang lo belom punya tambatan hati, Seok. Entar kalo lo telat dapet jodoh gimana."

"Gue udah punya tambatan hati."

Midam dan Byungchan melongo. "Siapa?"

Wooseok memasang senyum jahil. "Midam. Kan dari dulu gue udah bilang, gue mau macarin Midam. Tapi kalo Midam gak mau, bolehlah Eunsang buat gue."

Dan selanjutkan kepalanya Wooseok dipukul sendok oleh yang bersangkutan, Lee Midam.

"Kamu tega ya, Dam. Kamu bilang kita teman. Kamu bilang kita sahabat. Kamu bilang kita sohib. Masa aku bercanda mau macarin kamu, malah dipukul."

Midam memasang wajah datar. "Kamu tadi berangkat ke rumah sakit lewat mana sih? Aku khawatir kamu kesurupan."

"Jalan menanjak di dalam hatimu untuk meraih cintamu."

Byungchan memasang wajah datar. "Seok, pasien lo banyak hari ini? Kok lo jadi gini sih?"

Wooseok mencebik kesal. "Galak dikatain maung. Begini dikatain kesurupan. Kalian sebenernya temen atau bukan sih?"

Byungchan merangkul Midam. "Buat sekarang, temen gue cuma Midam dulu. Malu gue ngakuin lo sebagai temen."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Midam ukeku pokoknya. Nggak boleh protes. Yang protes sini tak lempar tensi meter 😐 - Kim Wooseok, Lajang, Residen Obsgyn.

COASS COOPERATE 2.0 [ProduceX101 Ver]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang