Adik Bayi

19K 3.5K 213
                                    

Pagi ini Eunsang kebagian buat jaga poli bareng dokter Wooseok sebagai aktivitas di poli kebidanan dan kandungan. Awalnya Eunsang gugup bukan main karena yang dia lihat selama ini, Wooseok itu galak. Dari caranya nanggepin dokter Jinhyuk, dari caranya ngelempar tensi meter ke kepalanya Jinhyuk, dari caranya dokter Wooseok kalo lagi ngomong sama dokter Byungchan, Eunsang jadi gugup sendiri. Apalagi nggak ada Yohan sama Minhee karena mereka gantian jaga polinya.

Waktu dia mau ke poli tadi, dia sempet ketemu sama Junho yang kalang kabut mau OK dengan rambut acak-acakan, kakinya yang kanan pake sepatu, tapi yang kiri pake sandal, sama celana yang dilingkis sebelahnya doang. Beratakan banget. Eunsang jadi kasian sama Junho.

Dia juga sempat ketemu Hyungjun sama Wonjin yang lari kalang kabut kayak kena bencana ke arah VK. Kondisinya sama kayak Junho, tapi Wonjin jauh lebih kucel dengan muka penuh minyaknya

Padahal kata Yohan sama Minhee yang udah dapet giliran jaga poli lebih dulu, mereka masih sempet mandi, sempet luluran sama maskeran malah. Intinya, mereka dateng ke rumah sakit dalam keadaan segar dan wangi. Beda jauh sama temen-temennya yang lagi di OK sama VK.

"Kamu masih mikirin temen-temenmu, dek?" tanya Wooseok yang kebetulan duduk di depan Eunsang.

Eunsang ngangguk dua kali. "Tadi Junho kayak orang kena grebekan pedagang kaki lima. Wonjin sama Hyungjun juga kelihatan kayak kena bencana. Mereka berantakan banget, dok. Padahal biasanya gak kucel-kucel banget."

Wooseok tersenyum. "Namanya juga calon dokter, dek, harus siap di segala medan. Apalagi jadi dokter kandungan. Bayi-bayi di dalam perut kan gak bisa diajak runding sama dokter, dek. Kita maunya mereka lahir sore, eh mereka minta lahir tengah malam. Harus siaga."

"Dokter Wooseok hebat ya mau jadi dokter kandungan," puji Eunsang.

Wooseok tersenyum bangga. Akhirnya dipuji koass. "Kamu suka anak-anak, dek?"

Eunsang ngangguk. "Saya suka. Pengen jadi dokter anak, tapi setelah liat dokter Yunseong, malah pengen jadi dokter saraf."

"Kamu tuh labil kayak Midam jaman kuliah dulu. Dulu waktu kuliah katanya pengen jadi dokter anak, waktu OSCE* pertama katanya pengen jadi dokter bedah, waktu SOCA** pertama pengen jadi dokter penyakit dalam, waktu kuliah udah mau selesai pengen cepet lulus, waktu ngekoass pengen jadi dokter THT, eh waktu masuk Program Pendidikan Dokter Spesialis malah ambil orthopedi. Labil banget kan?"

Eunsang meringis. "Tapi Eunsang pengen jadi kayak kak Midam. Biarpun banyak maunya, tapi banyak belajarnya."

Duh, jadi gemes Wooseok tuh sama Eunsang.  Kayaknya semua anak yang satu cetakan sama Midam emang diciptakan gemes-gemes uwu kayak gini. Nggak Midam, nggak Eunsang, semuanya gemes-gemes uwu. Wooseok kan jadi pengen nyulik satu.

Pas lagi asik-asiknya ngobrol gemes di dalam poli, tiba-tiba ada perawat yang ngetuk pintu poli, bikin Eunsang sama Wooseok langsung berhenti ngobrol.

"Dokter, ada pasien mau periksa kandungan," kata Minjoo ramah.

Wooseok mengangguk, terus pasang senyuman semanis mungkin. "Silakan masuk."

Eunsang ikut senyum waktu lihat seorang ibu hamil masuk ke poli sambil ngegandeng anak perempuannya yang umurnya sekitar 4 tahun. Terus di luar poli ada suaminya nunggu.

"Bapak masuk aja nggak papa. Sekalian lihat USG calon anaknya," kata Wooseok ramah.

Bapak itu menggeleng. "Oh, nggak usah, dok. Saya tunggu di luar aja. Biar anak saya yang masuk lihat calon adeknya."

Wooseok mengangguk. "Saya tutup pintunya, ya, pak."

Eunsang lagi nyiapin perangkat-perangkat yang bakal dibuat USG, sementara Wooseok ngajak si ibunya ngobrol sebentar soal kehamilan. Sedangkan si anak perempuan tadi cuma lihatin Eunsang yang lagi sibuk sendiri.

"Mama, dokter yang itu lucu," katanya sambil nunjuk Eunsang.

Eunsang cuma bisa senyum terus berjongkok. "Sini, adek sama kakak dulu. Mamanya mau diperiksa dulu sama dokter."

Anak itu langsung naik ke gendongan Eunsang, sedangkan ibunya lagi di USG sama Wooseok. Sambil menggendong anak itu, Eunsang memerhatikan bagaimana Wooseok melakukan tindakan USG dan menjelaskan apa yang terlihat di layar USG, sambil sesekali ia ikutan gemas melihat janin yang bergerak-gerak di layar.

Ih, jadi pengen ikutan Juno sama Njun di OK sama VK. Pengen liat adek bayi ><

"Wah, gerak bayinya aktif dan menendang terus, ya. Ibu mau mendengarkan detak jantungnya?"

Ibu itu mengangguk.

Eunsang jadi pengen nangis sewaktu ibu itu terharu waktu denger suara detak jantung bayi di perutnya, mana bayinya aktif banget nendang-nendangnya. Eunsang kan jadi terharu campur gemes lihatnya.

"Ih, kok dokter ikutan nangis." Si anak perempuan yang lagi digendong Eunsang noel-noel pipi gembilnya Eunsang yang agak basah.

Wooseok menoleh. "Loh, dek, kamu ngapain nangis?"

"Dokter, boleh nggak Eunsang pindah bagian ke VK bareng Hyungjun? Atau pindah ke OK bareng Junho? Pengen liat adek bayi, dok><"

"Ya ampun, dokternya yang ini kok manis banget? Dokter baru ya? Gemes banget, pengen bungkus bawa pulang."

Keterangan:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keterangan:

* OSCE: Objective Structured Clinical Examination.
Ujian praktik di mana para calon dokter, dokter gigi, bidan, perawat, dan apoteker akan diuji dan dinilai berdasarkan contoh kasus nyata yang nantinya kemungkinan besar akan ditemui sehari-hari pada saat di lapangan.

** SOCA : Student Oral Case Analysis. Suatu bentuk ujian di mana kompetensi analisa mahasiswa kedokteran diuji dengan suatu kasus dan dipresentasikan secara lisan. 
.
.
.
.

Gemes banget sama Eunsang. Pengen kupanggil oppa, tapi aku lebih tua dari dia hm😐😶

COASS COOPERATE 2.0 [ProduceX101 Ver]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang