Bisul dan Resistensi Antibiotik

15.2K 2.8K 158
                                    

"Kaki gue tumbuh bisul! Sakit banget!"

Semua mata koass yang ada di ruang koass menatap ke arah Hyungjun yang tampak menatap dua buah bisul lucu di kakinya yang tampak meradang.

Eunsang mendekati Hyungjun. "Jangan dipencet, Njun. Nanti kalo luka malah infeksi lho."

"Sakit, Sang. Cekit-cekit rasanya. Kalo buat jalan kegesek sama celana. Pengen gue garuk sekalian, tapi gak kuat. Sakit banget," rengek Hyungjun.

Yohan yang tadinya anteng membaca buku penyakit dalam akhirnya mendekati Hyungjun. "Udah coba lo obatin pake apa?"

"Udah gue coba kompres air hangat kan katanya dikompres pake air hangat itu obat alami buat nyembuhuhin bisul. Tapi bukannya pecah terus kering, malah nongol satu lagi di sebelahnya. Kan sialan namanya."

"Pernah lo pencet gak bisul yang pertama?" tanya Yohan lagi.

Hyungjun menggeleng. "Jangankan mencet, kesentuh celana aja sakitnya bikin gue langsung nyebut, Han."

Minhee mendekati Hyungjun dengan Dongpyo di sebelahnya. "Udah nyoba pake Mupirocin gak?" tanya Minhee.

Hyungjun mengerjapkan mata. "Mupi... apaan?"

Minhee berdecak gemas. "Mupirocin. Antibiotik topikal dari kelas antibiotik asam monoxycarbolic yang biasanya dipake buat ngobatin bisul. Kalo dipake sesuai aturan pakainya, salep bisul ini efektif banget dalam melawan sama menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bisul."

"Coba konsumsi antibiotik oral juga aja," sahut Wonjin sambil ikutan mendekati Hyungjun.

"Kalo kuliah tidur, makanya ilmunya gak berkah. Kebiasaan," cecar Minkyu yang muncul dari belakang punggung Wonjin.

Semua mata menatap ke arah Minkyu yang sekarang menguarkan aura hitam. Rasanya, kuliah singkat akan dimulai lagi. Tapi sebelum Minkyu mulai berdakwah, Yohan dan Eunsang lebih memilih minggir dari TKP.

"Antibiotik itu gak boleh dipake sembarangan ya. Mau itu topikal ataupun oral, semuanya ada aturan pakenya. Bukan seenak jidat asal pake. Maksudnya Minhee dipake sesuai aturan itu, antibiotik topikal itu dilanjutkan penggunaannya sampai yang diresepkan habis. Itu udah aturannya antibiotik. Tau kan antibiotik itu obat apa?"

Hyungjun bertatapan dengan Wonjin, kemudian mengangguk. "Antimikroba."

"Exactly." Minkyu menjentikkan jarinya. Minhee akhirnya ikut meringsut menjauhi Minkyu bareng Dongpyo. "Antibiotik gak boleh dikonsumsi tanpa resep dokter karena antibiotik itu obat antimikroba. Harus pake resep dokter. Dan ada aturan harus habis. Antibiotik gak boleh dikonsumsi sembarangan karena gak semua penyakit disebabkan infeksi bakteri atau mikroorganisme. Nanti kalo udah terjadi resistensi antibiotik, bakalan susah nyari antibiotik yang masih mempan buat nanganinnya."

"Ya terus harus gimana? Lo belom pernah ngerasain sakitnya kena bisul ganda apa, Kyu?" protes Hyungjun kesal.

"Ini anak taunya belajar doang, Njun. Gak pernah kena bisul. Bisulnya takut sama dia. Takut dibaku hantam pake Dorland," sahut Wonjin.

"Udah, Kyu. Jangan ngegas gitu," kata Yohan.

Minkyu menoleh ke belakang dan menggeleng. "Gue tuh gak ngegas, tapi ini ketegasan yang harus ditegakkan karena kita sebagai koass harusnya mengedukasi masyarakat dan temen kita sendiri yang kalo kuliah suka tidur buat gak mengonsumsi obat-obatan antimikroba atau obat keras tanpa resep dokter, apalagi dalam jangka waktu yang panjang. Kemungkinan resistensi terjadi itu jadi lebih besar."

"Plis, Kyu, gue gak pernah tidur waktu kuliah. Jangan asal tuduh," kilah Hyungjun. Wajah manisnya kontras dengan ekspresi kesalnya.

"Minkyu, aku tuh gak pernah tidur kalo kuliah. Suka banget nuduh aku tidur pas kuliah?" protes Wonjin sambil merengut.

"Kalo seandainya resistensi terhadap suatu obat-obatan tertentu terjadi, paramedis juga bakal kesulitan nyari obat, baik injeksi atau oral atau bahkan topikal, yang masih mempan dan itu akan memengaruhi perkembangan pasien itu sendiri. Seharusnya penyakit itu mudah kita sembuhkan, tapi karena sudah terbentuk perlindungan kuat, obat itu nggak akan berguna apa-apa. Understand, Coass?"

Memilih mengalah, Hyungjun dan Wonjin akhirnya mengangguk. Nggak akan ada gunanya ngelawan Minkyu. Anak itu memang kadang kelihatan sok pintar, tapi memang aslinya pintar.

"Dan untuk bisul ini..." Minkyu berjongkok di samping Hyungjun. "Kompres dulu pake air hangat, nanti selama seminggu atau dua minggu, bisul bakal pecah dengan sendirinya karena matang. Mengompres bisul dengan air hangat ini berfungsi untuk mengurangi rasa sakit dan memicu nanah naik ke permukaan benjolan. Apapun yang terjadi, jangan sampe memencet bisul karena itu meningkatkan risiko penyebaran infeksi di area kulit sekitarnya, apalagi kalo kalian melakukan itu dalam keadaan tangan kotor. Kalo infeksi menyebar, pengidap bisul berisiko mengalami komplikasi seperti selulitis sampe sepsis."

Hyungjun bergidik ngeri mendengarnya. Wonjin mengusap belakang lehernya ngeri.

"Kalo memang diperlukan antibiotik, baik oral ataupun topikal, kalian bisa datang ke apotek yang menyediakan dokter jaga, jadi kalian bisa dapet resep antibiotiknya secara resmi tanpa takut ada kesalahan selama mengonsumsi antibiotik. Karena antibiotik topikal seperti Gentamicin atau Mupirocin juga punya efek samping seperti rasa gatal, kemerahan, dan iritasi ringan pada kulit. Efek samping lainnya yang mungkin terjadi tapi jarang adalah seperti pembengkakan dan kesulitan bernapas."

"Dan lagi antibiotik topikal tetap termasuk dalam jenis obat antibiotik yang harus digunakan dengan resep dokter. Penggunaan obat jenis antibiotik untuk jangka waktu yang lama bisa membuat penyakit menjadi resisten terhadap obat tersebut atau terjadi infeksi sekunder."

Di belakang Minkyu, Yohan, Eunsang, Dongpyo, dan Minhee tampak mengangguk. Sedangkan di depannya, Hyungjun dan Wonjin sudah menguap karena mengantuk.

"Dengerin segini aja ngantuk, apalagi kuliah? Tidur pasti."

Wonjin langsung duduk tegak. "Aku gak pernah tidur. Serius. Kalo ngantuk iya, tapi gak tidur. Serius, Kyu..."

"Ini anak kayaknya gak pernah ngantuk waktu kuliah sama skill lab dulu deh."

Keterangan :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keterangan :

Obat topikal : Salep, krim, dan solusi yang diterapkan pada kulit

.
.
.

Aku pernah kena bisul ganda di kaki, sampe tiap mau pake sepatu atau jalan, pengen nangis aja aku tiap hari. Tapi sekarang udah sembuh eheh 😁

COASS COOPERATE 2.0 [ProduceX101 Ver]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang