"Selamat pagi, adek-adek koass. Wah, udah pada semangat buat menyambut stase bedah ternyata. Gimana minggu-minggu kalian di stase penyakit dalam?"
Dokter Minhyun masuk ke ruang bimbingan dengan senyum sumringahnya. Walaupun sudah berumur, beristri, dan beranak 2, dokter satu ini tetap terlihat ganteng dan berwibawa. Walaupun juga wajahnya terlihat lelah, tapi tidak mengurangi kadar ketampanannya. Dan di samping kanannya ada dokter konsultan lain yang juga tidak kalah ganteng dari dokter Minhyun.
Dokter Kang Daniel spesialis bedah konsultan bedah toraks dan kardiovaskuler.
Lalu di samping kirinya ada dokter Yuvin yang masih berstatus sebagai dokter residen, yang juga nantinya akan ikut andil untuk membimbing para koass yang sedang menjalani masa koass di stase bedah.
Minhyun duduk di kursinya dan menatap satu persatu koass di depannya. "Ini kurang satu ya koassnya? Kalo gak salah Ham Wonjin, kan?"
Para koass mengangguk untuk memberi jawaban atas pertanyaan Minhyun.
"Oke, untuk sementara Wonjin harus cuti dari program profesi dokter, khususnya pada stase bedah karena kondisi fisiknya yang tidak memungkinkan dan harus mengulang stase ini nanti setelah stase-stase lainnya selesai. Tapi sebelum itu, saya mau kenalan dulu sama para koass yang ada di sini." Mihyun mengembangkan senyumnya lagi. "Oh, iya, dek. Saya adalah konsulen utama kalian selama ada di stase bedah. Tapi saya gak sendirian membimbing kalian karena saya didampingi rekan sesama dokter konsultan saya, dokter Daniel, dan seorang dokter residen yang pasti sudah kalian kenal, dokter Yuvin."
Daniel tersenyum pada para koass. "Selamat pagi. Saya Kang Daniel, spesialis bedah konsultan bedah toraks dan kardiovaskuler."
Udah ganteng-ganteng, konsultan pula. Sayang udah beristri semua - Minhee ft. Yohan.
Minhyun menoleh pada Yuvin. "Kamu gak mau kenalan dulu sama adek-adek koassnya, dek? Barangkali ada yang belum kenal sama kamu, dek."
Yuvin menggeleng. "Gak usah kok, dok. Saya udah kenal sama mereka dan mereka juga kenal sama saya."
"Oke." Minhyun mengangguk sekali lagi dan mengulurkan tangannya ke arah Yuvin. "Bisa saya lihat dulu laporan hasil praktek dan belajarnya anak-anak?"
Yuvin mengangguk dan mengulurkan map merah berisi rekapan hasil praktikum dan belajar para koass ke tangan Minhyun. "Silakan, dok."
Minhyun mengangguk dan memperhatikan lembaran-lembaran yang ada di dalam map. "Lee Eunsang ini yang mana?"
Eunsang mengangkat tangan kanannya dan tersenyum kaku. "Saya, dok."
"Kamu adeknya dokter Midam, bener?" tanyanya.
Eunsang mengangguk kaku, sekali lagi.
"Kamu gak jauh beda sama kakakmu jaman masih ngekoass dulu. Predikat nilainya bagus-bagus. Dulu waktu Midam jadi koass, saya jadi residen. Kalo gak salah inget dulu, Midam itu masuk kategori koass wangi. Wanginya nurun ke kamu gak, dek?"
"Nurun kok, dok. Paling enak jaga malam itu bareng Eunsang, kalo gak bareng Minkyu. Lebih enak kalo bareng dua-duanya. Wangi, dok. Jadi pasien sedikit yang dateng. Tapi beda urusannya kalo jaga malam bareng Junho atau Hyungjun atau malah dua-duanya, bisa nonstop pasien yang dateng, dok," sambar Dongpyo. Melihat pembawaan Minhyun yang lebih santai daripada Dongho ternyata membuat Dongpyo langsung merasa nyaman dengan konsulen barunya, walaupun nama stasenya agak seram, stase bedah.
Minhyun tertawa pelan dan menyikut Daniel yang duduk di sampingnya. "Kamu dulu juga koass bau kan, dok? Kalo kamu yang jaga malam, pasti pasien datang nonstop sampe dengkul rasanya mau copot. Dokter Seongwoo dulu suka marah-marah lho kalo habis jaga malam bareng kamu. Iya kan, dok?"
KAMU SEDANG MEMBACA
COASS COOPERATE 2.0 [ProduceX101 Ver]
Fanfiction"Dokter Midam, tiap ketemu dokter, bawaannya saya ingin jadi pendamping hidup dokter." "Dek, kamu lagi stase apa? Konsulenmu siapa?" "DokYuv ngapain di ruang koass?" "Menjagamu sebagai calon masa depanku, Dek Yohan." "Dek Minhee nanti jaga malam?" "...