Junho masuk ke kamarnya sambil memgusap rambutnya yang basah. Setidaknya 2 jam tidur setelah mengerjakan report case, referat, dan belajar beberapa materi perkuliahan ilmu penyakit dalam dan mandi di pagi hari membuatnya lebih segar daripada tidak sama sekali. Biasanya ia harus berkucel-kucel ria di rumah sakit setelah jaga malam, tapi untungnya hari ini tidak. Ia punya waktu istirahat di rumah dan mengerjakan serangkaian tugas wajib yang harus dikumpulkan seminggu sebelum ujian stase penyakit dalam atau dokter Dongho akan murka.
Junho meraih ponselnya yang ia letakkan di samping textbook tepat di depan laptonya. Ia menekan tombol samping ponselnya dan membukanya dengan sandi yang sudah dihafalnya di luar kepala, hingga kemudian tampaklah sebuah wallpaper yang belum digantinya sejak stase orthopedi beberapa bulan lalu.
Foto dokter Midam dan Eunsang yang digabung menjadi satu dengan jadwal hariannya di rumah sakit, yang kemudian ditambahkan stiker lucu dan editan lain yang membuatnya terlihat sangat estetik. Hasil kerja tangan Hyungjun, dengan bayaran satu sekup Baskin Robbins karamel.
Di wallpaper itu Midam terlihat sedang mengenakan snelli panjangnya dengan dahi yang mengerut dan kacamata bulat yang bertengger di hidungnya. Foto itu diambil di Poli Orthopedi beberapa bulan lalu saat Junho masih menjadi koass sangat dini.
Sedangkan di samping foto Midam, ada foto Eunsang yang tampak tersenyum lebar mengenakan jas labnya. Foto itu diambil sekitar 4 tahun lalu saat Eunsang berhasil melewati OSCE pertama dengan lancar, juga mendapatkan pujian dari penguji, yang membuat Minkyu kebakaran jenggot saat itu.
Junho terkekeh dan mengusap layar ponselnya dengan ibu jari. "They're both very cute and adorable."
Beberapa bulan lalu, ia bertemu dokter Midam di stase orthopedi. Banyak yang terjadi di antara mereka selama stase orthopedi dan Junho harus mengakui bahwa saat bersama Midam atau melihat senyuman Midam yang terbilang langka, ia merasa lebih tenang. Bagaimana residen orthopedi itu menguatkannya saat ia harus dirawat di bangsal rawat inap milik psikiatri karena ulah gangguan bipolarnya, itu membuatnya lebih tenang daripada sebelum-sebelumnya. Dan ciuman hari itu... Junho menyentuh bibirnya pelan.
Ia sudah terlalu jauh bertindak sebelum memastikan perasaannya.
Kemudian ia menatap foto Eunsang dan ia harus mengakui untuk ribuan kalinya bahwa senyuman Eunsang itu menular. Tidak ada orang yang tidak ikut tersenyum saat melihat senyuman cerah Eunsang. Wajahnya menggemaskan, kontras dengan caranya tersenyum. Ia bertemu beberapa tahun lalu dengan Eunsang, sekitar 4 tahun lalu. Saat itu Eunsang tampak seperti anak hilang yang tersesat di tengah kerumunan mahasiswa baru saat ospek universitas. Ia mengira Eunsang dari fakultas yang berbeda dengannya tapi ternyata mereka satu fakultas dan satu program studi. Dan dari sanalah ia mulai dekat dengan Eunsang, di organisasi yang sama dan di beberapa kali forum diskusi yang sama. Tanpa Eunsang, mungkin Junho belum bisa lulus dari pendidikan dokter karena bagaimanapun, Eunsang banyak membantunya.
Ia juga sudah terlalu jauh menggantungkan perasaan Eunsang tanpa memberinya kepastian.
Junho mendudukkan dirinya di pinggiran tempat tidurnya dan memandang lurus ke depan, ke tahun-tahunnya bersama Eunsang, juga ke bulan-bulan saat ia mulai dekat dengan Midam.
Eunsang adalah adik Midam. Mereka punya hubungan darah. Dan bukan rahasia lagi jika Eunsang menyayangi Midam sebagaimana Midam menyayanginya.
Dan dia hanyalah orang asing yang muncul di antara keduanya, membuatnya keduanya terombang-ambing dengan perasaannya sendiri.
Jika ia memilih Eunsang, bagaimana dengan perasaan Midam? Ia bisa melihat bahwa residen orthopedi itu mulai menaruh hati padanya, namun ia juga melihat ada dokter Wooseok yang terang-terangan menaruh hati pada Midam, sekalipun tahu bahwa ada dokter Jinhyuk di belakangnya. Dan kemunculan dokter Seobin yang belakangan ia ketahui sebagai mantan pacar Midam... itu menambah seutas benang kusut dalam hubungannya dengan Midam. Hubungan tanpa status nyata, hanya status hasil akal-akalan Eunsang.
KAMU SEDANG MEMBACA
COASS COOPERATE 2.0 [ProduceX101 Ver]
Fanfiction"Dokter Midam, tiap ketemu dokter, bawaannya saya ingin jadi pendamping hidup dokter." "Dek, kamu lagi stase apa? Konsulenmu siapa?" "DokYuv ngapain di ruang koass?" "Menjagamu sebagai calon masa depanku, Dek Yohan." "Dek Minhee nanti jaga malam?" "...